Umum: Isu dan Tantangan dari RPJPN 2005-2025

48 49 Road Map Badan Geologi 2010-2025 Geology for Security and Welfare

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN

BIDANG GEOLOGI Kegiatan kegeologian harus mampu menjawab isu strategis nasional dan tantangan global untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia ke arah kehidupan yang sejahtera, aman dan nyaman. Isu strategis nasional terkait kegeologian muncul diantaranya sebagai implikasi dari diterbitkannya sejumlah Undang-undang UU sebagaimana telah disebutkan di depan. As- pek lain yang memunculkan permasalahan atau isu-isu yang dihadapi adalah: cakupan peneliian dan pelayanan bidang geologi yang luas, luasnya wilayah Indonesia sebagai wilayah kerja yang harus terlingkup dalam kegiatan kegeolo- gian Indonesia, dan fokus atau prioritas pembangunan Indonesia sebagaimana tertuang dalam RPJPN 2005-2025 dan secara khusus RPJMN Indonesia tahap kedua 2010-2015.

3.1 Umum: Isu dan Tantangan dari RPJPN 2005-2025

Cakupan peneliian dan pelayanan bidang geologi mencakup seluruh aspek yang berhubungan dengan bumi atau isilah yang menyatakan bumi geo yang melipui jenis, susunan dan struktur batuan; sumber daya geologi geo-resourc- es, geologi lingkungan geo-environment, dan potensi bencana bumi geo-haz- ards . Keseluruh aspek kerja peneliian dan pelayanan bidang geologi tersebut terhampar di segenap kawasan Indonesia yang memiliki 17.480 pulau, sekitar 6.000 pulau diantaranya berpenghuni, dengan wilayah daratan seluas 1.922.570 km 2 dan wilayah lautan seluas 3.257.483 km 2 . Secara geologi, kawasan ini terletak pada pertemuan iga lempeng utama dunia yang akif, yaitu lempeng Eurasia, Indo-Australia dan Pasiik, sehingga wilayah Indonesia memiliki geologi yang kompleks dan dinamis. Berbagai po- Daya Mineral, sub Bidang Geologi. Data dan informasi geologi harus sejak dini diketahui melalui inventarisasi untuk dapat dipakai sebagai landasan bagi pene- tapan kewenangan Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Dapat diambil sebagai contoh adalah data geologi mengenai air tanah dan cekungan air tanah, sistem hidrologi panas bumi, sistem hidrologi cekungan air tanah, peta daerah bencana geologi dan sebagainya yang akan sangat menentukan pembagian kewenangan antar seiap daerah. Oleh karena itu data-data termaksud adalah merupakan data strategis yang harus siap sebelum terjadi keidakjelasan atau bahkan konlik antar daerah. Pelaksanaan kegiatan kegeologian yang terkait dengan pemerintahan daerah adalah: • pelaksanaan inventarisasi geologi dan eksplorasi sumber daya mineral, batubara, panas bumi, migas, dan air tanah; • pelaksanaan inventarisasi kawasan karst dan kawasan lindung geologi; • penetapan zonasi pemanfaatan kawasan kars dan kawasan lindung geolo- gi; • pelaksanaan inventarisasi lingkungan geologi, geologi teknik, kawasan rawan bencana dan kawasan lingkungan geologi; • penetapan pengelolaan lingkungan geologi, geologi teknik, kawasan rawan bencana dan kawasan lingkungan geologi; • pelaksanaan kebijakan dan koordinasi miigasi bencana geologi; • inventarisasi dan pengelolaan, kawasan rawan bencana geologi; • pengelolaan informasi bencana geologi; dan • pembinaan fungsional penyelidik bumi nasional dan pengelolaan data dan informasi geologi. Pelaksanaan kewenangan tersebut bertujuan untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara pemerintah pusat dengan pemerintahan daerah dalam pencapaian pembangunan sumber daya geologi Indonesia yang berdaya guna dan berkelanjutan sesuai dengan kewenangan yang dimiliki masing-masing. 50 51 Road Map Badan Geologi 2010-2025 Geology for Security and Welfare tensi bumi yang termasuk bidang geologi, baik yang bersifat menguntungkan be- rupa sumber daya energi dan mineral ataupun yang bersifat merugikan seperi gempa bumi, tsunami, letusan gunungapi dan tanah longsor terdapat di kawasan Indonesia. Kondisi tersebut menjadikan pengelolaan geologi wilayah Indonesia strategis sekaligus banya mengandung isu dalam pembangunan nasional. Isu bidang geologi dalam pembangunan Nasional melipui idak hanya sek- tor energi dan sumber daya mineral, melainkan pula sektor lainnya mulai dari pekerjaan umum, pengelolaan sumber daya air, penanggulangan bencana, hingga ke peningkatan kesejahteraan umum yang merentang dalam periode 2010-2025. Berdasarkan RPJPN, terdapat beberapa fokus arah kebijakan pem- bangunan yang memberikan isu sekaligus tantangan untuk bidang geologi, yai- tu: 1 meningkatkan kesejahteraan rakyat 2005-2009, 2 meningkatkan kual- itas sumber daya manusia, membangun kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan memperkuat daya saing perekonomian 2010-2014; 3 pemba- ngunan keunggulan kompeiif perekonomian yang berbasis sumber daya alam tersedia 2015-2020; dan 4 pembangunan di segala bidang dengan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompeiif. Pada RPJMN 2005-2009 yang telah lalu, bidang geologi menghadapi perma- salahan berkaitan dengan: 1 penyelesaian data dasar geologi regional, 2 pen- gungkapan potensi sumber daya geologi, dan 3 penyediaan air bersih bersumber dari air tanah. Sebagian dari permasalahan tersebut hingga periode 2010-2014 RPJMN tahan II sekarang ini masih belum terselesaikan seluruhnya. Pada periode 2010-2014 RPJMN II bidang geologi menghadapi isu dan tan- tangan yang berhubungan dengan arah kebijakan peningkatan kualitas sum- ber daya manusia, membangun kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan memperkuat daya saing perekonomian. Dalam hal ini, isu dan tantangan tersebut berkenaan dengan: 1 penyediaan data dasar geologi rinci, 2 pening- katan status potensi sumber daya mineral dan energi, 3 penyiapan Wilayah Kerja Pertambangan WKP dan Wilayah Pertambangan WP; 4 pemenuhan kebutuhan air bersih bersumber air tanah; 5 pemenuhan data dan informa- si geologi lingkungan untuk penataan ruang; 6 penguasaan Iptek miigasi gunung api dan bencana geologi; 7 penerapan konsep geologi; 8 revitalisasi kelembagaan; dan 8 pemahaman perubahan iklim. Pada periode RPJMN III 2015-2020 isu-isu yang dihadapi akan berkaitan dengan arah kebijakan pembangunan keunggulan kompeiif perekonomian yang berbasis SDA tersedia. Dalam hal ini, isu-isu tersebut berkenaan dengan: 1 pemantapan data dasar geologi rinci, 2 peningkatan pemanfaatan energi alternaif, 3 peningkatan status sumber daya dan cadangan energi dan mineral untuk kawasan andalan dan kawasan strategis nasional, 4 penyiapan Wilayah Kerja Pertambangan WKP dan Wilayah Pertambangan WP, 5 opimalisasi pemanfataan air tanah, 6 pemantapan penerapan informasi geologi lingkung- an sebagai data dasar penataan ruang dan pengembangan wilayah, 7 peman- tapan penerapan teknologi miigasi bencana dan peningkatan ketahanan mas- yarakat dalam menghadapi bencana, dan 8 pengembangan konsep dan model geologi Indonesia. Adapun pada periode RPJMN IV 2020-2025 isu-isu dan tantangan bidang geologi yang dihadapi akan berkaitan dengan arah kebijakan pembangunan di segala bidang dengan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keung- gulan kompeiif. Isu dan tantangan bidang geologi pada periode ini antara lain berkaitan dengan: 1 pengembangan data dan informasi untuk memperkecil resiko eksplorasi dan meningkatkan kualitas hidup; 2 pemantapan miigasi kebencanaan untuk mendukung keamanan dan kenyamanan masyarakat; 3 peningkatan status sumber daya dan cadangan energi dan mineral untuk pencadangan negara; 4 penyiapan Wilayah Kerja Pertambangan WKP dan Wilayah Pertambangan WP; dan 5 peningkatan nilai tambah sumber daya mineral dan energi. Terdapat sembilan isu Nasional strategis yang membutuhkan dukungan bidang geologi untuk mencapai tujuan pembangunan nasional, baik melalui sektor ESDM maupun sektor lainnya. Kesembilan isu tersebut adalah: ketah- anan energi, lingkungan dan perubahan iklim, bencana alam, tata ruang dan pengembangan wilayah, industri mineral, pengembangan informasi geologi, air dan lingkungan, pangan, dan batas wilayah NKRI.

3.2 Ketahanan Energi