Indikator Target Pencapaian Rubrik Penilaian Produk

didik dikatakan berhasil jika mengalami peningkatan atau nilainya telah mencapai kriteria.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Siklus I

Siklus satu terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap observasi, dan tahap evaluasi 1. Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan bahan ajar berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, bahan bacaan berupa contoh teks narasi, vidio “Candi Prambanan”, teks materi narasi untuk jigsaw, lembar kerja siswa, dan panduan observasi. Peneliti juga mempersiapkan alat dokumentasi berupa handphone untuk mengambil foto proses penelitian. 2. Tindakan Penelitian siklus I dilaksanakan pada Jumat, 28 Agustus 2015 pukul 07.15- 08.25 WIB 2x40 menit. Pembelajaran dilakukan pada waktu pagi hari dengan alasan kondisi peserta didik masih segar. Pada tahapan ini, peneliti masuk ke dalam kelas untuk mengajar dan mengambil nilai. Kegiatan dimulai dengan apersepsi berupa pemutaran video “ Candi Prambanan” namun gagal ditayangkan karena proyektor milik sekolah rusak. Video tersebut diganti berupa teks berjudul “Candi Prambanan” yang telah peneliti siapkan sebelumnya guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Peneliti juga bertanya pada siswa tentang pengalaman membaca atau menulis teks narasi. Kegiatan apersepsi ditutup dengan penyampaian tujuan pembelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kegiatan selanjutnya berupa kegiatan inti. Peneliti menerangkan pengertian dan jenis-jenis paragraf narasi sebagai rangsangan kepada siswa untuk mengetahui paragraf narasi. Selanjutnya, teknik jigsaw diterapkan dengan membagikan materi mengenai narasi yang berbeda-beda. Langkah selanjutnya berupa konfirmasi, yaitu tiap siswa mengerjakan tugas berupa menulis narasi pengalaman menarik. Namun, belum sempat menyelesaikan tugasnya waktu telah habis. Waktu yang singkat membuat banyak siswa belum menyelesaikan tugasnya dengan baik. Dampak lain dari kekurangan waktu adalah peneliti belum sempat menutup pembelajaran. 3. Pengamatan Pengamatan atau observasi dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan siswa guna memperbaiki siklus berikutnya. Ternyata, dengan menerapkan teknik jigsaw siswa menjadi lebih antusias dan bersemangat mengikutinya. Peneliti meminta penggunaan proyektor kepada kepala sekolah untuk lebih meningkatkan antusias peserta didik. Sebagian besar siswa masih dalam keadaan yang bersemangat untuk mengikuti pembelajaran, oleh karena itu peneliti meminta jam pagi untuk siklus kedua. 4. Refleksi Refleksi dugunakan untuk meninjau kembali hasil yang telah dicapai dalam siklus satu. Siswa antusias dalm mengikuti pembelajaran, namun tugas mereka terhambat waktu yang singkat sehingga hanya ada 3 orang siswa yang tuntas KKM, sementara yang belum tuntas ada 19 orang. Gagalnya siklus satu dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu, 1 peneliti sudah kehabisan waktu sekitar 5 menit karena proyektor rusak, 2 waktu yang disediakan untuk penelitian terlalu singkat yaitu 2x40 menit, dan 3 sebagian besar siswa belum menyelesaikan tugasnya karena keterbatasan waktu sehingga berdampak buruk pada nilai. Selebihnya, tidak ada masalah berarti yang bisa mengakibatkan kegagalan. Peneliti menyiapkan beberapa hal untuk mengatasi kegagalan di siklus satu, yaitu 1 meminta proyektor baru kepada kepala sekolah untuk penelitian, 2 meminta penelitian di hari selasa karena jam pelajaran lebih panjang yaitu 2x45 menit, serta 3 meminta waktu penelitian di pagi hari agar siswa lebih bersemangat. Tabel 4.2.1 Tabel Perbandingan Prasiklus dan Siklus 1 No Nilai Akhir Kemampuan Menulis Narasi Frekuensi Presentase Prasiklus Siklus 1 Prasiklus Siklus 1 1. 95-100 - - 2. 85-94 - - 3. 75-84 - 3 13,6 4. 65-74 9 8 40,9 36,3 5. 55-64 10 3 45,4 13,6 6. 45-54 3 7 13,6 31,8 7. 35-44 - - 8. 25-34 - - 9. 15-24 - - 10. 0-14 - - Jumlah Siswa 22 22 Keterangan : Telah memenuhi KKM Gambar 4.2.1 Diagram Ketuntasan KKM pada Siklus 1

4.2.2 Analisis Siklus II

4.4.2.1 Perencanaan Kegiatan penelitian siklus dua dilaksanakan pada Selasa, 1 September 2015 pada jam pelajaran pertama dan kedua dengan durasi 2x45 menit. Pada pelaksanaan siklus dua peneliti sudah sangat siap. Peneliti datang ke sekolah pada pukul 06.30 WIB untuk mengecek proyektor. Persiapan untuk siklus dua kurang lebih sama dengan siklus satu, hanya saja pada siklus dua menggunakan video untuk merangsang siswa berfikir. 4.4.2.2 Tindakan Sama seperti siklus satu, hanya saja waktu yang disediakan lebih panjang yaitu 2x45 menit. Peneliti mencoba menggunakan bahasa yang lebih komunikatif agar siswa merasa nyaman dengan pembelajaran. Pada siklus dua ditekankan agar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI siswa dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik dan peneliti dapat menutup pembelajaran dengan baik. Langkah pembelajaran kali ini diawali dengan salam dan absensi siswa dilanjutkan pemutaran video “Legenda Danau Toba”, kemudian peneliti mengajak siswa untuk menganalisis video tersebut. kegiatan apersepsi diakhiri dengan peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan selanjutanya adalah kegiatan inti. Dalam kegiatan inti, teknik jigsaw diterapkan, kemudian peneliti membagikan lembar kerja siswa. Siswa dituntut untuk bisa menyelesaikan tugasnya berupa menulis narasi pengalaman menarik. Pembelajaran ditutup dengan kegiatan akhir, yaitu peneliti bersama siswa merefleksikan dan membuat kesimpulan tentang pembelajaran yang sudah dilalui. 4.4.2.3 Pengamatan Kondisi siswa sangat antusias setelah disuguhi video “Legenda Danau Toba”. Demikian juga dengan pelaksanaan teknik jigsaw, siswa terlihat sangat antusias. Siswa mengikuti pembelajaran dengan penuh konsentrasi. Tidak ada halangan dalam penerapan siklus dua ini, semuanya berjalan lancar dan sesuai rencana. Siswa mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik, rata-rata siswa mengerjakan tugasnya sebanyak satu halaman folio. 4.4.2.4 Refleksi Peneliti merasa puas dengan hasil yang didapat dari siklus dua. Seluruh siswa yang hadir yang berjumlah 18 orang tuntas. Siklus dua menandakan adanya peningkatan yang cukup tajam. Hal tersebut dikarenakan kesalahan dalam siklus satu tidak terulang di siklus dua.

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan mebaca intensif dengan metode kooperatif jingsaw pada siswa kelas VII Madasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mujahidin Cikarang tahun ajaran 2011-2012

0 3 100

Peningkatkan kemampuan menulis paragraf persuasi melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif teknik student team Achievement division (STAD) : penelitian tindakan kelas pada siswa X SMA Yasih Bogor

1 27 140

Peningkatan kemampuan reduplikasi dalam karangan narasi dengan metode tugas individu: penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VIII SMP PGRI 2 Ciputat

12 84 118

Peningkatan kemampuan menulis paragraf narasi dengan penggunaan metode field trip pada siswa kelas IX di SMP Dwiguna Depok

0 7 58

Peningkatan kemampuan penggunaan konjungsi dalam karangan argumentasi melalui penerapan metode latihan individual (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X SMA PGRI 56 Ciputat)

1 28 108

Pengaruh penerapan metode menulis berantai terhadap keterampilan menulis karangan narasi di kelas IV SD Islam Annajah Petukangan Selatan Jakarta Selatan Tahun ajaran 2013/2014

0 14 165

Peningkatan kemampuan pemahaman matematis peserta didik melalui metode inkuiri model Alberta

0 0 8

Peningkatan kemampuan koneksi matematik peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran means ends analysis (MEA)

0 1 8

Peningkatan kemampuan komunikasi matematik peserta didik yang menggunakan model creative problem solving (CPS)

0 1 6

Peningkatan kemampuan koneksi matematik peserta didik menggunakan model problem based learning (PBL) dengan berbantuan Software Geogebra

0 5 6