Uji Kecukupan Data Menentukan Model Antrian.

5.2. Pengolahan Data

5.2.1. Uji Kecukupan Data

Perhitungan uji kecukupan data dimaksudkan untuk menentukan jumlah sampel minimum yang dapat diolah untuk proses selanjutnya. Pada perhitungan kecukupan data ini, digunakan tingkat kekeyakinan 95 dan derajat ketelitian 10. Berdasarkan Tabel 5.5, berikut data yang akan digunakan dalam melakukan uji kecukupan data. Tabel 5.5. Tabel Uji Kecukupan Data No. Minggu Hari Jumlah Nasabah x X 2 1 1 Rabu 351 123201 2 Kamis 350 122500 3 Jumat 331 109561 4 Senin 314 98596 5 Selasa 343 117649 6 2 Rabu 335 112225 7 Kamis 356 126736 8 Jumat 344 118336 9 Senin 257 66049 10 Selasa 340 115600 11 3 Rabu 333 110889 12 Kamis 343 117649 13 Kamis 264 69696 14 Jumat 274 75076 15 Senin 376 141376 16 4 Selasa 364 132496 17 Rabu 348 121104 18 Kamis 321 103041 19 Jumat 327 106929 ∑ 6271 2088709 Dari data diatas, diperoleh bahwa N=19, ∑ x = 6271, ∑ x 2 = 2088709 kemudian dilakukan perhitungan kecukupan data yaitu sebagai berikut: N ′ = ⎣ ⎢ ⎢ ⎡ks�� ∑ � 2 − ∑ x 2 ∑ x ⎦ ⎥ ⎥ ⎤ 2 Universitas Sumatera Utara N ′ = � 20 �192088709 − 6271 2 6271 � 2 N ′ = 9,64 Dari hasil perhitungan diatas, terlihat bahwa nilai N N, yaitu 19 9,64 yang berarti data yang dikumpulkan telah mencukupi.

5.2.2. Pengujian Kecocokan Distribusi

Pengujian kecocokan distribusi dilakukan dengan menggunakan metode chi kuadrat. Harga X 2 Tabel pad a taraf nyata α 0,05 dapat dilihat pada lampiran. 5.2.2.1.Pengujian Kecocokan Distribusi Jumlah Kedatangan Nasabah Pengujian kecocokan distribusi yang digunakan untuk jumlah kedatangan nasabah adalah distribusi Poisson. Jumlah kedatangan nasabah pada hari pertama rabu minggu pertama yang dapat dilihat pada Tabel 5.6. Tabel 5.6. Jumlah Kedatangan Nasabah Per 10 Menit pada Minggu Pertama No Jumlah Kedatangan Per 10 Menit Hari Pertama 1 1 1 2 2 1 3 4 2 4 5 4 5 6 4 6 7 2 7 8 7 8 9 6 9 10 6 10 11 4 11 12 2 12 13 1 13 15 1 14 16 1 Jumlah 42 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 5.6, maka dilakukan perhitungan kecocokan distribusi jumlah kedatangan nasabah pada hari Pertama Rabu Minggu pertama. Sebagai contoh: Kelas pertama, jumlah kedatangan = 1, Oi = 1, μ= 8,371 px; � = 2.7677767 8,371 � 8,371 1 1 = 0.002 Ei = PX x Oi = 0.002 x 42 = 0,082 Oi − Ei2 Ei = 1 − 0.002 2 0.002 = 10,221 Hasil perhitungan kecocokan distribusi jumlah kedatangan nasabah hari pertama Rabu pada minggu pertama dapat dilihat pada Tabel 5.7. Tabel 5.7. Perhitungan Kecocokan Distribusi Jumlah Kedatangan Nasabah Hari Pertama Rabu pada Minggu Pertama No. Kedatangan Oi Orang P Poisson Ei X 2 Hitung 1 1 1 0,002 0,082 10,221 2 2 1 0,008 0,344 1,249 3 4 2 0,048 2,004 0,000 4 5 4 0,080 3,349 0,127 5 6 4 0,111 4,664 0,095 6 7 2 0,133 5,569 2,287 7 8 7 0,139 5,817 0,240 8 9 6 0,129 5,402 0,066 9 10 6 0,107 4,514 0,489 10 11 4 0,082 3,43 0,095 11 12 2 0,057 2,389 0,063 12 13 1 0,037 1,536 0,187 13 15 1 0,012 0,511 0,469 14 16 1 0,006 0,267 2,016 Total 17,603 Kemudian dilakukan penggabungan kelas karena terdapat frekuensi harapan Ei yang lebih kecil dari 5 yaitu pada kelas ke 1, 2, 3, 4, 5, 9, 10, 11, 12, 13 dan 14. Perhitungan kecocokan distribusi jumlah kedatangan nasabah hari Pertama Rabu pada minggu pertama setelah penggabungan dapat dilihat pada Tabel 5.8. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.8. Perhitungan Kecocokan Distribusi Jumlah Kedatangan Nasabah Hari Pertama Rabu pada Minggu Pertama Setelah Penggabungan No. Kedatangan Oi Orang P Poisson Ei X 2 Hitung 1 1-4 5 0,058 2,430 2,717 2 5-6 12 0,191 8,013 1,983 3 7 14 0,133 5,569 2,287 4 8 7 0,139 5,817 0,240 5 9 6 0,129 5,402 0,066 6 10-16 15 0,301 12,646 0,438 Total 7,733 Setelah itu dilakukan pengujian terhadap nilai-nilai yang telah diperoleh. Tahap-tahap pengujiannya yaitu: 1. Rumusan Hipotesa H0 : Data berdistribusi Poisson Hi : Data tidak berdistribusi Poisson 2. Jumlah kelas k = 6 v derajat bebas = 6 - 1 = 5 3. Langkah Signifikan α = 0,05 4. Nilai chi kuadrat hitung = 7,733 5. Nilai chi kuadrat tabel = 11,070 6. Chi kuadrat hitung chi kuadrat tabel Kesimpulan : Data berdistribusi Poisson. Grafik yang merepresentatifkan distribusi frekuensi aktual dengan frekuensi harapan kedatangan nasabah hari pertama rabu pada minggu pertama, dapat dilihat pada Gambar 5.4. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.4. Distribusi Frekuensi Aktual Oi dan Frekuensi Harapan Ei Kedatangan Nasabah Hari Pertama Rabu pada Minggu Pertama Perhitungan kecocokan distribusi hari-hari berikutnya dapat dilihat pada Lampiran 3. Untuk hasil perhitungan kecocokan distribusi jumlah kedatangan nasabah dapat dilihat pada Tabel 5.9. Tabel 5.9. Rekapitulasi Perhitungan Kecocokan Distribusi Jumlah Kedatangan Nasabah Minggu Hari Jumlah Kedatangan orang λ nasabahme nit X 2 hitung X 2 tabel Kesimpulan I Rabu 351 8,357 7,733 11,070 Distribusi Poisson Kamis 350 8,333 3,602 9,488 Distribusi Poisson Jumat 331 7,881 6,352 11,070 Distribusi Poisson Senin 314 7,476 6,275 9,488 Distribusi Poisson Selasa 343 8,167 0,894 9,488 Distribusi Poisson II Rabu 335 7,976 3,383 11,070 Distribusi Poisson Kamis 356 8,476 9,771 11,070 Distribusi Poisson Jumat 344 8,190 3,069 9,488 Distribusi Poisson Senin 257 6,119 4,831 11,070 Distribusi Poisson Selasa 340 8,095 10,702 11,070 Distribusi Poisson III Rabu 333 7,929 4,813 11,070 Distribusi Poisson Kamis 343 8,167 3,502 9,488 Distribusi Poisson Kamis 264 6,286 3,099 11,070 Distribusi Poisson Jumat 274 6,524 1,829 11,070 Distribusi Poisson Senin 376 8,952 4,300 9,488 Distribusi Poisson IV Selasa 364 8,667 0,954 9,488 Distribusi Poisson Rabu 348 8,286 1,980 9,488 Distribusi Poisson Kamis 321 7,643 0,720 9,488 Distribusi Poisson Jumat 327 7,786 9,618 11,070 Distribusi Poisson 10 20 1-4 5-6 7 8 9 10-16 Oi vs Ei Hari Pertama Rabu Minggu Pertama Oi Ei Universitas Sumatera Utara

5.2.2.2. Pengujian Kecocokan Distribusi Kecepatan Pelayanan Nasabah

Waktu siklus aktual pada sistem antrian unit pelayanan nasabah teller PT. Bank Rakyat Indonesia BRI Kantor Cabang KC Sisingamangaraja Medan adalah waktu yang dibutuhkan oleh seorang nasabah untuk melakukan satu transaksi perbankan unit pelayanan nasabah teller seperti penyetoran tunai, penarikan tunai, printout buku tabungan dan pengambilan gaji. Sedangkan rating factor dan allowance tidak dihitung karena kegiatan yang dilakukan tidak berulang not repetitive dan jenis pelayanan yang dilakukan oleh setiap nasabah berbeda-beda sehingga membuat waktu yang diperlukan berbeda-beda juga. Pengujian kecocokan distribusi yang digunakan untuk kecepatan pelayanan nasabah adalah distribusi Eksponensial. Untuk menentukan kecepatan pelayanan pada hari pertama rabu minggu pertama, digunakan data yang terdapat pada Tabel 5.2, sehingga diperoleh : nilai maksimum = 11,58, nilai minimum = 0,50, jumlah data N= 351 Rentang r =11,58 - 0,50 = 11,08 Banyak Kelas k = 1+ 3,3 Log N = 1+ 3.3 Log 351 = 9,40 = 10 kelas Panjang Interval = Rentang r banyak kelas k = 11,08 9,40 = 1,18 Data kecepatan pelayanan hari pertama rabu pada minggu pertama dapat dilihat pada Tabel 5.10. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.10. Kecepatan Pelayanan Nasabah Hari Pertama Rabu pada Minggu Pertama No. Batas Interval Xi OiOrang 1 0,50 - 1,68 0,499 - 1,679 1,089 134 2 1,68 - 2,86 1,679 - 2,859 2,269 81 3 2,86 - 4,04 2,859 - 4,039 3,449 52 4 4,04 - 5,22 4,039 - 5,219 4,629 33 5 5,22 - 6,40 5,219 - 6,399 5,809 19 6 6,40 - 7,58 6,399 - 7,579 6,989 14 7 7,58 - 8,76 7,579 - 8,759 8,169 9 8 8,76 - 9,94 8,759 - 9,939 9,349 7 9 9,94 - 11,12 9,939 - 11,119 10,529 1 10 11,12 - 12,30 11,119 - 12,299 11,709 1 Total 351 Perhitungan kecocokan distribusi kecepatan pelayanan nasabah hari Pertama Rabu pada Minggu pertama berdasarkan Tabel 5.8, sebagai contoh: Kelas pertama, Oi = 134, Xi = 1,089 , μ = 2,80 Px = 1- � −�� = 1 − 2,71234 ℎ�ℎℎℎ = 0,451 Ei = Px x Oi = 158,621 Oi-Ei 2 = 3,822 Hasil perhitungan kecocokan distribusi kecepatan pelayanan nasabah hari pertama rabu pada minggu pertama dapat dilihat pada Tabel 5.11. Tabel 5.11. Hasil Perhitungan Kecocokan Distribusi Kecepatan Pelayanan Nasabah Hari Pertama Rabu pada Minggu Pertama No. Batas OiOrang Px Ei X 2 hitung 1 0,50 - 1,68 134 0,451 158,621 3,822 2 1,69 - 2,87 81 0,188 66,174 3,322 3 2,88 - 4,06 54 0,123 43,294 2,648 4 4,07 - 5,25 33 0,081 28,325 0,772 5 5,26 - 6,44 19 0,053 18,531 0,012 6 6,45 - 7,63 13 0,045 15,840 0,509 7 7,64 - 8,82 10 0,023 7,932 0,539 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.11. Hasil Perhitungan Kecocokan Distribusi Kecepatan Pelayanan Nasabah Hari Pertama Rabu pada Minggu Pertama Lanjutan No. Batas OiOrang Px Ei X 2 hitung 8 8,83 - 10,01 6 0,015 5,189 0,127 9 10,02 - 11,20 1 0,012 3,395 1,690 10 11,21 - 12,39 1 0,009 3,168 1,484 Total 14,923 Setelah itu dilakukan pengujian terhadap nilai-nilai yang telah diperoleh. Tahap-tahap pengujiannya yaitu: 1. Rumusan Hipotesa H0 : Data berdistribusi Eksponensial Hi : Data tidak berdistribusi Eksponensial 2. Jumlah kelas k = 10 v derajat bebas = 10 - 2 = 8 3. Langkah Signifikan α = 0,05 4. Nilai chi kuadrat hitung = 14,923 5. Nilai chi kuadrat tabel = 15,507 6. Chi kuadrat hitung chi kuadrat tabel Kesimpulan : Data berdistribusi Eksponensial Grafik yang merepresentatifkan distribusi frekuensi aktual dengan frekuensi harapan kecepatan pelayanan nasabah hari pertama rabu pada minggu pertama, dapat dilihat pada Gambar 5.5. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.5. Distribusi Frekuensi Aktual Oi dan Frekuensi Harapan Ei Kecepatan Pelayanan Nasabah Hari Pertama Rabu Minggu Pertama . Perhitungan kecocokan distribusi hari-hari berikutnya dapat dilihat pada Lampiran 3. Untuk hasil perhitungan kecocokan distribusi kecepatan pelayanan nasabah dapat dilihat pada Tabel 5.12. Tabel 5.12. Hasil Perhitungan Kecocokan Distribusi Kecepatan Pelayanan Nasabah Minggu Hari λ nasabah menit X 2 hitung X 2 tabel Kesimpulan I Rabu 0,214 14,923 15,507 Distribusi Eksponensial Kamis 0,216 11,458 15,507 Distribusi Eksponensial Jumat 0,198 7,430 15,507 Distribusi Eksponensial Senin 0,198 10,424 15,507 Distribusi Eksponensial Selasa 0,213 11,206 15,507 Distribusi Eksponensial II Rabu 0,208 13,119 15,507 Distribusi Eksponensial Kamis 0,218 11,174 15,507 Distribusi Eksponensial Jumat 0,210 11,033 15,507 Distribusi Eksponensial Senin 0,158 13,054 15,507 Distribusi Eksponensial Selasa 0,211 11,576 15,507 Distribusi Eksponensial III Rabu 0,205 13,468 15,507 Distribusi Eksponensial Kamis 0,224 14,527 15,507 Distribusi Eksponensial Kamis 0,166 13,551 15,507 Distribusi Eksponensial Jumat 0,175 10,827 15,507 Distribusi Eksponensial 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Series1 134 81 54 33 19 13 10 6 1 1 Series2 158,6 66,17 43,29 28,32 18,53 15,84 7,932 5,189 3,395 3,168 50 100 150 200 F re k ue nsi Oi Vs Ei Hari Pertama Rabu Minggu Pertama Universitas Sumatera Utara Tabel 5.12. Hasil Perhitungan Kecocokan Distribusi Kecepatan Pelayanan Nasabah Lanjutan Minggu Hari λ nasabah menit X 2 hitung X 2 tabel Kesimpulan Senin 0,253 11,731 15,507 Distribusi Eksponensial IV Selasa 0,227 14,343 15,507 Distribusi Eksponensial Rabu 0,214 12,918 15,507 Distribusi Eksponensial Kamis 0,199 8,172 15,507 Distribusi Eksponensial Jumat 0,196 9,725 15,507 Distribusi Eksponensial

5.2.3. Menentukan Model Antrian.

Dalam menentukan model antrian dapat dilihat dari struktur sistem antrian serta hasil pengujian distribusi untuk jumlah kedatangan nasabah dan kecepatan pelayanan nasabah. Dari hasil pengumpulan data diperoleh antara lain: 1. Pola Kedatangan Nasabah berdistribusi Poisson 2. Waktu Pelayanan Nasabah berdistribusi Eksponensial 3. Jumlah pelayanan nasabah teller berjumlah 4 orang 4. Mekanisme pelayanan yang diterapkan oleh perusahaan adalah FCFS First Came First Served 5. Jumlah nasabah dalam barisan antri tidak dibatasi selama jam kerja 6. Sumber Kedatangan Nasabah tidak terbatas Berdasakan langkah-langkah diatas diperoleh suatu model sistem antrian pada PT. Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Sisingamangaraja Medan yaitu model sistem antrian mengikuti model antrian M M 4 : FCFS ∞ ∞ Universitas Sumatera Utara

5.2.4. Perhitungan Kecepatan Kedatangan dan Pelayanan Rata-Rata