3. Developing emergent themes
Pada tahap ini analisis dilakukan dengan mengeksplorasi komentar yang telah diberikan untuk mengidentifikasi tema apa saja yang muncul. Dalam
melakukan analisis tema perlu mempertahankan kompleksitas data, dalam hal keterkaitan pemetaan, hubungan dan pola antara catatan eksplorasi.
4. Structrualizing
Setelah mendapatkan tema-tema sesuai dengan transkrip dan telah disusun secara kronologis, maka tahap selanjutnya adalah melibatkan pengembangan
pemetaan dan bagaimana setiap tema yang ada saling berhubungan. Dalam melakukan analisis ini perlu membuat skema yang menggambarkan poin dari
semua aspek paling menarik dan penting pada para informan.
E. Kualitas Penelitian
Smith 2009 menggunakan prinsip dan kriteria dari Lucy Yardley dalam menilai validitas dan kualitas penelitian fenomenologi interpretatif. Yardley
memiliki 4 kriteria dalam menilai kualitas penelitian kualitatif yaitu :
1. Sensitivity to Context
Kesensitivitasan dapat ditunjukan melalui beberapa hal yaitu melalui lingkungan sosial budaya dari penelitian tersebut, keberadaan literatur dalam
topik, dan data yang diperoleh dari partisipan. Sensitivitas konteks dapat ditunjukkan melalui wawancara yang baik.
Wawancara yang baik membutuhkan keahlian, kesadaran, dan dedikasi. Kesensitivitasan data juga dapat ditunjukkan dalam analisis data. Argumen yang
dibuat dalam penelitian IPA selalu dapat didukung atau dibuktikan melalui
verbatim dari data partisipan. Hal tersebut membuat informan berperan dalam penelitian dan memungkinkan pembaca memeriksa interpretasi yang dibuat.
Peneliti juga dapat menunjukkan kesensitivitasan konteks melalui keberadaan literatur yang digunakan. Dalam IPA, literatur yang relevan digunakan untuk
membantu orientasi penelitian serta penemuan yang baik harus selalu dihubungkan dengan literatur yang relevan dalam pembahasan.
2. Commitment and Rigour
Komitmen dapat ditunjukkan dalam tingkat perhatian terhadap informan selama pengumpulan data dan kepedulian dengan analisis setiap kasus yang
diangkat. Komitmen memiliki arti yang sama dengan menunjukkan kesensitivitasan konteks untuk beberapa elemen dalam proses penelitian.
Kekakuan mengacu pada ketelitian penelitian, misalnya dalam kesesuaian sampel dengan pertanyaan, kualitas wawancara, dan kelengkapan dalam analisis.
Ada satu hal yang perlu diperhatikan yaitu untuk menjaga keseimbangan antara kedekatan dan keterpisahan, konsisten dalam melakukan probing, mengambil
kode-kode penting dari informan, serta menggali dengan lebih dalam.
3. Trancparency and Coherence
Transparansi mengacu pada kejelasan dalam mendeskripsikan langkah- langkah proses penelitian dalam penulisan penelitian ini. Yardley menjelaskan
koherensi dapat mengacu pada tingkat kesesuaian antara penelitian yang sudah dilakukan dengan asumsi teoritis yang mendasari pendekatan yang diterapkan.
4. Impact and importance