Uji t Dua Sampel Berpasangan Prasiklus dan Siklus I Uji t Dua Sampel Berpasangan Siklus I dan Siklus II

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini disajikan kesimpulan dari penelitian yang telah dilaksanakan dan saran bagi guru, kepala sekolah, maupun bagi peneliti lain.

1.1 Kesimpulan

Data hasil penelitian memperlihatkan bahwa kemampuan menulis narasi para siswa kelas X SMA BOPKRI Banguntapan dapat ditingkatkan menggunakan metode kooperatif teknik jigsaw. Pada tahapan setiap siklusnya dijelaskan seperti berikut : 1 pada kondisi awal atau prasiklus nilai rata-ratamean sebesar 55. Tidak ada siswa yang dapat melampaui batas KKM yaitu 75, 2 pada kondisi siklus I nilai rata-ratamean mengalami peningkatan yaitu 59,76 dengan presentase ketuntasan 13,63 . Hasil dari siklus I belum sesuai harapan peneliti, 3 pada kondisi siklus II mengalami peningkatan cukup tajam dengan rata- ratamean 89,72 dengan presentase ketuntasan yang cukup tinggi yaitu 81,81. Jumlah siswa yang berhasil melampaui KKM ada 18 orang. Jumlah siswa yang hadir pada saat itu 18 dan semuanya tuntas. Hal ini tentu sesuai dengan harapan peneliti. Para siswa siswi kelas X SMA BOPKRI Banguntapan memiliki kelemahan dalam keterampilan menulis. Hal tersebut menjadi perhatian peneliti dan menarik untuk dikaji. Metode kooperatif teknik jigsaw adalah sesuatu yang baru bagi siswa dan bagi guru. Di dalam penelitian, peneliti sekaligus menerapkan dan memperkenalkan teknik jigsaw. Hasilnya sangat memuaskan, hal tersebut dibuktikan dengan peningkatan yang cukup signifikan di setiap tahapannya. Pada tahapan prasiklus terlihat para siswa belum dapat memenuhi KKM, hal tersebut berhasil ditingkatkan pada siklus I walaupun peningkatannya belum terlalu tajam dan belum sesuai harapan. Hasil memuaskan terlihat pada siklus II. Siklus II berhasil memenuhi keinginan peneliti. Dengan menggunakan metode kooperatif teknik jigsaw, siswa menjadi lebih aktif dalam proses belajar. Siswa yang aktif akan memberikan dampak positif bagi hasil yang diperoleh.

1.2 Implikasi

Metode kooperatif pada dasarnya mengajak siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Salah satu teknik dari metode kooperatif adalah teknik jigsaw. Teknik jigsaw adalah inovasi dari teknik diskusi. Dengan menggunakan teknik jigsaw, semua peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran. Teknik jigsaw cocok untuk pembelajaran menulis dan membaca. Syarat kelompok dalam teknik jigsaw adalah siswanya yang beragam. Hal itu tentu sangat cocok melihat kondisi siswa kelas X yang terdiri dari berbagai suku dan latar belakang yang berbeda. Teknik jigsaw terbukti dapat meningkatkan kemampuan menulis narasi. Jika teknik ini diterapkan pada siswa, maka pengguna teknik ini perlu memperhatikan hal-hal di bawah ini 1. Pengguna harus memperhatikan keberagaman siswa, siswa yang beragam akan semakin baik karena teknik ini akan semakin berguna untuk membentuk kerja sama.

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan mebaca intensif dengan metode kooperatif jingsaw pada siswa kelas VII Madasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mujahidin Cikarang tahun ajaran 2011-2012

0 3 100

Peningkatkan kemampuan menulis paragraf persuasi melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif teknik student team Achievement division (STAD) : penelitian tindakan kelas pada siswa X SMA Yasih Bogor

1 27 140

Peningkatan kemampuan reduplikasi dalam karangan narasi dengan metode tugas individu: penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VIII SMP PGRI 2 Ciputat

12 84 118

Peningkatan kemampuan menulis paragraf narasi dengan penggunaan metode field trip pada siswa kelas IX di SMP Dwiguna Depok

0 7 58

Peningkatan kemampuan penggunaan konjungsi dalam karangan argumentasi melalui penerapan metode latihan individual (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X SMA PGRI 56 Ciputat)

1 28 108

Pengaruh penerapan metode menulis berantai terhadap keterampilan menulis karangan narasi di kelas IV SD Islam Annajah Petukangan Selatan Jakarta Selatan Tahun ajaran 2013/2014

0 14 165

Peningkatan kemampuan pemahaman matematis peserta didik melalui metode inkuiri model Alberta

0 0 8

Peningkatan kemampuan koneksi matematik peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran means ends analysis (MEA)

0 1 8

Peningkatan kemampuan komunikasi matematik peserta didik yang menggunakan model creative problem solving (CPS)

0 1 6

Peningkatan kemampuan koneksi matematik peserta didik menggunakan model problem based learning (PBL) dengan berbantuan Software Geogebra

0 5 6