Penutup OBYEK DAN TUJUAN

101 Pengetahuan ilmiah ini tentu saja merupakan pengetahuan yang memiliki ciri-ciri tertentu, sehingga cukup dapat diandalkan untuk membantu mengatasi berbagai persoalan maupun permasalahan yang kita hadapi dalam kehidupan ini. Pengetahuan ilmiah bersifat umum, yaitu kelayakannya tidak tergantung pada faktor-faktor subyektif, namun didasarkan pada kaidah-kaidah ilmiah yang dapat diterima oleh masyarakat luas. Ilmu pengeta- huan mempunyai dasar pembenaran. Setiap pernyataan ilmiah harus disertai dasar-dasar pembenarannya; pernyataan tersebut harus didasarkan atas pemahaman- pemahaman yang dapat dibenarkan secara apriori melalui penalaran, dan juga didasarkan atas hasi-hasil penemuan secara empirik serta telah dikaji secara ilmiah secukupnya. Dan pengetahuan ilmiah ini dalam pelaksanaannya ternyata memiliki berbagai jenis pengetahuan ilmiah yang dapat dihasilkan sesuai dengan harapan dan usaha yang dilakukan dalam kegiatan ilmiah. Berdasarkan hal serta aspek yang diminati untuk diteliti, akan muncullah berbagai bidang ilmu pengetahuan, misalnya: fisika, kimia, botani, zoologi, psikologi, ilmu sosial-politik, ilmu sosial- ekonomi. Berkenaan dengan bidang yang menjadi sasaran penelitiannya, dimungkinkan orang semakin mengarahkan pada bidang yang semakin sempit, agar dapat memberi perhatian semakin khusus, semakin memfokus. Di sam- ping itu orang juga tidak hanya sekedar ingin mengetahui ilmu pengetahuan teoritis, tetapi juga ingin memiliki pemahaman untuk dapat memprediksi, mengontrol, mengendalikan, dan memanfaatkan yang ditelitinya itu ilmu pengetahuan praktis. 102

F. Soal-soal Latihan : 1.

Jelaskan dengan contoh bahwa kegiatan ilmiah itu bersifat obyektif 2. Jelaskan dengan contoh pengertian obyek material dari suatu kegiatan ilmiah 3. Jelaskan dengan contoh pengertian obyek formal dari suatu kegiatan ilmiah 4. Jelaskan dengan contoh hubungan antara obyek material dan obyek formal dalam suatu kegiatan ilmiah 5. Jelaskan dengan contoh hal-hal yang mungkin dapat menjadi obyek material dari ilmu pengetahuan 6. Jelaskan alasan manusia mengambil lingkup terbatas dalam melakukan kegiatan ilmiah 7. Jelaskan dengan contoh langkah orang mengambil sasaran yang semakin terfokus atau semakin khusus dalam melakukan kegiatan ilmiah 8. Jelaskan bahwa di balik rasa tertarik serta kagumheran sebenarnya tersembunyi adanya per- tanyaan dalam benak pikiran orang bersangkutan 9. Buktikan bahwa pada intinya pertanyaan itu adalah permohonan penjelasan terhadap hal-hal yang kiranya dirasa masih kabur atau bahkan masih gelap 10. Buktikan dengan contoh bahwa kegiatan ilmiah itu bertujuan untuk memperoleh kejelasan dan kebenaran berkenaan dengan hal yang ditelitinya 11. Buktikan dengan contoh bahwa kegiatan ilmiah berusaha untuk dapat semakin menguak rahasia alam semesta dan memperoleh kejelasan 12. Buktikan dengan contoh bahwa pemahaman yang jelas dan benar dapat membantu orang bersangkutan dalam menangani berbagai masalah terkait 13. Jelaskan dengan contoh bahwa pengetahuan ilmiah itu bersifat umum serta memiliki dasar pembenarannya 14. Buktikan bahwa pengetahuan ilmiah yang bersifat deskriptik maupun eksplikatif dapat menjadi dasar bagi manusia untuk melakukan peramalan dan pengawasan 15. Jelaskan dengan contoh perbedaan antara ilmu penge- tahuan teoritis dan ilmu pengetahuan praktis 103

BAB VI SARANA BERPIKIR ILMIAH

A. Pendahuluan

Sebagai proses, ilmu pengetahuan merupakan suatu rangkaian kegiatan ilmiah yang menggunakan rasio atau pikiran dan diusahakan secara rasional, kognitif, serta bersifat teleologis memiliki tujuan. Untuk melakukan kegiatan ilmiah secara baik diperlukan sarana berpikir. Penguasaan sarana berpikir ilmiah ini merupakan suatu hal yang bersifat imperatif bagi seorang ilmuwan. Tanpa menguasai hal ini maka kegiatan ilmiah yang baik tak dapat dilakukan. Sarana berpikir ilmiah pada dasarnya merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah yang harus ditempuh. Pada langkah tertentu biasanya diperlukan sarana yang tertentu pula. Sarana merupakan alat yang membantu kita dalam mencapai suatu tujuan tertentu; sarana berpikir ilmiah mempunyai fungsi-fungsi yang khas dalam kaitannya dengan kegiatan ilmiah secara menyeluruh. Sarana berpikir ilmiah bukan merupakan ilmu dalam pengertian sebagai kumpulan pengetahuan yang didapatkan berdasarkan metode ilmiah, yang mengguna- kan berpikir induktif dan deduktif dalam mendapatkannya. Sarana berpikir ilmiah tidak mempergunakan cara sebagaimana digunakan dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah. Tujuan mempelajari sarana berpikir ilmiah adalah untuk memungkinkan kita melakukan penelaahan ilmiah secara baik, sedangkan tujuan mempelajari ilmu