Jenis-jenis Pengetahuan MENCARI IDENTITAS
                                                                                50
moralitas  tindakan;  dan  ada  pertanyaan  yang  terkait dengan kecenderungan manusia merasakan dan mengakui
adanya  dunia  supra-natural  atau  dunia  gaib,  yang mendorong  manusia  untuk  mempertanyakan  daya-daya
kekuatan  yang  mengatasi  daya  tangkap  manusia,  yang bersifat meta-empirik.
Berbagai  jenis  pertanyaan  yang  muncul  dari  kecen- derungan  dasar  kodrat  manusia  tersebut  ternyata  meng-
hasilkan  berbagai  jenis  kelompok  pengetahuan,  sebagai tempat  untuk  menampung  berbagai  persoalan  beserta
jawaban-jawaban  yang  telah  diusahakan  dan  ditemukan dalam  kehidudpan  manusia,  misalnya:  pengetahuan
tentang  alam  sebagai  yang  berkaitan  dengan  indera, pengetahuan  tentang  kesehatan  sebagai  yang  terkait
dengan  berfungsinya  organ  tubuh,  pengetahuan  tentang seni  sebagai  yang  terkait  dengan  perasaan  eksternal
maupun internal, pengetahuan tentang moralitas tindakan sebagai  yang  terkait  dengan  kehendak  bebas  manusia,
pengetahuan  tentang  agama  sebagai  yang  terkait  dengan perasaan  keimanan  terhadap  Tuhan.  Dari  penjelasan  di
atas nampak bahwa berbagai kelompok jenis pengetahuan di  atas  tidak  dapat  dilepaskan  dari  kebutuhan  manusia
yang  mencari  jawaban  atas  persoalan-persoalan  yang dihadapi  manusia,  menurut  susunan  kodrat  dirinya
sebagai  makhluk  jasmani  fisik,  inderawi,  biologis,  dan psikis  serta  makhluk  rohani  cipta,  rasa,  dan  karsa,
menurut kedudukan kodrat dirinya sebagai makhluk yang otonom mandiri dan makhluk ciptaan Tuhan tergantung
pada Tuhan, maupun menurut sifat kodrat dirinya sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
Sebagai  makhluk  jasmani,  manusia  memiliki  berbagai macam  persoalan  yang  berkaitan  dengan  hal-hal  fisis,
inderawi, biologis maupun psikis, baik yang ada dalam diri- nya sendiri maupun yang berada di luar dirinya. Sehingga
pengetahuan  yang  selaras  dengan  persoalan  kejasmanian manusia  tersebut  meliputimencakup  hal-hal  jasmaniah
yang ada dalam dirinya maupun yang ada di luar dirinya. Hal-hal  jasmaniah  yang  ada  dalam  dirinya  dapat
51
disebutkan  misalnya:  unsur-unsur  fisis-chemis  yang menyusun  tubuhnya,  bagian-bagian  dari  tubuh  manusia;
peranan indera bagi kehidupan manusia misalnya sebagai sarana  penglihatan,  pendengaran,  penciuman;  fungsi
organ-organ  biologis  bagi  kehidupan  manusia;  daya-daya emosional yang ada dalam diri manusia. Sedangkan hal-hal
jasmaniah  yang  berada  di  luar  dirinya  dapat  mencakup antara  lain:  benda-benda  fisik,  tumbuh-tumbuhan,  bina-
tang, bunyi, panas, aroma, bobot, cuaca, lingkungan alam. Berdasar kejasmanian manusia, dapatlah ditemukan bebe-
rapa jenis pengetahuan, antara lain: pengetahuan tentang alam,  pengetahuan  tentang  tumbuh-tumbuhan,  pengeta-
huan  tentang  binatang,  pengetahuan  tentang  bunyi, pengetahuan tentang panas, pengetahuan tentang cuaca.
Sebagai  makhluk  rohani,  manusia  memiliki  berbagai macam  persoalan  yang  berkaitan  dengan  hal-hal  yang
terkait dengan cipta, rasa maupun karsa, baik yang berada dalam dirinya sendiri maupun yang berada di luar dirinya.
Sehingga  pengetahuan  yang  selaras  dengan  persoalan kerohanian  manusia  tersebut  meliputimencakup  hal-hal
rohaniah yang ada dalam dirinya maupun yang ada di luar dirinya.  Hal-hal  rohaniah  yang  berada  di  dalam  dirinya
dapat  disebutkan  beberapa  sebagai  berikut:  berbagai pemikiran  yang  sedang  berlangsung,  berbagai  perasaan
yang dirasakan dalam hati orang, dan berbagai pilihan dan keputusan  kehendak  untuk  berbuat.  Sedangkan  hal-hal
rohaniah  yang  berada  di  luar  diri  manusia  dapat  disebut- kan  beberapa  hal  sebagai  berikut:  rancangan  pemikiran,
situasi  tidak  aman,  situasi  damai,  suatu  lukisan  yang indah,  suatu  penampilan  seni  tari,  tindakan  moral  yang
baik, tindakan jahat.  Dari segi rohaniah ini, dapatlah kita sebutkan  beberapa  jenis  pengetahuan,  antara  lain:
pengetahuan  tentang  perencanaan,  pengetahuan  tentang ideologi,  pengetahuan  tentang  seni,  pengetahuan  tentang
moral.
Sebagai  makhluk  religius,  manusia  memiliki  berbagai macam  persoalan  yang  berkaitan  dengan  Tuhan  sebagai
penciptaan  alam  semesta  ini.  Sehingga  pengetahuan  yang
52
selaras  dengan  persoalan  religiusitas  manusia  tersebut meliputi  hal-hal  yang  berada  dalam  dirinya  maupun  yang
di  luar  dirinya.    Hal-hal  religius  yang  berada  dalam  diri manusia  dapat  meliputi  beberapa  hal,  antara  lain:
keimanan pada Tuhan, pemahaman akan Tuhan, ketaatan dan ketakwaan pada Tuhan, perasaan hormat pada Tuhan,
perasaan  kedekatan  dengan  Tuhan.  Sedangkan  hal-hal religius yang berada di luar diri manusia dapat disebutkan
beberapa  hal,  antara  lain:  lembaga  keagamaan,  tempat- tempat dan sarana untuk beribadat pada Tuhan, kitab suci
sebagai  wahyu  dari  Tuhan,  serta  berbagai  gejala  yang menunjukkan  adanya  Tuhan.  Dari  aspek  religius  ini
dapatlah kita sebutkan beberapa pengetahuan, antara lain: pengetahuan tentang keimanan akan Tuhan, pengetahuan
tentang  sabda  Tuhan,  pengetahuan  tentang  kehendak Tuhan,  pengetahuan  tentang  sifat-sifat  Tuhan,  penge-
tahuan tentang agama, pengetahuan tetang peribadatan.
Selain pengelompokan
pengetahuan berdasarkan
berbagai aspek kodrat manusia serta berbagai bidang atau lingkup  realitas  yang  terkait,  kiranya  kita  perlu  menge-
lompokkan  pengetahuan  berdasarkan  tingkat  kualitas pengetahuan  yang  diharapkan  manusia.  Dalam  hidupnya
manusia  memiliki  berbagai  jenis  persoalan  berdasarkan kualitas jawaban yang diharapkan: pertama, ada persoalan
praktis  yang  segera  ingin  dipenuhi  dan  demi  kepentingan praktis  sesaat;  kedua,  ada  persoalan  yang  tidak  begitu
mendesak,  namun  memerlukan  pemikiran  lebih  serius, hati-hati  dan  teliti  karena  demi  kepentingan  lebih  vital,
lebih luas, lebih mendalam, serta memiliki jangkauan masa depan lebih lama, dan demi mencapai hasil kebenaran lebih
baik  yang  semakin  memberi  manfaat  bagi  kehidupan manusia;  ketiga,  ada  persoalan  mendasar,  yang  perlu
pemikiran  lebih  serius,  lebih  menyeluruh,  dan  lebih mendasar,  demi  menentukan  dasar,  pegangan  serta  arah
hidup  yang  dapat  diandalkan.  Dari  ketiga  persoalan tersebut  tentunya  juga  menghasilkan  tiga  jenis  kelompok
pengetahuan.  Dari  persoalan  pertama  akan  menghasilkan pengetahuan sehari-hari  ordinary knowledge, persoalan
53
kedua  menghasilkan  pengetahuan  ilmiah    scientific knowledge,  sedangkan  persoalan  ketiga  menghasilkan
pengetahuan  filsafati    philosophical    knowledge.  Baik pengetahuan  sehari-hari,  pengetahuan  ilmiah,  maupun
pengetahuan filsafati boleh dikatakan memiliki obyek atau lingkup  wilayah  pemikiran  sama,  karena  ketiga  jenis
pengetahuan  tersebut  sesuai  dengan  kemampuan  yang dimilikinya
berusaha untuk
mempersoalkan dan
memikirkan segala hal yang ada yang dihadapinya. Sesuai dengan hasil jawaban yang diharapkan dapatlah dibedakan
ketiga jenis pengetahuan tersebut: pengetahuan sehari-hari akan  dapat  begitu  mudah  diperoleh,  hasil  segera  dapat
digunakan secara praktis, namun kualitas hasil tentu saja tidak
selalu memuaskan
sering mengecewakan;
pengetahuan  ilmiah  diharapkan  menghasilkan  kebenaran pengetahuan  yang  lebih  dapat  dipercaya,  karena  telah
diusahakan  lebih  serius  kritis,  logis,  sistematis,  obyektif, metodis,  dan  meskipun  hasil  tidak  langsung  dapat
diperoleh,
namun hasil
pengetahuan lebih
dapat diandalkan, dapat digunakan dalam lingkup lebih luas dan
dalam  jangka  waktu  lebih  lama;  pengetahuan  filsafati diharapkan
menghasilkan pengetahuan
yang dapat
dijadidkan  dasar  dan  arah  bagi  kegiatan  pokok  dalam berbagai  bidang  kehidupan  manusia,  karena  telah
dipikirkan  secara  serius  kritis,  logis,  sistematis,  obyektif, metodis, menyeluruh, dan mendalam.
                