Definisi Istilah Operasional PENDAHULUAN

2. Agustinus Suprimanto dalam skripsinya yang berjudul “ Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Persuasif dalam Pembelajaran Yang Menggunakan Metode Kooperatif Teknik Jigsaw pada Siswa Kelas X-2 Semester 2 SMA Stella Duce Bantul Tahun Pelajaran 20112012” Peneliti menggabungkan antara skripsi yang meneliti tentang menulis narasi dan teknik jigsaw. Peneliti menggunakan acuan penelitian terdahulu seperti di atas untuk menambah bahan kajiaanya mengenai teknik jigsaw.

2.2 Kajian Teori

2.2.1 Pengertian dan Batasan Menulis

Menurut Lado 1979 Tarigan, 2008 menjelaskan menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Gambar atau lukisan mungkin dapat menyampaikan makna-makna, tetapi tidak menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa. Hal ini merupakan perbedaan utama antara lukisan dan tulisan, antara melukis dan menulis. Melukis gambar bukanlah menulis. Seorang pelukis dapat saja melukis huruf-huruf Cina, tetapi tidak dapat dikatakan menulis, kalau dia tidak tahu bagaimana cara menulis bahasa Cina, yaitu kalau dia tidak tahu bagaimana cara menulis bahasa Cina beserta huruf-hurufnya. Dapat dikatakan bahwa menyalin huruf-huruf ataupun menyusun menset suatu naskah dalam huruf-huruf tertentu untuk dicetak bukanlah menulis kalau orang-orang tersebut tidak memahami bahasa.

2.2.2 Fungsi Menulis

Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunitas yang tidak langsung. Kemampuan menulis perlu dimiliki setiap orang, khusunya peserta didik. Menulis dapat memicu seseorang untuk berpikir kritis, memperdalam daya tanggap dan persepsi, membantu mengurai atau mengungkapkan perasaan. Tulisan dapat membantu kita menjelaskan pikiran-pikiran kita. Tidak jarang, kita menemui apa yang sebenarnya kita pikirkan dan rasakan mengenai orang-orang, gagasan- gagasan, masalah-masalah, dan kejadian-kejadian hanya dalam proses menulis yang aktual. Menulis adalah suatu bentuk berpikir, tetapi justru berpikir bagi pembaca tertentu dan bagi waktu tertentu. Salah satu dari tugas-tugas terpenting penulis sebagai penulis adalah menguasai prinsip-prinsip menulis dan berpikir, yang akan dapat menolongnya mencapai maksud dan tujuannya. Yang paling penting di antara prinsip-prinsip yang dimaksudkan adalah penemuan, susunan, dan gaya. Secara singkat: belajar menulis adalah belajar berpikir dalam dengan cara tertentu D’Angelo 1980 Tarigan, 2008. 2.2.3 Tujuan Menulis Tarigan 2008 menjelaskan maksud dan tujuan penulis adalah response atau jawaban yang diharapkan oleh penulis akan diperolehnya dari pembaca, dapatlah dikatakan bahwa tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau mengajar disebut wacana informatif informative discourse, tujuan yang bertujuan untuk menyakinkan atau mendesak disebut wacana persuasif persuasive discourse, tulisan yang bertujuan untuk menghibur atau menyenangkan atau yang mengandung tujuan estetik disebut tulisan literer literary discourse, tulisan yang mengekspresikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI perasaan dan emosi yang kuat atau berapi-api disebut wacana ekspresif expressive discourse. D’Angelo Tarigan, 2008 menambahkan, agaknya perlu diperingatkan di sini bahwa dalam praktiknya jelas sekali terlihat bahwa tujuan-tujuan yang telah disebutkan tadi sering bertumpang-tindih, dan setiap orang mungkin saja menambahkan tujuan-tujuan lain yang belum tercakup dalam daftar di atas. Tetapi dalam kebanyakan tujuan menulis, ada satu tujuan yang menonjol atau dominan, dan yang dominan inilah memberi nama atas keseluruhan tersebut. Sehubungan dengan tujuan penulisan sesuatu tulisan Hipple Tarigan, 2008 merangkumnya sebagai berikut: 1 assignment purpose tujuan penugasan, tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali. Penulis menulis karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri misalnya para siswa yang diberi tugas merangkumkan buku; sekretaris yang ditugaskan membuat laporan atau notula rapat, 2 altruistic purpose tujuan altruistik, penulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedukaan para pembaca, ingin menolong para pembaca memahami, menghargai perasaan, dan penalarannya, ingin membuat hidup pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu. Seseorang tidak akan dapat menulis secara tepat guna kalau dia percaya, baik secara sadar maupun tidak sadar bahwa pembaca atau penikmat karyanya itu adalah “lawan” atau “musuh”. Tujuan altruistik adalah kunci keterbacaan suatu tulisan, 3 persuasive purpose tujuan persuasif, tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan, 4 informational purpose tujuan informasional, tujuan penerangan, tulisan yang bertujuan memberi informasi atau keterangan penerangan kepada para pembaca, 5 self-expressive purpose tujuan pernyataan diri, tulisan yang bertujuan menperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para pembaca, 6 creative purpose tujuan kreatif, tujuan ini erat berhubungan dengan tujuan pernyataan diri. Tetapi keinginan kreatif melebihi pernyataan diri dan melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai norma artistik, atau seni yang ideal, seni idaman. Tulisan yang bertujuan mencapai nilai-nilai artistik, nilai-nilai kesenian, 7 problem-solving purpose tujuan pemecahan masalah, dalam tulisan seperti ini penulis ingin memecahkan masalah yang dihadapi. Penulis ingin menjelaskan, menjernihkan, menjelajahi serta meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya sebdiri agar dapat dimengerti dan diterima oleh pembaca. 2.2.4 Pengertian Narasi Narasi merupakan bagian dari wacana. Wacana adalah teks bacaan. Wacana merupakan rangkaian paragraf yang disusun dalam satu kesatuan maksud. Hubungan antarparagraf dalam wacana selalu saling berkaitan. Wacana terbagi atas lima: deskripsi, narasi, argumentasi, eksposisi, dan persuasi. Narasi adalah cerita yang berupa rangkaian paragraf tentang seseorang atau kisah tentang sesuatu. Seseorang yang mengisahkan kebahagiaan atau penderitaan dalam hidupnya, dengan melibatkan suasana hati, ia sesungguhnya tengah menyampaikan wacana naratif. Ciri wacana ini terlihat dari teknik penyampaian yang menampakkan suasana hati yang dialami oleh siapa pun Dadan Suwarna, 2011. Titik Maryuni 2007 berpendapat karangan narasi adalah karangan yang mengisahkan suatu peristiwa yang disusun secara kronologis. Karangan narasi disebut juga karangan kisahan karena isinya menceritakan suatu peristiwa atau kisah

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan mebaca intensif dengan metode kooperatif jingsaw pada siswa kelas VII Madasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mujahidin Cikarang tahun ajaran 2011-2012

0 3 100

Peningkatkan kemampuan menulis paragraf persuasi melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif teknik student team Achievement division (STAD) : penelitian tindakan kelas pada siswa X SMA Yasih Bogor

1 27 140

Peningkatan kemampuan reduplikasi dalam karangan narasi dengan metode tugas individu: penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VIII SMP PGRI 2 Ciputat

12 84 118

Peningkatan kemampuan menulis paragraf narasi dengan penggunaan metode field trip pada siswa kelas IX di SMP Dwiguna Depok

0 7 58

Peningkatan kemampuan penggunaan konjungsi dalam karangan argumentasi melalui penerapan metode latihan individual (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X SMA PGRI 56 Ciputat)

1 28 108

Pengaruh penerapan metode menulis berantai terhadap keterampilan menulis karangan narasi di kelas IV SD Islam Annajah Petukangan Selatan Jakarta Selatan Tahun ajaran 2013/2014

0 14 165

Peningkatan kemampuan pemahaman matematis peserta didik melalui metode inkuiri model Alberta

0 0 8

Peningkatan kemampuan koneksi matematik peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran means ends analysis (MEA)

0 1 8

Peningkatan kemampuan komunikasi matematik peserta didik yang menggunakan model creative problem solving (CPS)

0 1 6

Peningkatan kemampuan koneksi matematik peserta didik menggunakan model problem based learning (PBL) dengan berbantuan Software Geogebra

0 5 6