Pendahuluan OBYEK DAN TUJUAN
90
yaitu menghasilkan pemahaman dan pengetahuan tentang hal terkait yang dipikirkannya.
Setiap kegiatan berpikir merupakan suatu kegiatan memikirkan suatu hal yang merupakan bahan atau obyek
pemikiran obyek material. Kegiatan berpikir ilmiah bukan kegiatan
berpikir melamun,
yaitu pemikiran yang
melayang-layang tanpa adanya suatu hal yang tetap, jelas dan tegas menjadi bahan pemikirannya. Kegiatan berpikir
ilmiah merupakan kegiatan berpikir obyektif, yaitu kegiatan berpikir yang terarah pada suatu hal yang menjadi bahan
atau obyek pemikirannya. Ada pun hal-hal yang dapat menjadi bahan atau obyek pemikiran kegiatan ilmiah
adalah seluruh alam semesta seisinya dengan segala aktivitasnya, sejauh dapat diamati observable secara
langsung atau tidak langsung mengggunakan cara dan sarana alat bantu, serta dapat diukur measurable.
Seluruh alam semesta seisinya mencakup antara lain: planet bumi tempat umat manusia berpijak ini, planet-
planet lainnya, matahari, bulan, bintang, serta benda- benda angkasa lainnya. Yang terkait dengan planet bumi
kita ini antara lain mencakup: udara, lautan maupun daratan. Secara garis besar bumi ini memuat: benda-benda
fisis-chemis, tumbuh-tumbuhan, binatang, serta manusia. Sedangkan terkait dengan aktivitasnya, dapat kita teliti
beberapa hal, misalnya: peredarannya, perputarannya, gerakannya, getarannya, perubahannya, serta interaksinya
satu sama dengan segala akibat yang ditimbulkannya.
Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa suatu obyek tertentu obyek material ternyata sangat dimungkinkan
didekati dan ditinjau dari segi atau sudut pandang yang berbeda-beda obyek formal. Misalnya: pembahasan
tentang mengenai manusia dapat melakukan pendekatan dan peninjauan dari aspek atau segi yang beraneka-ragam,
misalnya: biotis, psikis, sosial, yuridis, serta politis. Dan dengan pendekatan serta peninjauan dari aspek atau segi
yang berbeda-beda tersebut, tentu saja akan menghasilkan pengetahuan ilmiah yang berbeda-beda juga. Sehingga
kegiatan ilmiah tentang manusia dapat menghasilkan
91
berbagai jenis ilmu pengetahuan yang beraneka ragam, misalnya: biologi, psikologi, sosiologi, ilmu hukum, ilmu
politik, ilmu budaya, ilmu ekonomi. Untuk memperoleh pemahaman apek-aspek tertentu tentang suatu hal tentu
saja
perlu menggunakan
cara pendekatan,
cara peninjauan, serta menggunakan sudut pandang yang
sesuai pula. Selain orang dapat meninjau serta membahas suatu
hal dari sudut pandang tertentu, kita juga dapat mengarahkan penyelidikan kita pada lingkup bidang yang
semakin sempit, semakin khusus. Perlu diketahui bahwa kemampuan manusia untuk mengobservasi dan berpikir
itu terbatas, sehingga dalam melakukan suatu kegiatan ilmiah, manusia perlu membatasi lingkup hal-hal yang
diteliti dan dipikirkannya., dan bahkan agar dapat mengamati serta memikirkannya secara lebih teliti, lebih
rinci, serta lebih mendalam, perlu penelitian dan pemikir- annya yang semakin memfokus, semakin specifikkhusus.
Dan dengan demikian dimungkinkan terjadinya suatu arah specifikasi atau spesialisasi dalam usaha memikirkan serta
menyelidiki suatu hal. Misalnya, pembahasan tentang manusia dari aspek biotisnya, dapat memilih lingkup
bidang yang semakin sempit: dari peninjauan seluruh organ tubuh manusia, kemudian hanya memberikan
perhatian secara khusus pada organ-organ yang berhu- bungan dengan proses metabolisme, dan lebih lanjut orang
secara semakin khusus memilih untuk meneliti dan mendalami fungsi hati dalam proses metabolisme. Bidang
khusus yang telah dipilih berdasar sudut pandang tertentu tersebut merupakan hal yang secara persis merupakan
fokus sasaran dari kegiatan ilmiah yang diusahakannya. Dengan demikian semakin jelaslah lingkup serta batasan
bidang yang dibahasnya dikajinya. Segala perhatian serta penyelidikan ilmiah tentu saja diarahkan pada fokus
sasaran tersebut.
Berhubung alat teknologi semakin maju dan semakin mampu membantu manusia untuk menguak
obyek yang diselidikinya, sehingga dimungkinkan muncul
92
berbagai macam obyek yang tadinya belum dapat ditangkap pengamatan manusia. Dengan mikroskop, manusia dapat
menangkap obyek-obyek dalam ukurun mikron, yang tadinya tidak dapat ditangkap dengan mata telanjang. Dan
dengan kemampuan ini, manusia dapat mengembangkan penyelidikan pada makhluk hidup yang berukuran mikron,
sehingga muncul pengkajian lebih lanjut tentang makhluk hidup yang berukuran mikron tersebut, yaitu mikrobiologi.
Kemajuan teknologi juga dapat semakin memperluas lahan yang mennjadi obyek bagi penelitian ilmu pengetahuan.
Misalnya melalui bidang Oceanologi orang dapat mengek- splorasi lautan yang bagitu luas dan dalam. Kemajuan
teknologi juga dapat membantu manusia melakukan penyeledikan semakin mendalam dan semakin kompleks.
Misalnya, dengan kemajuan teknologi, orang diberi kemam- puan
yang semakin
mendalam untuk
melakukan penyelidikan syaraf dalam bidang neurologi.