PERANAN DOA BERSAMA DALAM KELUARGA SEBAGAI

112 pada umunya diberikan secara organis dan sistematis, dengan maksud mengantar para pendengar memasui kepenuhan hidup Kristen CT art 18. Katekese adalah usaha Gereja untuk menolong umat agar semakin memahami, menghayati dan mewujudkan iman dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam katekese terdapat unsur pewartaan, pengajaran, pendidikan, pendalaman, pembinaan, pengukuhan serta pendewasaan. Melalui katekese, umat Kristiani memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang Allah dan keselamatan-Nya bagi manusia. Maka katekese merupakan sarana yang baik untuk memahami rencana Allah dalam dirinya dan menghantar umat kepada iman yang semakin dewasa.

2. Tujuan Katekese

Sesuai dengan pengertian katekese, katekese bertujuan untuk mengembangkan iman umat dengan memberitakan Sabda Allah, mewartakan Kristus tentang penyelamatan umat manusia dari pihak Allah yang memuncak pada diri Yesus Kristus. Selain itu katekese juga menolong umat agar semakin memahami, menghayati dan mewujudkan iman dalam kehidupan sehari-hari CT art 20. Dengan demikian iman dapat berbuah kesaksian akan Kristus baik ditengah keluarga, lingkungan maupun masyarakat yang lebih luas. Melalui kesaksian umat dapat saling membantu sehingga iman masing-masing diteguhkan dan dihayati secara semakin sempurna. Dalam berkatekese kita bersaksi tentang iman kita akan Yesus Kristus, pengantara Allah yang bersabda dan pengantara kita menanggapi Sabda Allah. 113 Dalam Katekese ada tiga hal yang perlu diperhatikan berkenaan dengan pokok tujuan katekese. Yang pertama, Katekese itu mewartakan Sabda Allah, mewartakan Yesus Kristus. Sabda Allah terungkap dalam perjanjian Lama yang terungkap dalam Perjanjian Lama dan memuncak dalam diri Yesus Kristus. Yang kedua yaitu mendidik untuk beriman. Katekese berupaya untuk meneruskan dan mendidik iman. Roh Kudus yang berkarya melalui orang-orang yang menerima tugas perutusan Yesus Kristus. Katekese mengambil inspirasi dari cara paedagogi Yesus sang Guru yang dilanjutkan oleh Gereja-Nya. Yang ketiga yaitu, katekese mengembangkan Gereja. Katekese mendorong Gereja untuk mengembangkan dirinya, baik secara kualitas maupun kuantitas. Katekese mendorong supaya Tritugas Yesus Kristus yaitu sebagai Nabi, Imam dan Raja dapat dilaksanakan umat Allah dalam berbagai aspek hidup gereja baik dalam bidang liturgi, kerygma, koinonia, diakonia maupun martyria Telambanua, 1999:10.

3. Katekese Keluarga

Katekese keluarga adalah usaha untuk membantu keluarga Kristiani dalam menghayati imannya dengan menekankan aspek komunikasi iman antara keluarga atau orang tua. Pada dasarnya katekese keluarga mengajak orang tua untuk menyadari tanggung jawabnya berhubungan dengan iman anak-anak. Bersama Gereja, keluarga berperan serta, dipanggil untuk mengabdi kepada dunia demi pembangunan kerajaan Allah dengan ikut mewartakan Injil FC art 49. Melalui katekese keluarga, keluarga diajak untuk mengamati kehidupan iman keluarganya dan mengolahnya berdasarkan terang Sabda Allah yang selanjutnya masing-masing anggota keluarga terdorong untuk terlibat dalam usaha 114 pembinaan iman dini demi terwujudnya Kerajaan Allah. Dengan kata lain, katekese keluarga dapat dirumuskan sebagai salah satu bentuk pelayanan Sabda yang dilaksanakan oleh keluarga untuk saling membina iman yang terlibat dalam keluarga FC art 51. Maka melalui katekese keluarga, orang tua diharapkan dapat menciptakan komunikasi iman dalam keluarganya dan menyadari iman sebagai dimensi hidup berkeluarga sehingga dapat menumbuhkan dan mewariskan iman Kristen yang baik dan hidup, serta menjadi bekal hidup anak-anaknya.

a. Pengertian Katekese Keluarga

Albertine Egong sebagaimana dikutip dalam Dewi Indah Setiawati: 121 berpendapat bahwa katekese keluarga dimengerti sebagai salah satu bagian dari katekese umat yang memiliki pengertian paling khas yang segala sesuatunya terjadi di dalam rumah antara anak-anak dan orang tua dalam komunikasi satu sama lain antar anggota keluarga. Orang tua hendaknya memberikan contoh dan kesaksian iman dalam hidup anak-anaknya seperti menimbulkan rasa syukur, rasa terlindungi dan percaya yang mendalam terhadap hidupnya dan hidup yang ada di sekitar mereka. Oleh karena itu, katekese diharapkan dapat menjadi pewartaan kabar gembira ditengah keluarga. Komunikasi atau sharing pengalaman iman sangat penting dalam proses katekese yang kemudian direfleksikan bersama. Adanya keterbukaan antar anggota keluarga menjadikan keluarga semakin berkembang dalam iman. Katekese keluarga dilakukan dalam keluarga, bersama keluarga dan untuk keluarga. Sesuai dengan hakikat katekese, katekese keluarga bertujuan untuk mengembangkan iman anggota keluarga secara utuh, smakin dewasa dan 115 mendalam sehingga akhirnya mereka mampu dan mau terlibat dalam dinamika hidup bersama dengan segala kegembiraan dan keprihatinannya serta mampu menjadi saksi Kristus dalam hidup bermasyarakat.

b. Pelaku dan Peserta Katekese Keluarga

1 Pelaku Katekese dalam keluarga Melalui sakramen perkawinan, orang tua berjanji untuk mendidik anak- anaknya dalam iman. Dengan janji itu, orang tua menjadi pendidikan iman anak- anak mereka. Orang tua bertugas meneruskan dan mewariskan iman Katolik melalui seluruh kegiatan dan kebiasaan hidup rohani dalam rumah tangga. Orang tua berperan sebagai katekis pertama bagi anak-anak mereka bagi perkembangan kedewasaan iman anak Komkat Bogor 2012:11. Dalam katekese keluarga, orang tua bertindak terutama sebagai pengarah dan pemudah fasilitator. Ia adalah pelayan yang menciptakan suasana yang komunikatif. Ia membangkitkan gairah supaya para peserta berani berbicara secara terbuka. 2 Peserta katekese dalam keluarga Anak-anak sebagai peserta katekese terdiri dari berbagai usia. Meskipun setiap individu memiliki keunikannya masing-masing. Orang tua hendaknya memperhatikan kebutuhan anak-anak menurut karakteristiknya, karena masing- masing anak memiliki kebutuhan yang berbeda-beda menurut usianya. Menurut teori psikologi, pengelompokan usia terdiri dari tahapan paranatal dalam kandungan, bayi lahir-18 bulan, kanak-kanak awal 18bulan-6 tahun, kanak- kanak akhir 6-13 tahun, remaja 13-20 tahun, dewasa muda 20-30 tahun, dewasa madya 30-60 tahun, lansia di atas 65 tahun. 116

C. USULAN PROGRAM DAN CONTOH DOA BERSAMA DALAM

KELUARGA MELALUI KATEKESE KELUARGA Dalam bagian ini dijelaskan arti dan tujuan program serta contoh katekese keluarga, sebelumnya akan dijelaskan program doa bersama dalam keluarga melalui tabel yang telah disusun sesuai dengan situasi hidup keluarga, khususnya keluarga di Lingkungan St Petrus Paroki St Yohanes Rasul Kedaton.

1. Arti Program

Menurut Mangunhardjana 1986:16 program adalah prosedur yang dijadikan landasan untuk menentukan isi dan urutan acara pembinaan yang akan dilaksanakan. Maka dalam penulisan skripsi ini, program dimaksudkan untuk memberikan arah berkenaan dengan peranan doa bersama dalam keluarga yang kurang jelas dan kurang sesuai dengan apa yang sudah direncanakan keluarga sebelum melaksanakan kegiatan doa bersama.

2. Tujuan Program

Katekese keluarga sebagai usaha untuk orang tua dengan membina iman keluarganya dengan cara doa bersama dalam keluarga, dan perlu dirancang dengan baik melalui penyusunan program yang baik. Penyusunan program yang terencana dengan baik diharapkan dapat memperoleh hasil yang baik pula. Maka tujuan dari program dalam rangka doa bersama dalam keluarga sebagai sarana pembinaan iman dini di Lingkungan St Petrus Paroki Yohanes Rasul Kedaton adalah membantu keluarga-keluarga katolik dalam membina iman anak melalui

Dokumen yang terkait

Pengaruh doa Bersama dalam keluarga bagi perkembangan iman remaja di Stasi Yohanes Chrisostomus Pojok Paroki Santo Petrus dan Paulus Klepu.

1 8 141

Deskripsi penghayatan spiritualitas keluarga Kudus dalam keluarga Katolik di Lingkungan St. Yohanes Kentungan Paroki keluarga Kudus Banteng, Yogyakarta.

4 38 174

Pengaruh doa Bersama dalam keluarga bagi perkembangan iman remaja di Stasi Yohanes Chrisostomus Pojok Paroki Santo Petrus dan Paulus Klepu

1 9 139

Pengaruh doa dalam keluarga sebagai upaya pembinaan iman anggota keluarga di Lingkungan Santo Stefanus Mejing 2 Paroki Maria Assumpta Gamping Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 2 155

Evaluasi sistem pengendalian intern pengeluaran kas : studi kasus pada Paroki St.Yohanes Rasul Pringwulung.

1 4 146

Peran film video untuk memperlancar proses pembinaan iman kaum muda di wilayah ST. Paulus Sambeng, Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 183

Penghayatan spiritulaitas perkawinan Katolik oleh keluarga-keluarga Katolik di lingkungan St. Yohanes Paulus Paroki St. antonius Kotabaru Yogyakarta dalam mewujudkan keluarga Katolik yang beriman - USD Repository

0 1 102

Peranan kunjungan keluarga dalam upaya untuk meningkatkan iman keluarga Katolik di Stasi St. Paulus Pringgolayan Paroki St. Yusup Bintaran Yogyakarta - USD Repository

0 0 157

Peranan kebiasaan religius orangtua bagi pendidikan iman anak dalam keluarga di lingkungan ST. Monika Paroki Wates - USD Repository

0 2 145

Peranan doa bersama dalam keluarga Katolik bagi pembentukan karakter remaja di Stasi Yohanes Chrisostomus Pojok, Paroki Santo Petrus dan Paulus Klepu, Yogyakarta - USD Repository

0 3 159