1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam dunia pendidikan, keberhasilan pendidikan sangat tergantung pada beberapa faktor diantaranya guru sebagai fasilitator dan motivator siswa,
sarana dan prasarana termasuk media pembelajaran, serta keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. Dalam pembelajaran terdapat komponen
utama yaitu, tujuan, bahan, metode, alatmedia, serta penilaian yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi Sudjana, 2005 : 30.
Dengan pesatnya perkembangan dunia dalam era globalisasi, terutama dalam bidang teknologi dan ilmu pengetahuan, maka pendidikan nasional
juga harus terus-menerus dikembangkan sejalan dengan perkembangan zaman. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 BAB I pasal
1 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar pesera didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan untuk dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selama ini pendidikan di Indonesia masih menggunakan metode
tradisional berupa ceramah Teacher centered, sistem pendidikan seperti ini tidak memadai lagi untuk merespon perkembangan masyarakat yang sangat
dinamis. Metode pendidikan yang harus diterapkan sekarang adalah dengan mengembangkan pendidikan yang terintegrasi dengan memadukan 4 faktor
dalam proses
pembelajaran yaitu
pengamatan-bertanya-bernalar- bereksperimen dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satunya adalah
dalam proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi seperti microsoft powerpoint, animasi flash, video dan lain-lain.
Penelitian ini menggunakan metode pendidikan di atas, yaitu melakukan proses belajar mengajar yang dipadukan dengan penggunaan media ICT.
Berdasarkan pengalaman peneliti selama mengikuti proses belajar mengajar sejak dari SD hingga SMA, rata-rata para guru khususnya yang
berkaitan dengan pelajaran ilmu alam lebih banyak menggunakan metode ceramah tanpa disertai media yang menarik minat siswa. Terkadang siswa
hanya disuruh mencatat buku saja. Berdasarkan pengalaman di atas, sebenarnya pembelajaran di dalam kelas dapat dibuat menarik dan membuat
siswa menjadi lebih aktif di antaranya menggunakan metode permainan maupun penggunaan media pembelajaran. Selain itu, berdasarkan apa yang
telah dijabarkan oleh guru IPA SMP Negeri 1 Sendawar, khususnya kelas VII A, proses pembelajaran sebagian besar menggunakan metode ceramah yang
diselingi tanya jawab antara guru dan siswa. Guru tidak melakukan variasi metode dan media pembelajaran, sehingga membuat siswa menjadi jenuh dan
pasif. Hal ini disebabkan dalam Proses Belajar Mengajar PBM guru mendominasi hampir semua waktu pembelajaran, sehingga akhirnya siswa
menjadi ngantuk, tidak memiliki gairah belajar dan tidak bersemangat.
Ditambah lagi dengan media pembelajaran yang dipakai terbatas, terkadang tidak menggunakan media pembelajaran, keterbatasan sarana prasarana, guru
tidak membuat lembar kerja dan sering meminta siswa mencatat dari buku paket.
Kondisi tersebut secara tidak langsung berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VII A, dimana hasil tes yang dilakukan pada akhir
pelajaran, pokok bahasan ekosistem, menunjukkan hasil yang masih rendah yakni dengan nilai rata-rata 50. Hal ini menunjukkan bahwa proses
pembelajaran yang dilakukan belum berhasil atau belum optimal dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Indikator keberhasilan
mengajar di SMP Negeri 1 Sendawar adalah minimal 70 hasil belajar siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal KKM.
Dalam penelitian tindakan kelas ini, guru atau peneliti dapat melihat sendiri praktek pembelajaran terhadap siswa sejauh mau dilihat dari sudut
pandang aspek interaksi dalam proses belajar mengajar. Dengan mengacu pada hal tersebut, guru dapat melakukan refleksi terhadap apa yang telah
dilakukan di kelas. Dalam hal ini berarti bahwa dengan melakukan penelitian tindakan kelas, guru dapat memperbaiki praktek-praktek pembelajaran
sehingga kelas menjadi aktif. Salah satu usaha meningkatkan hasil belajar siswa di SMP adalah dengan menggunakan media animasi sebagai alat bantu
dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Beberapa keunggulan dari media animasi dan video adalah media ini melibatkan siswa dalam penggunaannya, siswa merasa senang dengan adanya
gambar animasi yang bergerak, siswa dapat langsung melihat video tentang ekosistem, variasi gambar dan video yang variatif sehingga tidak monoton
dalam pembelajaran. Untuk itu, peneliti memilih penelitian dengan judul meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA Terpadu siswa kelas VII A pada
materi ekosistem di SMP Negeri I Sendawar Kutai Barat menggunakan media animasi dan video.
B. Rumusan masalah