Kehormatan Nilai-nilai budaya Jawa

b. Kehormatan

Nilai lain yang sangat dijunjung oleh para informan adalah hormat. Bagi para informan menghormati adalah hal yang utama. Menghormati orang lain adalah sebuah kunci untuk menjaga hubungan interpersonal. “Sedekat apapun kita dengan teman yang penting kalau saya sikap saling menghargai, menghormati”. P, 572-575 “Perempuan Jawa. Perempuan Jawa ya, mestinya ya….gimana ya? Perempuan yang kalau saya begini menghormati dan menghargai orang lain itu e….apa ya? Dari kalau dikatakan ajaran sesuatu yang, yang….nilainya tinggi gitu lho. Jadi ketika kita mampu menghormati dan menghargai orang lain itu banyak hal itu akan menjadi positif. Gitu lho. Tidak akan misalnya tidak akan terjadi e…apa ya? Misalnya terjadi silang pendapat atau apapun ketika kita mampu menghormati dan menghargai orang lain itu menjadi tidak akan terjadi.” P, 1070-1082 “Walaupun saya itu nek di..nek di banding suami penghasilan saya lebih besar, tapi saya kalau sama suami, bisa itu manut. Saya mau kemana-kemana pamit. Saya mau ini ijin suami. Kalau suami gak boleh. Jadi tetep saya menghormati suami saya sebagai kepala rumah tangga.” Tp, 589-594 Salah satu cara untuk menghormati orang lain pada masyarakat Jawa adalah dengan menggunakan bahasa Jawa. Bahasa Jawa selalu diajarkan oleh para informan kepada anak-anak mereka sejak kecil agar mereka mampu belajar menghormati dari dini. “Misalnya dari kecil misalnya dari segi bahasa bahasa Ibunya tetep Bahasa Jawa. Kemudian misalnya Bahasa Jawa, berusaha mengajarkan ya. Jadi tidak mesti semuanya akhirnya diterapkan misalnya. Basa kepada orang lain paling tidak meskipun mungkin pada akhirnya ke orang tua tidak mesti. Mereka basa. Tapi yang jelas bahasa Ibu yang mereka kenal pertama Bahasa Jawa. Kemudian ke orang lain ya ada pembelajaran untuk penghormatan kepada orang lain itu dengan basa. Ya diusahakan dengan basa karma.”P, 1045-1057 “Oh saya itu merasa ijik cilik makanya kalau sama orangtua harus basa. Itu berarti menghormati,…”Saya merasa masih kecil jadi terhadap orangtua harus berbahasa yang halus. Berbahasa yang halus berarti menghormati Tp, 752-754 “Itu tanda menghormati.” Tp, 765-766 Nilai hormat adalah nilai yang dijunjung agar setiap orang mampu menjaga sopan santun kepada orang lain. Hal yang terutama ingin dijaga adalah hubungan interpersonal. Sikap diam adalah cara untuk mengekspresikan perasaan marah. Meskipun begitu diam dimaknai sebagai cara untuk penenangan diri, pengelolaan emosi, dan refleksi diri. Sikap akhir yang diambil adalah bersikap damai kembali. Sikap damai yang diambil sebenarnya adalah sebuah cara untuk memupus masalah yang ada atau dalam bahasa Jawa disebut dengan istilah “dipupus”. Hal tersebut dikarenakan meskipun berdamai namun hanya berdamai secara lahir saja. di dalam hati sebenarnya masih memndam perasaan marah, kecewa dan sakit hati.

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dan hasil penelitian dapat ditemukan dua tema besar yaitu makna sikap diam dan sikap diam sebagai cara untuk menjaga harmonisasi. Para informan yang memiliki sifat mudah marah tetap saja mengimbangi sifat tersebut dengan sifat mereka yang mengalah. Mereka mencoba menyesuaikan diri mereka dengan nilai yang ada di budaya Jawa. Nilai budaya Jawa yang sangat mengutamakan harmonisasi sangat mempengaruhi sifat perempuan Jawa dalam bertindak. Seperti penjelasan dari Matsumoto 2003, bahwa budaya adalah konstruksi sosial tingkat makro yang mengidentifikasi karakteristik dan atribut yang kita bagikan dengan orang lain. Budaya juga mempengaruhi sifat inti dari