belum  dipahami,  cara  penyelesaian  soal  maupun  pendapat  siswa lain dalam menyelesaikan soal.  Sebanyak 11 siswa laki-laki dan 10
siswa  perempuan  yang  menanyakan  kepada  sesama  teman  dalam kelompok  mengenai  langkah  penyelesaian  soal  maupun  mengenai
materi yang belum dipahami. c.
Membantu Interaksi ini terjadi pada saat siswa satu mengalami kesulitan dalam
memahami atau menyelesaikan soal dan siswa yang lain membantu menjelaskan
langkah-langkah penyelesaian
soal. Selama
pembelajaran ada 14 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan yang membantu menjelaskan langkah-langkah penyelesaian soal.
E. Pembahasan
Pada  sub  bab  ini  akan  dipaparkan  pembahasan  mengenai  interaksi belajar  mengajar  dalam  pembelajaran  matematika  di  kelas  serta  kaitannya
dengan  gender  sesuai  dengan  keadaan  yang  diteliti  berdasarkan  hasil pengamatan dan teori-teori yang digunakan.
1. Interaksi guru dengan siswa
Selama  proses  pembelajaran  terjadi  interaksi  belajar  mengajar.  Hal ini  ditunjukkan  dengan  adanya  komunikasi  yang  terjadi  antara  guru
dengan siswa maupun siswa dengan siswa. Menurut  Thibaut    Kelley,  interaksi  sebagai  peristiwa  saling
memengaruhi  satu  sama  lain  ketika  dua  orang  atau  lebih  hadir  bersama,
mereka  menciptakan  suatu  hasil  satu  sama  lain,  atau  berkomunikasi  satu sama  lain.  Demikian  juga  halnya  dengan  pandangan  Roestiyah  bahwa
bentuk interaksi belajar mengajar dapat berupa hubungan interaktif antara guru  dan  siswa.  Guru  hanya  menciptakan  situasi  dan  kondisi  agar  tiap
individu dapat aktif belajar. Interaksi  antara  guru  dengan  siswa  selama  pembelajaran  terlihat
pada  cara-cara  guru  melakukan  komunikasi  dengan  siswa.  Cara-cara tersebut  adalah  memberi  salam,  memberitahu,  memberi  penjelasan,
menyuruh,  bertanya,  memberi  motivasi  dan  dukungan  serta  menegur. Cara-cara  yang  digunakan  oleh  guru  mengarah  pada  suatu  tujuan  atau
maksud tertentu. a.
Memberi salam Guru  memberi  salam  dilakukan  untuk  membuka  atau  menutup  proses
pembelajaran  dan  kemudian  dilanjutkan  dengan  doa.  Berikut  ini merupakan salah satu contoh petikan pembelajaran pertemuan keempat :
IV.141G  :  Baik,  hari  ini  cukup  sampai  disini  pertemuan  kita.  Kita lanjutkan pada pertemuan berikutnya. Selamat siang semuanya.
b. Memberitahu
Interaksi  guru  dengan  cara  memberitahu  siswa  dilakukan  dengan tujuan  agar  siswa  tahu  segala  sesuatu  yang  berhubungan  dengan
pembelajaran  baik  secara  lisan  maupun  secara  tertulis.  Sebagai  contoh adalah  saat  guru  menyampaikan  informasi  tentang  kegiatan  yang  akan
dilakukan  pada  pertemuan  tersebut  yaitu  mengulang  kembali  materi
perkalian  pada  bentuk  aljabar  secara  lisan  seperti  pada  petikan pembelajaran pertemuan kelima berikut ini:
V.12G  :  Iya,  kita  akan  megulang  materi  tentang  perkalian  pada  bentuk aljabar.  Ibu  sudah  periksa  hasil  pekerjaan  kelompok,  masih  ada
yang  belum  memahami,  oleh  karena  itu  kita  akan  memperdalam lagi. Sebenarnya untuk perkalian, kalia sudah pelajari di kelas VII.
Apa  yang  sudah  kalian  pelajari  akan  dipakai  lagi,  maka  pelajaran yang lalu-lalu jangan dilupakan. Perlu buka kembali catatan kalian
pada tahun kemarin agar kalian bisa mengingatnya kembali.
c. Memberi penjelasan
Menjelaskan  merupakan  salah  satu  cara  interaksi  yang  dilakukan guru  pada  siswa  dengan  tujuan  agar  siswa  paham  dan  mengerti  segala
sesuatu yang dijelaskan guru pada saat pembelajaran. Dalam pembelajaran ini  guru  menjelaskan  dengan  berbagai  cara,  menjelaskan  dengan  contoh,
menjelaskan  secara  lisan  dan  melibatkan  siswa  serta  menjelaskan  sambil menulis di papan tulis dan melibatkan siswa. Sebagai contoh, ketika guru
menjelaskan  secara  lisan  dan  guru  memberikan  pertanyaan  penuntun dengan kegiatan tanya jawab sampai memperoleh hasil jawaban dari soal
yang  dibahas,  seperti  pada  petikan  pembelajaran  pertemuan  pertama dibawah ini:
I.23G    : I.24SS   :
I.25G     : I.26SS   :
I.27G   : I.28SS   :
I.29G      : I.30SS   :
I.31G     : I.32SP
13 :
I.33G     : I.34SS   :
I.35G1   : I.36SS   :
I.37G     : I.38SS   :
I.39G     : I.40SS   :
Sekarang kalian simak pernyataan yang akan ibu sampaikan. Diketahui 1 keranjang  jeruk  adalah  x  dan  1  keranjang  salak  adalah  y,  maka
bagaimanakah  bentuk  aljabar  dari  2  keranjang  jeruk  di  tambah  3 keranjang salak? Apakah masih bingung?
Bingung bu. Ibu  ulang,  cermati  baik-baik.  1  buah  keranjang  jeruk  dilambangkan
dengan apa? Dilambangkan dengan x.
1 buah keranjang salak dilambangkan dengan apa? Dilambangkan dengan y.
Sekarang,    bagaimanakah  bentuk  alajbar  dari  2  buah  keranjang  jeruk ditambah dengan 3 buah keranjang salak? Paham pertanyaannya?
Semua siswa diam, kemudian guru memperjelas pertanyaannya Tadi 1 keranjang jeruk dilambangkan dengan apa?
Lambangnya x. Jadi kalau 2 buah keranjanag jeruk lambangnya?
x + x. x + x berapa nak?
2x. keranjang salak apa lambangnya?
Lambangnya y. Berarti kalau 3 keranjang salak?
y + y + y Berapa nak?
3y
d. Menyuruh
Selain dengan  cara-cara  diatas, guru juga berinteraksi  dengan siswa dengan  siswa  dengan  cara  menyuruh.  Guru  menyuruh  siswa  untuk
melakukan  sesuatu  baik  yang  ditujukan  kepada  semua  siswa  atau  siswa secara  individu,  sebagai  contoh  adalah  guru  menyuruh  salah  satu  siswa
untuk  maju  menuliskan  pendapatnya  dalam    mengerjakan  soal  bentuk aljabar, seperti pada petikan pembelajaran pertemuan kedua berikut ini:
II.37G : Baik, silahkan maju dan tuliskan jawabanmu didepan.
SP
3
maju dan menuliskan jawabannya didepan II.38SP
3
:2x + 1. Variabelnya = x, koefisiennya =2 dan konstantanya =
1.
Guru juga menyuruh siswa untuk mencatat soal dan penyelesaiannya Interaksi  ini terlihat  pada saat  guru selesai  menjelaskan penyelesaian soal
dan penjelasannya itu dirasa penting untuk dipelajari, seperti pada kutipan pembelajaran pertemuan kelima berikut ini:
V.72V: Sekarang kalian boleh menyalin sambil mempelajari, jika ada yang belum paham, boleh bertanya.
Guru  memberikan  kesempatan  kepada  siswa  untuk  menyalin  soal  serta penyelesaian  sambil  mempelajari  sendiri  dan  apabila  menemukan  kesulitan
dalam memahami materi, guru mempersilahkan untuk bertanya.
Dalam hal guru menyuruh siswa mengerjakan soal terlihat pada saat guru  meminta  salah  satu  siswa  untuk  mengerjakan  soal  yang  di  tulis  di
papan  tulis.  Berikut  salah  satu  kutipan  pembelajaran  pada  pertemuan ketiga:
III.88G  :  Nah,  sekarang  kalian  mencoba  untuk  mengerjakan  soal  yang lainnya  seperti  yang  sudah  dibahas.  Boleh  berdiskusi  dengan
temanmu  yang  sebangku.  Ibu  tinggal  sebentar  karena  ada keperluan.
e. Bertanya
Interaksi dalam  hal  bertanya  tampak  pada  saat  guru  bertanya
mengenai  langkah-langkah  penyelesaian  soal.  Dalam  hal  ini  pertanyaan guru  berupa  pertanyaan  penuntun  yang  bisa  memicu  siswa  untuk  aktif
dalam  proses  pembelajaran.  Pertanyaan  tersebut  ditujukan  kepada  semua siswa  maupun  secara  individu.  Jawaban  dari  siswapun  dijawab  secara
bersama-sama tetapi ada juga siswa yang menjawab secara spontan, seperti terlihat pada petikan pembelajaran pertemuan pertama berikut ini:
I.15G :  Coba  kalian  perhatikan,  gambar  apa  yang  disampaikan  oleh
kelompok Berani? I.16SP
3
:Kotak pensil dan 4 batang pensil
I.17G :Kotak pensil dilambangkan dengan apa?
I.18SS :Dilambangkan dengan x.
I.19G :Jika kotak pensil dilambangkan dengan x, bagaimana dengan 4
Batang pensil?   Dilambangkan dengan apa? I.20SP
6
:Dengan bilangan 4.
f. Memberi motivasi dan dukungan
Menurut  Roestiysh,  salah  satu  peranan  guru  adalah  menjadi motivator  bagi  siswa.  Oleh  karena  itu,  interaksi  yang  terjadi  antar  guru
dengan siswa terlihat pula ketika guru memberikan motivasi dan dukungan agar  siswa  tetap  semangat  dalam  belajar  matematika  terlebih  pada  saat
mengerjakan  soal  baik  secara  kelompok  maupun  individu,  seperti  pada petikan pembelajaran pertemuan kelima berikut ini:
V.33G : Kita tepuk tangan untuk temanmu yang berani maju.
Guru  dan  siswa  memberikan  penghargaan  berupa  tepuk  tangan kepada  teman  mereka  yang  telah  berani  maju  dan  menuliskan
pendapatnya di depan
g. Menegur
Interaksi  dalam  hal  menegur  dilakukan  guru  pada  saat  siswa melakukan  hal-hal  yang  menggangu  kegiatan  belajar  mengajar  seperti
ramai  sendiri,  bercerita  dengan  teman  sebangku.  Hal  ini  terlihat  pada petikan pembelajaran pertemuan keempat :
IV.36G  :  Sekarang  nomor  2  ya.  Sudah?  Kamu  hanya  menuliskan hasilnya  saja  ya.  Nanti  prosesnya  ibu  yang  mengoreksi.  Baik
sekarang kita bahas nomor 2 ya. Semua perhatikan ke depan. Guru  menegur  siswa  yang  tidak  focus  dengan  menyebut  namanya  dengan
tujuan untuk mengalihkan kembali perhatiannya pada proses pembelajaran.
2. Interaksi siswa dengan guru