Peningkatan ketersediaan data dan informasi air tanah Peningkatan pelaksanaan konservasi air tanah Peningkatan Pengendalian Pengambilan Air Tanah

130 131 Road Map Badan Geologi 2010-2025 Geology for Security and Welfare Pusat Lingkungan Geologi Badan Geologi sebagai perangkat perintah yang salah satu tugas utamanya adalah pengelolaan air tanah, mempunyai kewajiban untuk mengembangkan sistem informasi air tanah. Arah pengembangan penge- lolaan data dan informasi air tanah Pusat Lingkungan Geologi Badan Geologi 2010 – 2025 adalah tersusun dan terkelolanya data dan informasi tentang air tanah nasional yang dapat diakses oleh seiap kalangan masyarakat yang mem- butuhkan informasi mengenai air tanah. Pengembangan sistem informasi air tanah ini akan dapat berjalan dengan baik dengan adanya pengelolaan sistem informasi dan pemutakhiran data air tanah. Proses penyediaan data dan informasi air tanah dapat berjalan baik dengan didukung adanya pengambilan serta pengumpulan data terlebih dahulu. Kegia- tan ini dapat dilakukan dengan menginventarisasi data-data yang telah ada de- ngan cara melakukan digitasi peta yang masih berbentuk hard-copy, melakukan entry data lokasi sumur bor air tanah, entry data litologi sumur bor, data well loging serta melakukan entry data terhadap hasil pengamatan muka air tanah. Gambar 4.5 Roadmap sumber daya air tanah Hasil pengambilan dan inventarisasi data air tanah kemudian disimpan dan dilakukan pengolahan data. Penyimpanan dilakukan didalam sebuah server yang berisi semua data keairtanahan secara nasional yang dapat diakses oleh mas- yarakat yang membutuhkan data tersebut. Pemutakhiran data selalu dilakukan jika didapatkan data baru mengenai keairtanahan di seiap lokasi di Indonesia sehing- ga akan langsung menambah data base sistem informasi air tanah secara nasional. Penerbitan serta penyebarluasan informasi mengenai sistem informasi air tanah adalah tujuan dari pengelolaan sistem informasi air tanah untuk lebih mengenalkan sistem informasi air tanah yang telah dibangun secara nasional ke- pada seiap kalangan masyarakat serta stake-holder yang berkepeningan den- gan data dan informasi air tanah.

c. Peningkatan ketersediaan data dan informasi air tanah

Ketersediaan data dan informasi air tanah berupa penyelidikan dan pemetaan air tanah yang berbasis Cekungan Air Tanah CAT akan terus dilakukan di seiap tahun pada RPJM ke-2 hingga tahun 2025 sampai semua daerah di seluruh Ne- gara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai data dan informasi mengenai air tanah. Penyediaan data dan informasi air tanah melipui beberapa kegiatan, yaitu: • Pemetaan hidrogeologi bersistem seluruh Indonesia • Penyelidikan potensi air tanah pada cekungan air tanah • Penyelidikan geoisika

d. Peningkatan pelaksanaan konservasi air tanah

Air tanah sebagai sumber daya alam meskipun dapat diperbaharui namun membutuhkan waktu yang sangat lama. Untuk itu konservasi air tanah harus sen- aniasa dilakukan guna menjaga kelestarian dan keberlanjutannya sustainable. Roadmap Pusat Lingkungan Geologi Badan Geologi dalam pelaksanaan konser- vasi air tanah dalam kurun waktu 2010 hingga 2025 adalah dengan melakukan penetapan wilayah konservasi air tanah terutama didaerah dengan pengambilan air tanah intensif. Pembangunan sumur pantau untuk mengetahui kuanitas pengambilan air tanah serta mengukur kualitas air tanah mutlak dilakukan guna melihat dampak 132 133 Road Map Badan Geologi 2010-2025 Geology for Security and Welfare pengambilan air tanah terhadap kondisi air tanah. Sumur imbuhan air tanah diperlukan dibangun untuk daerah dengan kondisi air tanah kriis sehingga dapat menambah imbuhan air tanah dan mengurangi run-of yang pada akhirnya dapat mengurangi bencana banjir. Pemantauan kualitas dan kuanitas air tanah yang telah dilakukan oleh PLG selama ini akan terus dilaksanakan terutama untuk daerah yang mengalami per- masalahan air tanah dan pengambilan air tanah yang intensif.

e. Peningkatan Pengendalian Pengambilan Air Tanah

Pengambilan air tanah tanpa kontrol akan mengakibatkan berkurangnya cadangan air tanah serta terjadinya penurunan air tanah. Pada tahap yang lebih ekstrim, pengambilan air tanah yang berlebihan dapat menimbulkan penurunan tanah land-subsidence. Untuk itu roadmap PLG hingga 2025 senaniasa mema- sukkan pengendalian pengambilan air tanah dengan melakukan kegiatan penga- lokasian penggunaan air tanah serta pemantauan debit pengambilan air tanah. 4.5. Agenda Miigasi Bencana Geologi 4.5.1 Kebijakan