Geosain dan Geo-Informasi KONDISI SAAT INI DAN MODAL DASAR

32 33 Road Map Badan Geologi 2010-2025 Geology for Security and Welfare  Sistem Peringatan Dini Gunungapi  Data akiitas dari 33 gunungapi yang dipantau dari 10 Regional Center ditelemetrikan secara real ime ke Kantor PVMBG di Bandung sudah selesai  Tanggap Darurat Gunungapi  60 Gunungapi  Tanggap Darurat Gempabumi  55 Kejadian  Tanggap Darurat Gerakan Tanah  200 Kejadian  Peringatan Dini Gerakan Tanah  60 Peringatan dini gerakan tanah yg disampaikan ke 24 provinsi  Sosialisasi Bencana Geologi  70 Kegiatan  Pelaihan Kebencanaan  1 Kegiatan 2009  Buku Kebencanaan Geologi untuk TK, SD, SMP  8 Buku 2009 w  Penyusunan Rencana Konijensi  6 Kegiatan 2008-2009

2.4. Geosain dan Geo-Informasi

Pengetahuan geologi dan peta temaik memberikan informasi tentang penye- baran mineral, panas bumi dan migas, sehingga kita dapat berkonsultasi kemana harus mencari sumber data tersebut. Peran dan fungsi geologi, terutama sumber daya geologi menjadi sangat pening berkelanjutan pembangunan bidang migas, panas bumi dan mineral di Indonesia. Geologi akan menjadi ujung tombak da- lam mewujudkan cadangan potensial di lapangan produksi saat ini sehingga akan meningkatkan taraf hidup masyarakat lebih lama. Peran Geologi di masa depan akan terkait dengan upaya penyelenggaraan dan pemberian informasi kegeologian yang akurat dan tepat kepada masyarakat. Berhubungan dengan kebutuhan akan analisis kegeologian dalam seiap aspek pembangunan terutama kewilayahan dan kebencanaan, maka seiap kebijakan di bidang geologi terutama yang menyangkut kepeningan masyarakat luas harus mencerminkan transparansi dan tepat sasaran. Semua tujuan ini terkait dengan pengelolaan dan pengembangan sistem se- cara baik sumber-sumber daya informasi. Sumber daya informasi yang ada dike- lola dengan benar sehingga merupakan suatu sistem informasi yang memberikan pelayanan andal, terjangkau dan terpercaya kepada masyarakat luas, menjadi sarana komunikasi hubungan antar lembaga negara, dan memberi rangsangan bagi parisipasi masyarakat bagi penentuan kebijakan pemerintah. Pencapaian tujuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang transparan, andal dan terjangkau harus diikui dengan hubungan yang harmonis antara pusat dan daerah, antar lembaga pemerintah, mengingat banyaknya data dan informasi geologi yang juga dimiliki oleh lembaga pemerintah lain. Kegeologian dalam implementasi dan pengembangannya bertumpu pada iga aspek bagiannya, yaitu sumber daya geologi, lingkungan geologi dan keben- canaan, serta geo-informasi. Geosains adalah dasar dari keiga aspek tersebut. Geosains mencakup peneliian paleontologi, petrologi, straigrai, sedimentolo- gi, geoisika, isika-batuan, geokimia, geokronologi, dan kemagnetan purba. Ada- pun geo-informasi merupakan muara berbagai kegiatan peneliian, miigasi dan pelayanan bidang geologi. Cakupannya melipui pengelolaan data dan informasi, termasuk pemerolehan, penghimpunan, pengolahan, penyusunan, penyajian, pengemasan, penyimpanan, retrieval, dan penyebarluasan, serta pemutakhiran data dan informasi. Produk geo-informasi antara lain data dan informasi dalam bentuk peta, atlas, digital, buku; dan sistem informasi. Hingga awal 2010 kondisi umum pencapaian melipui: i peta geologi ber- sistem dan peta geoisika skala 1:100.000 untuk Jawa dan Madura, dan skala 1 : 250.000 untuk Indonesia telah selesai seluruhnya; ii peta geokimia skala 1 : 250.000 untuk kepeningan eksplorasi telah selesai wilayah Sumatera, Sulawesi dan Nusatenggara dan sebagai kecil Kalimantan; iii peta hidrogeologi skala 1 : 250.000 selesai sekitar 54 wilayah Indonesia. Semetara itu, hingga periode yang sama, pencapaian peta bertema antara lain: i peta seismotektonik 24 lembar, ii peta geologi Kuarter 22 lembar, iii peta geomorfologi 16 lem- bar, iv peta batas cekungan air tanah 100, v peta geologi teknik 79 lem- bar, vi peta geologi lingkungan 30 lembar, vii peta zona kerentanan gerakan tanah 25 lembar, viii peta geologi gunungapi 65 lembar, ix peta kawasan rawan bencana KRB gunungapi 57 lembar, x peta KRB gempa bumi 5 lem- bar, dan xi peta KRB tsunami 4 lembar. Berdasarkan hasil peneliian cekungan sedimen yang dilakukan oleh Badan Geologi sejak tahun 2005 sampai dengan 2009 telah dicapai hasil sebagai beri- kut: • Pemetaan Gaya Berat skala 1:250.000 telah dapat diselesaikan yang men- cakup seluruh wilayah Indonesia Gambar 2.15; • Tersusunnya deliniasi cekungan sedimen Indonesia sebanyak 128 cekun- gan Gambar 2.16 dan 2.17; 34 35 Road Map Badan Geologi 2010-2025 Geology for Security and Welfare Gambar 2.15 Peta Gaya Berat Indonesia. Gambar 2.16 Peta Cekungan Sedimen Indonesia • Tersusunnya karakterisasi beberapa cekungan di wilayah Jawa, Kaliman- tan, Sumatera dan Sulawesi sesuai hasil penyelidikan dinamika cekungan; • Tersusunnya Protoipe Atlas yang mencakup Atlas Cekungan Sumatera Se- latan. Hingga awal 2010 telah tersusun Atlas Sumber Daya Energi Indonesia Ba- gian Timur, terdiri dari 17 peta temais skala 1: 5.000.000; Atlas Cekungan Su- matera Selatan; Atlas Geologi dan Sumber Daya Mineral dan Energi Indonesia skala 1:10.000.000 memuat 33 tema; dan Atlas Pengelompokan Pulau Kecil berdasarkan Tektonogenesis untuk Perencanaan Tata Ruang Darat, Laut, dan Dirgantara Nasional, skala 1:15.000.000 30 peta bertema. Sampai periode yang sama, telah pula tersusun Peta Cekungan Sedimen Indonesia memuat 128 cekungan sedimen; dan peta karakterisasi beberapa cekungan di wilayah Jawa, Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi. Di sisi lain, data isik untuk penen- tuan batas landas koninen guna pengusulan batas teritorial wilayah negara sudah cukup tersedia. Data dan informasi geologi tersebut tersaji dalam berb- agai format. Peneliian dan pelayanan bidang geologi aspek geoinformasi sektor ener- gi paling idak mampu menyajikan data dan informasi yang dimilikinya dalam Gambar 2.17 Pengelompokan Cekungan Sedimen Indonesia. 36 37 Road Map Badan Geologi 2010-2025 Geology for Security and Welfare pengerian geoinformasi sebagaimana tersebut diatas, baik untuk data dan in- formasi yang telah ada atau pun prediksi-prediksi ke depan. Sehubungan dengan pengembangan sistem informasi, berikut ini beberapa kondisi serta permasalahan yang ada saat ini terkait dengan sistem informasi di lingkungan Badan Geologi: • Masing-masing Unit memiliki sistem, dokumen, laporan, basis data dan perpustakaan yang masih dikelola oleh masing-masing unit eselon 2 di lingkungan Badan Geologi. Data dikomunikasikan dan dikoordinasikan belum secara sistem yang terintegrasi dan dilakukan manual menurut kebutuhan sekeika, sehingga pemutakhirannya idak terpantau • Masing-masing Unit memiliki Infrasturktur yang belum terkoordinasi • Masing-masing Unit memiliki dan menyimpan data dan informasi geolo- gi di lokal server dan PC, bahkan pada media simpan pribadi para pega- wai yang mengerjakan kegiatan • Format idak seragam, terutama format untuk pelayanan informasi Publik • Belum ada kebijakan dan Prosedur Standar Operasional SOP dalam pengelolaan data dan informasi geologi hasil kegiatan masing-masing Unit • Pemerolehan data dari daerah dan insitusi lain yang berkaitan belum opimal • Penyediaan pelayanan jaringan akses untuk informasi kebencanaan be- lum eisien • Keterbatasan SDM yang kompeten di bidang pengelolaan informasi • Adanya kendala administrasi keproyekan dalam hal pemeliharaan infras- truktur • Kelambatan akses sistem masuk dan keluar • Saat ini seiap Unit BGL memiliki koneksi Internet dengan ISP sendi- ri-sendiri • Koneksi JarKom ESDM dirasakan seiap Unit belum opimal, PVMBG dan PSG idak dapat melakukan koneksi ke internet, hanya mencapai Gateway ring ESDM • Secara operasional beberapa Unit Badan Geologi membutuhkan dukun- Gambar 2.19 Alur pertukaran data dan informasi Badan Geologi saat ini. Gambar 2.18 Arsitektur sistem informasi Badan Geologi saat ini. 38 39 Road Map Badan Geologi 2010-2025 Geology for Security and Welfare gan ISP di luar JarKom ESDM untuk mendukung kegiatannya seperi PVM- BG untuk monitoring Gunung Api dan PSG untuk remote data acces im lapangan ke server PSG upload data lapangan dari daerah • Secara topologi isik dan logic seiap lokal Unit BGL belum terkoneksi • Unit-unit di Diponegoro sudah terhubung dengan Fiber Opik JarKom ESDM dan dipusatkan diinterkoneksi ring ESDM di Sekretariat Badan Geologi • Pusat Sumberdaya Geologi, secara topologi logic tergabung keJarKom ESDM, namun secara isik terpisah dengan Lingkungan Badan Geologi • Sistem Domain Unit-Unit Badan Geologi masih memakai IP Publik dari ISP, mengingat keterbatasan IP Publik JarKom ESDM dan koneksinya yang be- lum baik

2.5. Tata Laksana Kepemerintahan Bidang Geologi