63 Dalam penelitian ini, penulis mengambil sampel sebanyak 25 kk yang
terdiri dari salah satu pasangan suami isteri. Responden tersebut dipilih dengan pertimbangan bahwa mereka merupakan pihak-pihak yang dapat memberikan
informasi secara obyektif dan terperinci mengenai kegiatan doa bersama dalam keluarga sebagai sarana pembinaan iman usia dini. Segala aspek informasi yang
diharapkan dan didapat dari pribadi responden adalah pelaksanaan pembinaan iman usia dini dalam keluarga dalam bentuk doa bersama, pengertian doa bersama
dalam keluarga, bentuk-bentuk doa bersama yang berlangsung dalam keluarga, faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan doa bersama dalam
keluarga, usaha-usaha yang dilakukan untuk meningkatkan penghayatan hidup doa bersama dalam keluarga.
9. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis yang harus dijawab oleh responden Sugiyono 2012:142. Jenis kuesioner
yang digunakan bersifat tertutup dan terbuka. Tertutup artinya angket yang diajukan menyediakan tempat kosong untuk memberikan kebebasan kepada
responden jika alternative jawaban yang diberikan tidak sesuai. Bersifat terbuka artinya angket yang tidak menyediakan kemungkinan jawaban sehingga
responden menuliskan jawabannya sendiri sesuai dengan pendapatnya Sanapiah Faisal, 1982:178-180.
64
Tabel Variabel Penelitian
No Variabel Penelitian
No Item Jumlah
1 Identitas Responden
1,2,3,4,5,6 6
2 Pembinaan iman usia dini di
dalam keluarga 7,8,9,10,11 5
3 Pengertian dan peranan doa
dalam rangka pembinaan iman dalam keluarga.
12, 13, 14,15 4
4 Bentuk-bentuk doa bersama
yang berlangsung dalam keluarga
16, 17, 18,19,20,21 6
5 Faktor pendukung dan
penghambat kebiasaan doa bersama dalam keluarga.
22, 23, 24, 25 4
6 Usaha –usaha yang dilakukan
untuk meningkatkan penghayatan hidup doa dalam
keluarga. 26, 27, 28, 29
4
65
10. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan secara kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik. Data yang
diperoleh dari kuesioner kemudian dianalisis, dideskripsikan secara kualitatif. Keterbatasan dalam penelitian ini yakni berkenaan dengan validitas, reliabilitas,
dan obyektivitas yang tidak diujicobakan.
66
C. LAPORAN HASIL PENELITIAN
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada responden orang tua sebanyak 25 keluarga di lingkungan St
Petrus Paroki St Yohanes Rasul Kedaton. Kuesioner yang masuk sebanyak 25 dan tidak semua pertanyaan diisi oleh responden. Berikut ini merupakan hasil
penelitian yang disajikan menurut urutan variabel dalam bentuk tabel.
1. Identitas Responden
Identitas responden dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia responden, pendidikan terakhir, pekerjaan, status perkawinan dan usia pernikahan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Tabel I
Identitas Responden N=25
No Aspek Yang Terungkap
Jumlah 1
Jenis Kelamin a.
Pria b.
Wanita 16
9 64
36
2 Usia
a. 16-20 tahun
b. 21-25 tahun
c. 26-30 tahun
d. 31 tahun keatas
25 100
3 Pendidikan Terakhir
a. SD
1 4
67
b. SMP
c. SMA
d. Sarjana
14 10
56 40
4 Pekerjaan
a. Pegawai
b. Petani
c. Wiraswasta
d. Lain-lain.......
¾ Ibu Rumah Tangga
¾ Pensiunan swasta
10 6
4 4
1 40
24 16
16 4
5 Status Perkawinan
a. Masih lengkap, kawin seagama
b. Masih lengkap, kawin campur
c. Sudah jandaduda, kawin seagama
d. Sudah jandaduda kawin campur
23 1
1 92
4 4
6 Usia Pernikahan
a. ≤ 5 tahun
b. 5 – 10 tahun
c. 10 – 15 tahun
d. 15 – 25 tahun
1 2
3 19
4 8
12 76
Pada tabel I, aspek yang terungkap adalah identitas responden yang terdiri dari jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, dan usia
pernikahan. Responden yang berjenis kelamin pria berjumlah 64 dan wanita berjumlah 36. Dari keseluruhan responden berusia di atas 31 tahun 100.
Sedangkan pendidikan tertinggi responden Sarjana sebanyak 40, sebagian besar responden berpendidikan SMA sebanyak 56 dan pendidikan SD sebanyak 4.
68 Dilihat dari jenis pekerjaan orangtua di lingkungan St Petrus Paroki St
Yohanes Rasuk Kedaton yang menyatakan bekerja sebagai pegawai sebanyak 40, wiraswasta sebanyak 24, ibu rumah tangga sebanyak 16, pensiunan
sebanyak 4, dan sebanyak 16 menjawab lain-lain tanpa memberikan keterangan. Status perkawinan orangtua di lingkungan St Petrus pada saat ini
menunjukkan bahwa status perkawinan masih lengkap dan kawin seagama sebanyak 92, masih lengkap tetapi kawin campur sebanyak 4, dan sudah janda
kawin seagama sebanyak 4. Sebagian besar usia perkawinan responden 15-25 tahun sebanyak 76.
2. Pembinaan Iman Usia Dini di dalam Keluarga
Pembinaan iman dini di dalam keluarga meliputi pernah atau tidaknya mengajarkan anak-anak membaca Kitab Suci, kemandirian anak membaca dan
merenungkan Kitab Suci, kesempatan anak-anak membaca dan merenungkan Kitab Suci, intensitas orang tua menceritakan kisah santosanta dan keaktifan
anak-anak mengikuti kegiatan sekolah minggu di rumah maupun di lingkungan. Tabel II
Pembinaan iman usia dini di dalam keluarga N=25
No Aspek Yang Terungkap
Jumlah 7
Apakah bapakibu pernah mengajarkan anak-anak membaca Kitab Suci?
a. Pernah
b. Tidak pernah
23 2
92 8
8 Apakah anak-anak bapakibu secara mandiri dapat
69
membaca dan merenungkan Kitab Suci? a.
Ya b.
Tidak c.
Kadang-kadang d.
Lain-lain............... ¾
Hanya membaca, merenungkan tidak bisa Abstain
13 6
3 1
1 1
52 24
12 4
4 4
9 Bila jawaban nomor 8 ya, kapan atau dalam kesempatan
apa saja anak-anak bapakibu membaca dan merenungkan Kitab Suci?
a. Di pagi hari
b. Sebelum tidur
c. Jika ada tugas sekolah minggu
d. Lain-lain....
¾ Saat sore hari
¾ Jika ada tugas dari sekolah
¾ Bulan Kitab Suci
Abstain 1
4 11
1 2
1 5
4 16
44 4
8 4
20
10 Apakah bapakibu di rumah memberikan ceritakisah
santo dan santa pada anak-anak? a.
Tidak pernah b.
Kadang-kadang c.
Selalu d.
Lain-lain.......... ¾
Sewaktu anak-anak masih kecil 4
18 2
1 1
16 72
8 4
4
11 Apakah anak-anak bapakibu mengikuti kegiatan sekolah
minggu di Gereja atau di lingkungan? a.
Ya b.
Tidak c.
Kadang-kadang 17
2 3
68 8
12
70
d. Lain-lain.................
¾ Pernah
¾ Sewaktu anak-anak masih kecil.
¾ Belum
1 1
1 4
4 4
Pada tabel II, berkaitan dengan aktivitas orang tua mengajarkan membaca kitab suci kepada anak-anak sebagian besar responden mengatakan pernah
mengajarkan anak-anaknya membaca Kitab Suci sebanyak 92, sedangkan tidak pernah sebanyak 8. Secara mandiri anak-anak dapat membaca dan merenungkan
Kitab Suci sebanyak 52, sebanyak 24 anak-anak tidak dapat membaca dan merenungkan Kitab Suci, sebanyak 12 anak-anak kadang-kadang dapat
membaca dan merenungkan Kitab Suci secara mandiri, sedangkan sebanyak 4 abstain.
Waktu anak-anak membaca dan merenungkan Kitab Suci rata-rata responden jika ada tugas sekolah minggu sebanyak 44, pada saat sebelum tidur
sebanyak 16, jika ada tugas dari sekolah sebanyak 8, pada saat pagi hari sebanyak 4 dan abstain sebanyak 20. Jumlah responden yang kadang-kadang
memberikan kisah santosanta kepada anak-anak sebanyak 72, tidak pernah sebanyak 16, selalu sebanyak 8 dan sewaktu anak-anak masih kecil sebanyak
4. Jumlah responden yang menyatakan bahwa anak-anak mengikuti kegiatan sekolah minggu di Gereja atau lingkungan sebanyak 68, kadang-kadang
mengikuti sebanyak 12, tidak mengikuti sebanyak 8, mengikuti sekolah minggu sewaktu anak-anak masih kecil sebanyak 4 dan belum mengikuti karena
anak masih balita sebanyak 4.
71
3. Pengertian dan Peranan Doa dalam Rangka Pembinaan Iman Dalam
Keluarga. Pada tabel III ini, berisi tentang pemahaman orang tua mengenai pengertian
dan peranan doa bersama dalam keluarga, waktu melaksanakan doa bersama dalam keluarga, sudah atau belum terlaksananya kegiatan doa bersama seluruh
anggota keluarga, dan tujuan doa bersama dalam keluarga. Dalam tabel di bawah ini akan diuraikan secara lebih terperinci tentang pengertian dan peranan doa
bersama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel III
Pengertian dan peranan doa dalam rangka pembinaan iman dalam keluarga N=25
No Aspek Yang Terungkap
Jumlah 12 Menurut bapakibu apa pengertian dan peranan doa
bersama bagi keluarga? ¾
Pengertian doa bersama •
Doa yang dilakukan secara rutin bersama-sama dengan keluarga untuk menyatukan permohonan dan
kedekatan dengan Tuhan •
Bersyukur, berserah kepada Tuhan bersama anggota keluarga
• Hubungan persatuan dengan Allah
• Doa adalah relasi dengan Tuhan dan sesama.
• Doa merupakan kebutuhan pokok rohani dalam setiap
individu ¾
Peranan doa bersama •
Doa bersama dalam keluarga dapat menambah hubungan antar anggota keluarga, sehingga
3
2 3
4 1
3 12
8 12
16 4
12