Prosedur Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

4 Dapat dipakai untuk mengecek, mengurangi bias manakala peneliti sulit mengingat peristiwa atau hasil wawancara sebelumnya, ataupun karena reaksi peneliti yang emosional pada suatu saat 5 Peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit dan untuk perilaku yang kompleks Moleong Sudiatmi, 2010 6 Pengalaman langsung menjadi alat yang ampuh untuk mengetes suatu kebenaran, hal itu tampaknya cocok untuk penelitian ini karena peneliti pernah Praktek Pengalaman Lapangan PPL di SMA BOPKRI Banguntapan dan sampai saat ini peneliti masih menjadi pengajar di sana. 3. Dokumentasi Dokumen ini dimanfaatkan untuk teknik pengumpulan data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dapat digunakan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan Moleong Sudiatmi,2010. Teknik mencatat dokumen ini digunakan untuk mengumpulkan data yang bersumber pada arsip dan dokumen yang terdapat di sekolah yang berkaitang dengan masalah yang diteliti.

3.7 Instrumen Observasi Tabel I

Daftar No. Butir-butir Observasi YA TIDAK 1. Guru membuka pelajaran 2. Guru melakukan presensi kehadiran 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Guru bertanya kepada siswa 5. Guru menggunakan metode pembelajaran yang menarik 6. Guru mengaitkan materi dengan kehidupan nyata 7. Guru menarik kesimpulan dan memberikan penegasan kembali PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. Guru mengevaluasi hasil belajar Tabel II Pedoman Observasi Aktifitas Siswa No. Butir-butir Observasi YA TIDAK 1. Siswa siap untuk mengikuti pelajaran bahasa Indonesia 2. Siswa memperhatikan dengan seksama penjelasan guru 3. Siswa aktif dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru 4. Siswa memahami instruksi yang diberikan guru 5. Siswa dapat menarik kesimpulan dari pembelajaran 6. Siswa mendapat manfaat dari pembelajaran 7. Siswa kritis terhadap materi yang disampaikan guru

3.8 Teknik Analisis Data

Peneliti akan mencari rata-rata nilaimean dari hasil tes siswa menggunakan rumus : X = ∑ N Dalam analisis ini, hasil tes diberi skor angka dan dimasukkan pada tabel statistik, kemudian dicari skor rata-rata dalam satu kelas yang dijadikan sebagai objek penelitian. Setelah itu hitung angka persentase yang dicapai siswa dalam kegiatan belajar. Rumus untuk mencari persentasi keberhasilan prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut: Prosentase = 100 N F × Keterangan : F = Jumlah skor yang diperoleh siswa N = Jumlah siswa Cara yang digunakan oleh peneliti agar memperoleh kesimpulan yang valid adalah sebagai berikut: a. Merekapitulasi hasil tes b. Merekapitulasi hasil pengamatan dan observasi Siswa dikatakan tuntas dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia apabila memperoleh nilai 75. Selain itu, peneliti juga akan mencari uji normalitas dan uji t dua sampel berpasangan paired sample t test menggunakan program SPSS 16 Statistical Product and Service Solution. Uji normalitas digunakan untuk memperlihatkan bahwa sampel diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan, uji t dua sampel berpasangan adalah sebuah sampel dengan subjek yang sama namun mendapat perlakuan berbeda, dalam hal ini perlakuan diberikan pada prasiklus, siklus I, dan siklus II.

3.9. Indikator Target Pencapaian

Indikator target pencapaian digunakan untuk mengetahui apakah hasil yang didapat sudah meningkat dan sesuai target atau masih perlu peningkatan. Indikator akan disajikan seperti tabel di bawah ini Target Pencapaian Prasiklus Siklus I Siklus II Sebesar 0 dari jumlah seluruh siswa kelas X 22 orang. Sebesar 50 dari jumlah seluruh siswa kelas X 22 orang. Sebesar 70 atau lebih dari seluruh siswa kelas X 22 orang.

3.10. Rubrik Penilaian Produk

ASPEK RINCIAN RUBRIK PENILAIAN NILAI 0-10 Isi Cerita Selaras dengan Judul  Isi cerita sangat selaras dengan judul ISI  Isi cerita kurang selarang dengan judul  Isi cerita menyimpang dari judul Mengandung Amanat yang Relevan dengan Cerita  Mengandung amanat yang relevan dan berkaitan dengan cerita  Mengandung amanat yang kurang relevan dengan cerita  Mengandung amanat yang jauh dari relevan dan tidak berkaitan dengan cerita Jalan Cerita Runtut dan Jelas  Jalan cerita sangat runtut dan sangat jelas  Jalan cerita kurang runtut tetapi masih jelas  Jalan cerita tidak runtut dan tidak jelas Utuh dan Tuntas  Terdapat judul, isi, dan penutup serta jalan ceritanya tuntas  Terdapat judul dan isi, tetapi tidak ada penutup sehingga tidak tuntas  Terdapat isi tetapi tidak ada judul dan ceritanya belum tuntas KEBAHASAAN Mencerminkan Kekayaan Pembendaharaan Kata  Narasi mengandung kata-kata yang bervariasi sehingga menggambarkan kekayaan pembendaharaan kata  Narasi mengandung kata-kata yang sederhana namun mencerminkan kekayaan pembendaharaan kata  Narasi mengandung kata-kata yang monoton dan cenderung diulang- ulang Bervariatif dan Sesuai Konteks  Narasi yang dibuat bervariatif namun tidak menimpang dari konteks  Narasi yang dibuat kurang bervariatif,

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan mebaca intensif dengan metode kooperatif jingsaw pada siswa kelas VII Madasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mujahidin Cikarang tahun ajaran 2011-2012

0 3 100

Peningkatkan kemampuan menulis paragraf persuasi melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif teknik student team Achievement division (STAD) : penelitian tindakan kelas pada siswa X SMA Yasih Bogor

1 27 140

Peningkatan kemampuan reduplikasi dalam karangan narasi dengan metode tugas individu: penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VIII SMP PGRI 2 Ciputat

12 84 118

Peningkatan kemampuan menulis paragraf narasi dengan penggunaan metode field trip pada siswa kelas IX di SMP Dwiguna Depok

0 7 58

Peningkatan kemampuan penggunaan konjungsi dalam karangan argumentasi melalui penerapan metode latihan individual (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X SMA PGRI 56 Ciputat)

1 28 108

Pengaruh penerapan metode menulis berantai terhadap keterampilan menulis karangan narasi di kelas IV SD Islam Annajah Petukangan Selatan Jakarta Selatan Tahun ajaran 2013/2014

0 14 165

Peningkatan kemampuan pemahaman matematis peserta didik melalui metode inkuiri model Alberta

0 0 8

Peningkatan kemampuan koneksi matematik peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran means ends analysis (MEA)

0 1 8

Peningkatan kemampuan komunikasi matematik peserta didik yang menggunakan model creative problem solving (CPS)

0 1 6

Peningkatan kemampuan koneksi matematik peserta didik menggunakan model problem based learning (PBL) dengan berbantuan Software Geogebra

0 5 6