57 nama santo dan santa. Nama St Petrus sendiri diambil karena Lingkungan ini
berdiri pada tanggal 29 Juni bertepatan dengan pesta kudus St Petrus. Pada 12 september 1996, lingkungan ini terpecah menjadi dua dan sekarang bernama St
Paulus. Jumlah umat di lingkungan St Petrus ini 78 KK atau sekitar 348 jiwa yang
terdiri dari 178 orang laki-laki dan 170 orang perempuan. Lingkungan St Petrus ini mencakup wilayah kecamatan Tanjungkarang Barat dan Kedaton, dan
mencakup wilayah kelurahan Gunung Terang, Rajabasa, Labuhan Ratu, Gedongmeneng dan Kampung Baru.
b. Situasi Sosial Ekonomi Umat Lingkungan St Petrus
Sebagian besar umat di lingkungan St Petrus ini bermata pencaharian sebagai pegawai dan guru swasta maupun negeri. Situasi sosial ekonomi umat di
lingkungan St Petrus menengah ke atas dan saling membantu satu sama lain. Kehidupan umat terjalin dengan sangat baik, hal ini terbukti dengan berbagai
kegiatan kerohanian seperti retret, ziarah bersama lingkungan dan turut menyertakan keluarga masing-masing, kunjungan keluarga terutama saat hari
besar, kegiatan-kegiatan doa bersama di lingkungan, kegiatan omk yang diikuti oleh orang muda dan remaja di lingkungan St Petrus. Terjalinnya kerja sama yang
baik antar umat hal ini terlihat ketika memperingati hari jadi lingkungan setiap tahunnya dan mengadakan sebuah acara yang meriah dan melibatkan seluruh
umat dari berbagai kalangan mulai dari anak-anak, remaja, orang muda, orang dewasa hingga sesepuh.
58
c. Kehidupan Doa Umat Lingkungan St Petrus
Kehidupan doa bersama di lingkungan terjadi saat bulan Maria atau bulan Rosario. Umat bersama-sama berdoa Rosario di rumah-rumah umat secara
bergantian yang diselenggarakan setiap hari senin – sabtu. Pertemuan adven pada masa pra-paskah yang diselenggarakan seminggu sekali. Doa-doa bersama jika
ada ujub khusus dari salah satu keluarga. Katekese bagi calon Krisma dilakukan setiap hari minggu sore di rumah umat yang bersedia rumahnya ditempati untuk
pertemuan Krisma.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peranan doa bersama dalam keluarga sebagai sarana pembinaan iman usia dini di Lingkungan
St Petrus yang meliputi permasalahan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, jenis penelitian, instrumen penelitian, responden penelitian, waktu dan
tempat penelitian dan variabel penelitian.
1. Latar Belakang Penelitian
Doa bersama dalam keluarga merupakan hal yang penting yang harus dilakukan oleh keluarga tersebut demi terciptanya pembinaan anak sejak usia dini.
Iman setiap anggota keluarga dapat tumbuh subur dan berkembang, serta terbina dengan baik dalam keluarganya terus menerus sehingga terjadi persekutuan dalam
doa.
59 Oleh karena itu, penulis melihat bahwa pemahaman, peranan doa bersama,
hambatan dan pendukung doa bersama dalam keluarga perlu dikaji untuk menangani permasalahan pembinaan iman anak sejak usia dini dalam keluarga.
Untuk mengkaji beberapa permasalahan tersebut, penulis mengadakan penelitian dengan menyebarkan kuesioner yang berupa pertanyaan dan memberikan
langsung kepada keluarga. Penelitian ini memberikan suatu gambaran tentang sejauh mana keluarga Katolik di Lingkungan St Petrus Paroki St Yohanes Rasul
Kedaton Bandar Lampung, Lampung melaksanakan doa bersama dalam keluarga sebagai sarana pembinaan iman usia dini.
2. Permasalahan Penelitian
a. Wujud-wujud apa saja yang kini berlangsung dari doa bersama dalam
keluarga katolik di lingkungan St Petrus Paroki St Yohanes Rasul Kedaton Bandar Lampung, Lampung ?
b. Sejauh mana keluarga melakukan doa bersama sebagai sarana pembinaan
iman usia dini di lingkungan St Petrus Paroki St Yohanes Rasul Kedaton Bandar Lampung, Lampung?
c. Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat kebiasaan doa
bersama dalam keluarga? d.
Harapan-harapan apa yang diinginkan oleh keluarga Katolik untuk meningkatkan kegiatan doa bersama dalam keluarga demi sarana pembinaan
iman usia dini di lingkungan St Petrus Paroki St Yohanes Rasul Kedaton Bandar Lampung, Lampung?
60
3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang telah dirumuskan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana
keluarga melakukan doa bersama dalam keluarga sebagai sarana pembinaan iman dini di lingkungan St Petrus Paroki St Yohanes Rasul Kedaton. Rumusan tujuan
ini adalah sebagai berikut: a.
Mengetahui wujud-wujud apa saja yang kini berlangsung dari doa bersama dalam keluarga katolik di lingkungan St Petrus Paroki St Yohanes Rasul
Kedaton Bandar Lampung, Lampung. b.
Mengetahui sejauh mana keluarga melakukan doa bersama sebagai sarana pembinaan iman usia dini di lingkungan St Petrus Paroki St Yohanes Rasul
Kedaton Bandar Lampung, Lampung. c.
Mengetahui faktor pendukung dan penghambat kebiasaan doa bersama dalam keluarga.
d. Mengetahui harapan apa yang diinginkan oleh keluarga Katolik untuk
meningkatkan kegiatan doa bersama dalam keluarga demi sarana pembinaan iman usia dini di lingkungan St Petrus Paroki St Yohanes Rasul Kedaton
Bandar Lampung, Lampung?
4. Variabel Penelitian
a. Identitas responden yang meliputi: Nama, Jenis Kelamin, Usia, Pendidikan
terakhir, Pekerjaan, Status perkawinan, Usia perkawinan. b.
Pembinaan iman usia dini di dalam keluarga.
61 c.
Pengertian dan peranan doa dalam rangka pembinaan iman dalam keluarga. d.
Bentuk-bentuk doa bersama yang berlangsung dalam keluarga. e.
Faktor pendukung dan penghambat kebiasaan doa bersama dalam doa bersama di tengah keluarga.
f. Usaha –usaha yang dilakukan untuk meningkatkan penghayatan hidup doa
dalam keluarga.
5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk: a.
Memberi gambaran dinamika kegiatan doa bersama dalam keluarga bagi lingkungan St Petrus Paroki St Yohanes Rasul Kedaton Bandar Lampung,
Lampung menyangkut frekuensi kegiatan doa dan bentuk-bentuk doa. b.
Memberikan masukan berbagai macam kendala terhadap kegiatan doa bersama dalam keluarga.
c. Memberi peneguhan, dan semangat dalam meningkatkan kegiatan doa
bersama dalam keluarga.
6. Jenis Penelitian
Jenis penelitan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif ex-post-facto artinya penelitian sesudah fakta. Pendekatan yang dipakai
dalam penelitian ini yakni kualitatif, dan sarana yang dipakai dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner ini untuk mengetahui sejauh mana doa
bersama dalam keluarga berperanan sebagai sarana pembinaan iman usia dini.
62
7. Tempat dan Waktu Penelitian
Penulis melaksanakan penelitian di Lingkungan St Petrus Paroki St Yohanes Rasul Kedaton Bandar Lampung, Lampung dan waktu pelaksanaannya selama
bulan November 2015.
8. Responden Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah keluarga-keluarga katolik khususnya para orang tua katolik di lingkungan St Petrus Paroki St Yohanes Rasul Kedaton
Bandar Lampung, Lampung. Untuk menentukan responden tersebut, maka harus dibedakan antara populasi dan sampel. Populasi adalah suatu kelompok orang
yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan. Sedangkan sampel adalah sebagian kecil dari populasi Sukardi,
2003: 53-54. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga dari lingkungan St Petrus
Paroki St Yohanes Kedaton Bandar Lampung, Lampung yang terdiri dari 102 KK. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling
purposive. Teknik sampling purposive ini menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiono, 2012:85. Pemilihan teknik sampling purposive
ini berdasarkan data kepala keluarga yang ada di lingkungan St Petrus Paroki St Yohanes Rasul Kedaton Bandar Lampung, Lampung yang terdiri dari berbagai
macam usia perkawinan. Dalam penelitian ini akan diambil sampel dengan usia perkawinan 5 - 25 tahun karena sudah berpengalaman dalam kehidupan
berkeluarga.
63 Dalam penelitian ini, penulis mengambil sampel sebanyak 25 kk yang
terdiri dari salah satu pasangan suami isteri. Responden tersebut dipilih dengan pertimbangan bahwa mereka merupakan pihak-pihak yang dapat memberikan
informasi secara obyektif dan terperinci mengenai kegiatan doa bersama dalam keluarga sebagai sarana pembinaan iman usia dini. Segala aspek informasi yang
diharapkan dan didapat dari pribadi responden adalah pelaksanaan pembinaan iman usia dini dalam keluarga dalam bentuk doa bersama, pengertian doa bersama
dalam keluarga, bentuk-bentuk doa bersama yang berlangsung dalam keluarga, faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan doa bersama dalam
keluarga, usaha-usaha yang dilakukan untuk meningkatkan penghayatan hidup doa bersama dalam keluarga.
9. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis yang harus dijawab oleh responden Sugiyono 2012:142. Jenis kuesioner
yang digunakan bersifat tertutup dan terbuka. Tertutup artinya angket yang diajukan menyediakan tempat kosong untuk memberikan kebebasan kepada
responden jika alternative jawaban yang diberikan tidak sesuai. Bersifat terbuka artinya angket yang tidak menyediakan kemungkinan jawaban sehingga
responden menuliskan jawabannya sendiri sesuai dengan pendapatnya Sanapiah Faisal, 1982:178-180.