b Ada suatu prosedur jalannya interaksi yang direncanakan,
didesain untuk mencapai tuuan yang telah ditetapkan; c
Interaksi belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi yang khusus;
d Ditandai dengan adanya aktivitas siswa;
e Dalam interaksi belajar mengajar, guru berperan sebagai
pembimbing; f
Di dalam interaksi belajar mengajar dibutuhkan disiplin; g
Ada batas waktu. Dari unsur-unsur yang termuat dalam interaksi belajar
mengajar diatas penulis menarik beberapa unsur yaitu: a
Relasi guru dengan siswa di kelas b
Relasi siswa dengan siswa di kelas c
Kedisiplinan siswa saat kegiatan belajar mengajar.
3. Bentuk-Bentuk Interaksi Belajar Mengajar
Pada pelaksanaan belajar mengajar guru mendesain interaksi belajar mengajar dengan memilih bentuk yang tepat sesuai dengan
tujuan pengajaran dengan materi pelajaran yang diberikan, serta sesuai dengan siswa yang akan belajar itu sendiri.
Adapun bentuk-bentuk interaksi belajar mengajar yang dapat digunakan adalah sebagai berikut menurut Roestiyah 1986:
a Interaksi ketika guru melakukan transfer pengetahuan kepada
siswa. Bentuk interaksi ini menunjukkan bahwa guru mengajar di
sekolah hanya menyuapi materi kepada siswa. Siswa selalu menerima suapan itu tanpa komentar, tanpa aktif berfikir.
Pelaksanaan bentuk interaksi transfer pengetahuan menekankan betapa pentingnya peran guru dalam proses pembelajaran, gurulah
yang aktif murid pasif, semua kegiatan berpusat pada guru teacher-centered. Hubungan guru dan siswa disini hanya
berlangsung sepihak yaitu dari pihak guru. Bentuk interaksi belajar mengajar semacam ini guru sebagai sumber segala pengetahuan,
sumber segala kebenaran. Semua yang dikatakan guru dipegang siswa sebagai sesuatu kebenaran yang mutlak.
b Interaksi ketika guru mengajar siswa bagaimana caranya belajar.
Pada bentuk ini guru hanya merupakan salah satu sumber belajar, bukan sekedar menyuapi materi saja kepada siswa, guru
tugasnya sekedar sebagai fasilitator, menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa agar giat belajar, guru melontarkan masalah-
masalah, agar siswa mampu dan timbul inisiatif untuk memecahkan masalah tersebut. Guru memberikan aksi-aksi yang
merangsang siswa untuk mengadakan reaksi. Dengan demikian terjadilah interaksi antara guru dan murid, ada hubungan timbal
balik antara guru dan murid.
c Interaksi ketika terjadinya hubungan interaktif antara guru dan
siswa. Bentuk interaksi ini menunjukkan adanya hubungan
interaktif antara guru dan siswa, serta antara siswa dengan siswa. Tiap individu ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Selama pembelajaran guru hanya menciptakan situasi dan kondisi, agar tiap individu dapat aktif belajar. Dengan demikian maka akan
timbul proses belajar mengajar yang aktif. Dalam proses belajar mengajar semacam ini siswa dapat menerima dari guru, tetapi
dapat juga menerima pengalaman dari siswa yang lain. Keadaan ini memungkinkan adanya interaktif antara guru dan siswa, serta
antara siswa dengan siswa. d
Interaksi yang terjadi ketika siswa melakukan konsultasi dengan guru
Bentuk interaksi ini menunjang siswa untuk memperoleh pengalaman dari teman-temannya sendiri, kemudian pengalaman
tersebut dikonsultasikan kepada guru. Atau sebaliknya suatu masalah dihadapkan kepada siswa yang lain dan siswa yang
memecahkannya, kemudian baru dikonsultasikan kepada guru. Guru harus mampu memberikan motivasi, agar siswa mampu
memahami serta dapat memecahkan masalah.
4. Siswa yang aktif