30
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini akan menjelaskan tentang bagaimana pertanyaan penelitian dijawab melalui penelitian. Selanjutnya akan dijelaskan fokus penelitian serta
informan pada penelitian ini. Kemudian pada bagian akhir dijelaskan teknik analisis data yang digunakan serta kualitas penelitian.
A. Paradigma dan Pendekatan Penelitian
Self-silencing merupakan sebuah konsep dari Dana Jack pada perempuan depresi. Definisi self-silencing yang mengacu pada sikap diam seseorang
dikarenakan menjaga relasi dengan orang lain membuat peneliti ingin melihat secara lebih jauh. Rasa keingintahuan peneliti terkhusus pada sikap diam yang
juga peneliti temui di budaya Jawa. Peneliti melihat bahwa pada budaya Jawa seseorang cenderung untuk
memilih diam meskipun sebenarnya apa yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang diinginkannya. Seseorang cenderung tidak ingin menimbulkan konflik secara
terbuka. Bahkan terkadang peneliti melihat seseorang pada akhirnya akan memilih untuk tetap bersikap biasa kembali meskipun sebenarnya dirinya berkonflik
dengan orang lain. Hal tersebut mendorong peneliti untuk melihat lebih jauh bagaimana seseorang terutama perempuan Jawa memaknai sikap diam yang
diambilnya. Apalagi budaya Jawa yang menjunjung keharmonisan. Untuk melihat fenomena tersebut peneliti memilih menggunakan
paradigma kualitatif. Penelitian kualitatif dimulai dengan menggunakan kerangka
teoritis yang memengaruhi penelitian terkait dengan makna. Pengumpulan data dilakukan dalam lingkungan alamiah yang peka terhadap masyarakat.
“Penelitian kualitatif dimulai dengan asumsi dan penggunaan kerangka penafsiranteoritis yang membentuk atau memengaruhi
studi tentang permasalahan riset yang terkait dengan makna yang dikenakan oleh individu atau kelompok pada suatu permasalahan
sosial atau manusia. Untuk mempelajari permasalahan ini, para peneliti kualitatif menggunakan pendekatan kualitatif muthakir
dalam penelitian, pengumpulan data dalam lingkungan alamiah yang peka terhadap masyarakat dan tempat penelitian, analisis data
yang bersifat induktif dan deduktif, dan pembentukan berbagai pola atau tema Creswell, 2014.”
Menurut Smith 2008, penelitian kualitatif memiliki informan yang
berbeda, dan cenderung fokus pada makna, memahami, dan tindakan komunikatif. Hal itu, terlihat dari bagaimana orang memahami apa yang terjadi dan memaknai
dari apa yang terjadi. Pendekatan yang dipilih dalam penelitian ini adalah analisis fenomenologi
interpretatif. Pendekatan
fenomenologi interpretatif
bertujuan untuk
mengeksplorasi secara rinci bagaimana informan merasakan dirinya dan dunia sosialnya terutama dalam studi ini mengenai self-silencing yang terjadi pada
perempuan di Jawa. Peneliti menggunakan analisis fenomenologi interpretatif dikarenakan hal utama dalam analisis fenomenologi interpretatif adalah makna
mengenai pengalaman tertentu, peristiwa, dan hal yang penting bagi informan. Pendekatan ini secara khusus berfokus pada penjelasan rinci dari pengalaman
hidup seseorang. Menurut Smith 2008,
“
The aim of interpretative phenomenological analysis IPA is to explore in detail how participants are making sense of their
personal and social world, and the main currency for an IPA study is the meanings particular experiences, events, states hold for
participants”.
B. Fokus Penelitian