Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media animasi dan video pada materi Ekosistem dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Negeri I Sendawar Kutai Barat. Adapun peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa diketahui dari : 1. Peningkatan jumlah siswa yang tuntas KKM 65 adalah sebanyak 100 siswa diakhir siklus I dan mampu bertahan 100 kembali pada akhir siklus II. 2. Adanya perubahan motivasi belajar dalam diri siswa yang dilihat dari persentase motivasi siswa pada akhir siklus I sebesar 96,97 siswa memiliki motivasi tinggi, 3,03 siswa memiliki motivasi sedang. Hasil tersebut kemudian mengalami peningkatan yang signifikan pada akhir siklus II menjadi 100 siswa memiliki motivasi tinggi.

B. Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, ada beberapa saran dari peneliti diantaranya : 1. Agar dapat meningkatkan semangat, motivasi siswa dan hasil belajar dalam proses pembelajaran, guru dapat menggunakan media animasi dan video sebagai bentuk implementasi media pembelajaran. Dengan menggunakan media animasi dan video, para siswa diajak untuk berpikir secara riil bukan abstrak lagi sehingga siswa lebih mudah dalam mempelajari suatu materi. 2. Pentingnya manajemen waktu agar proses pembelajaran dapat berlangsung dalam suasana kondusif, efisien dan efektif. 3. Guru dan pihak sekolah yang berwenang sebaiknya mengupayakan fasilitas belajar seperti tersedianya media LCD projector minimal 2 buah di sekolah agar dalam mengajar beberapa materi pembelajaran dapat menggunakan media animasi dan video untuk membantu siswa memahami suatu materi. 4. Hasil penelitian pembelajaran IPA terpadu pada materi ekosistem dengan menggunakan media animasi dan video telah menunjukkan hasil positif sehingga hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi oleh siapapun untuk diaplikasikan dalam praktik mengajar. Daftar Pustaka Ahmadi, Abu, 2004, Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta. Ardhi, R., 2007, Efektivitas Pembelajaran dengan Media Animasi dan LKS Pada Pokok Bahasan Pengukuran Luas dan Keliling Daerah Segiempat Terhadap Hasil Belajar dan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Wonosobo Tahun Ajaran 20062007, Semarang : Universitas Negeri Semarang. Arikunto, Suharsimi, 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta. Arsyad, Ashar, 2006, Media Pembelajaran edisi revisi, Jakarta : Raja Grafindo Persada. Arsyad, Azhar, 2005, Media Pembelajaran, Jakarta : Raja Grafindo Persada. Dimyati, Mudjiono, 1999, Belajar Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta. Guru, T.A., 2007, IPA Terpadu Untuk SMP Kelas VII, Jakarta : Erlangga. Hamalik, Oemar, 2006, Proses Belajar Mengajar, Bandung : Bumi Aksara. Haryanto, 2010, Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar, http:belajarpsikologi.comfaktor-yang-mempengaruhi-prestasi-belajar, diakses tanggal 17 Januari 2013. Hidayatin, Evi, 2013, Teori Belajar Behavioristik dan Sosial dan Penerapannya dalam PAI, http:blog.djarumbeasiswaplus.orgevihidayatin20130630teori- belajar-behaviouristik-dan-sosial-dan-penerapannya-dalam- pembelajaran-pai, diakses tanggal 05 Januari 2013. Indismart, 2009, Ekosistem dan Kelestariannya Kelas VII SMP, http:www.indismart.comfilesflashEKOSISTEM_DAN_KELESTARI ANNYA_VII_-_SMP.swf, diakses tanggal 20 Oktober 2012 Kartika, dkk, 2008, Komponen-komponen Pembelajaran, ppt. Kebudayaan, D.P., 1993, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka. Krisanto, 2012, Motivasi Belajar, http:kris- smile.blogspot.com201205motivasi-motivasi-belajar- fungsi.html.UiRGgdKnoxg, diakses tanggal 15 Januari 2013. Miku_Chan, 2013, Pengertian, Fungsi dan Macam-Macam Sumber Belajar, http:othersidemiku.wordpress.com20130530pengertian-fungsi- macam-macam-sumber-belajar, diakses tanggal 10 Januari 2013. Muhadi, 2011, Penelitian Tindakan Kelas Panduan Wajib Bagi Pendidik, Yogyakarta : Shira Media. Muhadi, 2011, Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta : Shira Media. Neno, Nurvina, 2013, Definisi Belajar, http:mahasiswa.ung.ac.id311412111home20133page3, diakses tanggal 05 Januari 2013. Pojok Bahasa dan Sastra, 2012, Definisi Bahasa Pembelajaran dan Pengajaran, http:nurabidah12.blogspot.com201203definisi-bahasa-pembelajaran- dan.html , diakses tanggal 10 Januari 2013. Purwanto, Suharyadi, 2009, Statistika Edisi II Buku 2, Jakarta : Penerbit Salemba Empat. Purwanto, Ngalim, 2002, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Qym, 2009, Motivasi, http:Qym7882.blogspot.com200903motivasi.html. Diakses tanggal 13 Februari 2013. Ramli, Kamrianti, 2011, Media Animasi untuk Siswa, http:kamriantiramli.wordpress.comtagkelebihan-dan-kekurangan- media-animasi, diakses tanggal 12 Februari 2013. Ratini, 2011, Penggunaan Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi pada Siswa SMA Muhammadiyah 1 Metro Tahun Pelajaran 20102011, Bioedukasi vol.2. Sardiman, 2005, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Siregar, Eveline dan Nara, Hartini, 2010, Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor : Ghalia Indonesia. hal. 49, 50, 52 Soedarsono, Fx, 2001, Aplikasi Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : PAU PPAI Universitas Terbuka. Sudjana, 2005, Strategi Pembelajaran, Bandung : Falah Production. Suharsimi. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Suparno, Paul. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma Suyitno, Amin, 2004, Belajar Pembelajaran, Medan : FIS UNIMED. Syamsuri, I., dkk, 2007, IPA Biologi untuk Kelas VII, Jakarta : Erlangga. Wibowo, Satriyo, 2011, Definisi Media Pembelajaran, http:staff.uny.ac.idsitesdefaultfilespendidikanSatriyo20Wibowo, 20S.Pd.BAB20I.docx, diakses tanggal 12 Februari 2013. Wiriatmadja, Rohciati, 2005, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : Rosda Karya. Yasin, Sanjaya, 2011, Pengertian Motivasi Belajar Siswa Menurut Para Ahli Definisi, http:www.sarjanaku.com201105motivasi-belajar-siswa.html, diakses tanggal 17 Januari 2013. Zaifbio, 2012 , Motivasi Belajar, http:zaifbio.wordpress.comtagmotivasi- belajar-adalah, diakses tanggal 11 Februari 2013. 94 Surat Ijin Penelitian 95 Surat Rekomendasi Penelitian 96 Materi Ekosistem Siklus I Satuan-satuan dalam ekosistem, habitat dan nisia serta komponen penyusun ekosistem. MEDIA ANIMASI Animasi satuan dalam ekosistem. 1. 2. 3. 4. 5. 97 98 99 100 101 Video 102 103 Animasi Flash Who Want’s To Be A Millionaire SIKLUS I 104 A. Satuan makhluk hidup dalam ekosistem Hubungan timbal balik dan saling ketergantungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya dipelajari dalam cabang ilmu yang disebut ekologi oikos = rumah, logos = ilmu. Hubungan timbal balik atau interaksi ini berlangsung baik antar sesama makhluk hidup maupun antara makhluk hidup dengan lingkungan tak hidup. Hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan tak hidup disebut ekosistem. Suatu ekosistem, misalnya ekosistem kolam air tawar, yang terdiri dari berbagai macam tumbuhan dan hewan yang hidup bersama. Ekosistem tersusun atas populasi makhluk hidup dengan lingkungan tak hidup. Perhatikan gambar dibawah ini. Gambar 1 Sumber : http:kartikamedia.blogspot.com 105 Pada ekosistem kolam air tawar diatas, banyak terdapat tumbuhan air, rumput, kumbang air, ikan pemakan dagingkarnivora, ikan kecil pemakan tumbuhanherbivora, kua-kura, katak, musang, burung elang, capung, kumbang, dan rusa. Macam-macam satuan makhluk hidup dalam ekosistem, antara lain : 1. Individu Satu ekor ikan pemakan daging atau satu teratai dapat disebut sebagai individu. Individu adalah makhluk hidup tunggal yang dapat hidup secara fisiologis. Gambar 2 Gambar 3 Sumber : http:trazo212.wordpress.com Sumber : http:materikuliahldyusrin.blogspot.com 2. Populasi Populasi adalah kumpulan individu sejenis pada suatu daerah dalam jangka waktu tertentu. Contohnya populasi teratai dalam kolam, populasi ikan nila, populasi rumput gajah, populasi rumput teki, dll. 106 Gambar 4 Gambar 5 Sumber : http:rustadi1-budidayaperikanan.blogspot.com Sumber http:dmndflorist.wordpress.com Gambar 6 Gambar 7 Sumber : http:antokhttfactory.blogspot.com Sumber : http:tipsehatcantikalami.blogspot.com 3. Komunitas Antara populasi yang satu dengan populasi yang lain pasti akan terjadi interaksi. Misalnya interaksi antara populasi ikan dengan populasi algae, atau antara populasi ikan dengan populasi teratai. Kumpulan dari beberapa populasi yang berbeda yang saling berinteraksi pada daerah tertentu dan waktu tertentu disebut komunitas. Gambar 8 107 4. Ekosistem Ditempat tinggal anggota komunitas berada, terdapat benda tak hidup seperti air, tanah, udara, dan cahaya matahari. Interaksi antara makhluk hidup komponen biotik dengan lingkungan tak hidup komponen abiotik disebut ekosistem. Gambar 9 Berdasarkan proses terbentuknya ekosistem dibagi menjadi dua jenis, yaitu : 1. Ekosistem alami Merupakan ekosistem yang terbentuk secara alami, seperti ekosistem sungai, laut, rawa. 2. Ekosistem buatan Merupakan ekosistem yang dibentuk secara sengaja oleh manusia. Misalnya ekosistem sawah, kolam, perkebunan dan hutan budidaya. 5. Biosfer dan bioma. Ekosistem darat dipengaruhi oleh letak astronomis dan geografis. Jadi ekosistem-ekosistem yang ada di Indonesia daerah tropis berbeda 108 dengan ekosistem di Kanada daerah sub tropis. Ekosistem pegunungan juga berbeda dengan ekosistem daerah padang rumput. Ekosistem- ekosistem yang terbentuk karena perbedaan letak geografis dan astronomis disebut Bioma. Dibumi terdapat 6 bioma utama yaitu : bioma gurun, padang rumput, hutan basah, hutan gugur, taiga, dan tundra, masing masing bioma memiliki sifat yang khas yang dipengaruhi oleh komponen abiotiknya. Gambar 10 Sumber : http:makeyousmarter.blogspot.com Lapisan permukaan bumi dan atmosfer yang dihuni oleh seluruh makhluk hidup disebut biosfer. Gambar 11 Gambar 12 Sumber : http:geografialahendri.blogspot.com 109 B. Habitat dan nisia Habitat adalah tempat tinggal makhluk hidup. Habitat menyediakan makanan dan tempat berlindung bagi makhluk hidup. Contohnya, habitat semut hitam adalah ditanah kebun. Nisia adalah peranan makhluk hidup didalam habitatnya. Nisia berkaitan dengan jenis makanan, cara mencari makan, dan waktu mencari makan. C. Komponen penyusun ekosistem Suatu ekosistem tersusun atas komponen hidup biotik dan komponen tak hidup abiotik. Kedua komponen ini berinteraksi dan saling mempengaruhi. 1. Komponen Biotik Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup didalam ekosistem dibedakan menjadi tiga macam, yaitu produsen, konsumen, dan dekomposer. a. Produsen Adalah makhluk hidup yang mampu menghasilkan bahan organik dari bahan anorganik. Proses ini hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan yang berklorofil dengan cara fotosintesis. Semua organisme yang berklorofil termasuk dalam produsen, seperti alga, lumut, dan tumbuhan hijau. 110 Gambar 11 Gambar 12 Gambar 14 b. Konsumen Berarti pemakan. Semua hewan dan tumbuhan yang tidak berklorofil merupakan bagian dari konsumen. Konsumen juga memiliki arti yang lain yaitu organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri dan tergantung pada produsen. Hewan yang memakan tumbuhan secara langsung disebut konsumen primer konsumen I contohnya kambing. Hewan yang memakan konsumen primer disebut konsumen sekunder konsumen II contohnya burung pemakan ulat. Hewan yang memakan konsumen sekunder disebut konsumen tersier konsumen III contohnya ular yang memangsa burung pemakan ulat. Konsumen tingkat akhir atau konsumen Puncak konsumen IV. 111 c. Dekomposer pengurai Adalah organisme yang menguraikan bahan organik menjadi bahan anorganik contohnya bakteri dan jamur. Gambar 15 2. Komponen Abiotik Didalam ekosistem, komponen abiotik sangat mempengaruhi kehidupan komponen biotik. Komponen abiotik antara lain : oksigen, karbondioksida, air, tanah, suhu, kelembapan, cahaya matahari, ruangan. D. Daur materi dalam ekosistem Peristiwa makan di makan dengan urutan tertentu disebut rantai makanan. Tujuan dari rantai makanan adalah perpindahan energi antar makhluk hidup. Gambar 16 Gambar 17 112 Materi Ekosistem Siklus II Organisme autotrof dan heterotrof serta interaksi dalam ekosistem Scan animasi interaksi dalam ekosistem. 113 Video 114 Animasi Flash Who Want’s To Be A Millionaire 115

A. Organisme autotrof dan heterotrof

Dokumen yang terkait

Penggunaan median audio visual dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 2 Mlati Sleman pada materi ekosistem.

0 0 103

Penggunaan media audio visual untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII Love SMP Joannes Bosco Yogyakarta pada materi ekosistem.

0 1 266

Penggunaan media pembelajaran audiovisual pada materi ekosistem untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Taman Deasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

0 0 208

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar tentang sistem pencernaan dengan menggunakan media animasi pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 9 Sendawar Kutai Barat.

0 0 2

Penerapan mind map pada materi hewan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas X SMAN 9 Sendawar kabupaten Kutai Barat.

0 0 190

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar materi ekosistem siswa kelas X A SMA Negeri 1 Menyuke Kalimantan Barat dengan metode observasi.

1 2 87

Penggunaan media pembelajaran audiovisual pada materi ekosistem untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Taman Deasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta

0 5 206

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar materi ekosistem siswa kelas X A SMA Negeri 1 Menyuke Kalimantan Barat dengan metode observasi

0 0 85

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA siswa kelas VII A pada materi ekosistem SMP Negeri 1 Sendawar Kutai Barat menggunakan media animasi dan video

0 5 250

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar tentang sistem pencernaan dengan menggunakan media animasi pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 9 Sendawar Kutai Barat

0 1 217