10
A. Doa
Sebelum dijelaskan mengenai pengertian doa bersama sebagai pembinaan iman dini, terlebih dahulu dijelaskan tentang beberapa pengertian doa yang
menjadi dasar kehidupan umat Kristiani. Dalam bagian ini juga akan dijelaskan beberapa pengertian dan bentuk-bentuk doa Kristiani.
1. Pengertian Doa
a. Menurut Thomas H. Green SJ
Doa itu mengangkat hati dan budi kepada Tuhan. Itu suatu definisi yang mudah dihafal yakni jelas dan singkat. Definisi itu baik, karena mengajarkan
kepada kita bahwa Tuhan itu jauh ada di luar pengalaman kita, doa itu mengandaikan usaha dari pihak kita dan doa itu melibatkan budi dan hati yakni
pengertian, perasaan dan kemauan manusia. Jika kita menyelidiki tiga unsur itu lebih lanjut, kita mungkin dapat menemukan gambaran lebih jelas tentang apa doa
itu. Unsur terakhir doa muncul dari dalam hati itu merupakan sesuatu yang sangat penting dan tidak selalu ditekankan dengan jelas. Doa itu mengangkat masalah
pengertian dan pengetahuan sehingga menyerupai teologi yang ingin menggunakan budi dalam melayani iman. Memanfaatkan pemikiran untuk
menjelaskan pewahyuan Tuhan Green, 1988:28. Doa itu membuka hati dan pikiran kepada Tuhan sebab membuka itu
menekankan mau terbuka dan menanggapi. Membuka diri berarti juga mau bertindak sedemikian rupa sehingga yang lain tetap kuasa yang menentukan.
Membuka diri berarti mau mendengarkan. Mendengarkan adalah inti dari doa
11 yang sejati. Kalau kita sudah belajar mendengarkan dengan penuh perhatian dan
kepekaan, semua peristiwa dalam hidup menjadi sebuah perjumpaan dengan Tuhan Green, 1988:31. Mendengar dan mendengarkan itu suatu metafora yang
baik untuk diterapkan pada doa. Hal ini cukup membantu menjelaskan bahwa doa itu tidak hanya sekedar meminta, tetapi menggali lebih dalam untuk bertindak
mencapai arti doa yang sesungguhnya. Doa itu hakikatnya perjumpaan dialogis antara Allah dan manusia. Dan karena Allah itu Tuhan, maka hanya Dialah yang
dapat memprakarsai perjumpaan itu. Maka, apa yang dibuat dan dikatakan manusia di dalam doa tergantung pada apa yang telah di katakan Tuhan lebih
dulu. Doa sendiri mengandaikan usaha dari pihak manusia, meskipun Tuhanlah yang selalu memulai lebih dulu untuk membuka hati manusia karena Tuhanlah
yang telah memilih manusia Yoh 15:16.
b. Menurut J. Darminta, SJ
Berbicara tentang doa, berarti mendalami doa murid Yesus Kristus. Bagi Gereja, hal itu berarti bahwa manusia berdoa bersama melalui dan dalam nama
Yesus Kristus. Oleh karena itu dalam buku yang berjudul Tuhan Ajarlah Kami Berdoa Darminta 1983:12 menyatakan bahwa:
Dengan perantaraan Kristus bersama Dia serta bersatu dalam Roh Kudus kami menyampaikan kepada-Mu, Allah Bapa yang Mahakuasa, segala
hormat dan pujian kini dan sepanjang masa. Untuk mengungkapkan kenyataan doa kristen tersebut, Gereja merumuskan penutup doa ada dua
macam: pertama bila doa ditujukan kepada Allah Bapa, penutup doa berbunyi: “Demi Yesus Kristus, Putera-Mu, Tuhan dan pengantara kami
yang bersatu dengan Dikau dan Roh Kudus hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa”. Kedua bila doa itu ditujukan kepada Tuhan Yesus,
penutup doa berbunyi: “Sebab Engkau-lah Tuhan dan pengantara kami yang