123
Untuk membantu memberikan penjelasan secara obyektif dan eksak pasti, orang menggunakan matema-
tika sebagai sarana berpikir ilmiah. Matematika berusaha untuk menghilangkan sifat kabur, majemuk, dan emosional
dari bahasa verbal. Matematika membuat lambang- lambang secara artifisial dan individual, yang merupakan
perjanjian, yang berlaku khusus untuk masalah yang sedang kita kaji atau kita bahas; dan lambang-lambang
tersebut hanya memiliki satu arti yang tunggal, dan tidak memiliki pengertian ganda. Pernyataan matematika mem-
punyai sifat yanbg jelas, spesifik dan informatif, dengan tidak menimbulkan konotasi yang bersifat emosional.
Selain itu matematika juga mengembangkan bahasa numerik dan konsep pengukuran, sehingga memungkinkan
kita melakukan pengukuran secara kuantitatif. Sifat kuantitatif dari matematika ini meningkatkan daya
prediktif dan kontrol dari ilmu pengetahuan. Dengan demikian ilmu pengetahuan dapat memberikan jawaban
yang lebih eksak, yang memungkinkan pemecahan masalah secara lebih tepat dan lebih cermat.
Dalam rangka melakukan pengujian hipotese secara empiris, mengharuskan kita untuk menarik kesimpulan
yang bersifat umum dari kasus-kasus yang bersifat individual. Penarikan kesimpulan umum dari kasus-kasus
yang bersifat individual ini berdasarkan pada logika induktif. Logika duduktif berpaling kepada matematika
sebagai sara penalaran penarikan kesimpulannya, sedang- kan logika induktif berpaling pada statistika. Statistika
merupakan cara berpikir yang membantu kita untuk melakukan penarikan kesimpulan induktif secara lebih
saksama atau lebih teliti.
124
F. Soal-soal Latihan :
01. Jelaskan peranan sarana berpikir ilmiah bagi ilmu
pengetahuan 02.
Buktikan dengan contoh bahwa hanya melalui bahasa manusia mengembangkan kebudayaannya
03. Jelaskan aspek informatif dan aspek emotif dari
bahasa 04.
Jelaskan bahwa lambang-lambang bahasa dapat membantu manusia dalam berpikir dan belajar lebih
baik 05.
Jelaskan cara dan langkah2 manusia mengembangkan pengetahuan unt menguasai alam fisik
06. Jelaskanlah ciri-ciri komunikasi ilmiah
07. Jelaskan beberapa kekurangan bahasa sebagai sarana
komunikasi ilmiah 08.
Jelaskan bahwa
matematika dpt
mengatasi kekurangan yg ada pada bahasa
09. Jelaskan keunggulankelebihan bahasa numerik dari
matematika dibandingkan dengan bahasa verbal 10.
Buktikan dengan contoh bahwa sifat kuantitatif dari matematika meningkatkan daya prediktif dan kontrol
dari ilmu 11.
Jelaskan dg contoh bahwa matematika merupakan sarana berpikir deduktif
12. Jelaskan bahwa pengujian hipotesis mengharuskan
kita menarik kesimpulan yang bersifat umum dari kasus-kasus yang bersifat individual
13. Jelaskan dengan contoh bahwa penarikan kesimpulan
induktif pada hakikatnya berbeda dengan penarikan kesimpulan secara deduktif
14. Jelaskan dengan contoh bahwa statistika memberikan
cara untuk dapat menarik kesimpulan yang bersifat umum dengan jalan mengamati hanya sebagian dari
populasi yang bersangkutan 15.
Jelaskan bahwa penarikan kesimpulan secara statistik memungkinkan kita untuk melakukan kegiatan ilmiah
secara ekonomis
125
BAB VII KEJELASAN DAN
KEBENARAN ILMIAH
A.
Pendahuluan
Pada saat kita membicarakan tentang konsep ilmu pengetahuan, kita memahami bahwa ilmu pengetahuan
merupakan suatu proses kegiatan mengetahui dan berpikir yang memiliki tujuan teleologis, yaitu memperoleh penge-
tahuan yang jelas kejelasan serta pengetahuan yang benar kebenaran tentang yang dipikirkannya atau yang
diselidikinya. Sehingga agar kegiatan ilmiah dapat sampai pada tujuan yang memang kita kehendaki, kita perlu
memahami tentang kejelasan dan kebenaran ilmiah. Sebelum membahas secara khusus tentang kebenaran
ilmiah, dalam tulisan ini kita terlebih dahulu membahas tentang pengertian kejelasan, dan selanjutnya membahas
pengertian kebenaran, jenis-jenis kebenaran, teori tentang kebenaran, dan barulah kita membahas salah satu jenis
kebenaran, yaitu kebenaran ilmiah, sebagai kebenaran yang memang kita usahakan dan kita jadikan tujuan dalam
kegiatan ilmiah. B. Pengertian Kejelasan
Ilmu pengetahuan merupakan hasil kegiatan mengeta- hui dan berpikir yang jelas dan benar. Dengan kegiatan
ilmiah, kita berharap memperoleh pengetahuan yang jelas. Kejelasan yang diharapkan adalah kejelasan hubungan
antara satu hal dengan hal lainnya, hubungan antara hal yang dijelaskanditerangkan dengan hal yang menjelaskan