89
BAB V OBYEK DAN TUJUAN
KEGIATAN ILMIAH
A. Pendahuluan
Di dalam pembahasan tentang konsep ilmu pengetahuan, di samping ilmu pengetahuan dipahami
sebagai prosedur dan sebagai produk, ilmu pengetahuan dapat dipahami juga sebagai suatu proses, yaitu sebagai
suatu rangkaian kegiatan-kegiatan yang berkesinam- bungan, yang bersifat rasional kritis, logis, dan sistematis,
bersifat kognitif menghasilkan pengetahuan, serta bersifat teleologis mengarah pada target tertentu yang merupakan
tujuannya.
Sebagaimana kegiatan
manusia pada
umumnya, kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh manusia tentu saja juga memiliki tujuan yang perlu diusahakan
untuk dicapainya. Dalam bab ini, kita akan mencoba untuk membahas lebih lanjut dan lebih mendalam tentang tujuan
kegiatan ilmiah tersebut. Namun sebelum membahas tentang tujuan kegiatan ilmiah, akan membahas terlebih
dahulu obyek dan sasaran kegiatan ilmiah. B. Obyek dan Sasaran Kegiatan Ilmiah
Untuk membahas dan memahami lebih lanjut tentang tujuan kegiatan ilmiah, kiranya kita perlu melihat
terlebih dahulu awal terjadinya proses kegiatan ilmiah. Sebagaimana disebutkan di atas kegiatan ilmiah pada
pokoknya merupakan kegiatan berpikir yang bersifat rasional kritis, logis, dan sistematis serta bersifat kognitif,
90
yaitu menghasilkan pemahaman dan pengetahuan tentang hal terkait yang dipikirkannya.
Setiap kegiatan berpikir merupakan suatu kegiatan memikirkan suatu hal yang merupakan bahan atau obyek
pemikiran obyek material. Kegiatan berpikir ilmiah bukan kegiatan
berpikir melamun,
yaitu pemikiran yang
melayang-layang tanpa adanya suatu hal yang tetap, jelas dan tegas menjadi bahan pemikirannya. Kegiatan berpikir
ilmiah merupakan kegiatan berpikir obyektif, yaitu kegiatan berpikir yang terarah pada suatu hal yang menjadi bahan
atau obyek pemikirannya. Ada pun hal-hal yang dapat menjadi bahan atau obyek pemikiran kegiatan ilmiah
adalah seluruh alam semesta seisinya dengan segala aktivitasnya, sejauh dapat diamati observable secara
langsung atau tidak langsung mengggunakan cara dan sarana alat bantu, serta dapat diukur measurable.
Seluruh alam semesta seisinya mencakup antara lain: planet bumi tempat umat manusia berpijak ini, planet-
planet lainnya, matahari, bulan, bintang, serta benda- benda angkasa lainnya. Yang terkait dengan planet bumi
kita ini antara lain mencakup: udara, lautan maupun daratan. Secara garis besar bumi ini memuat: benda-benda
fisis-chemis, tumbuh-tumbuhan, binatang, serta manusia. Sedangkan terkait dengan aktivitasnya, dapat kita teliti
beberapa hal, misalnya: peredarannya, perputarannya, gerakannya, getarannya, perubahannya, serta interaksinya
satu sama dengan segala akibat yang ditimbulkannya.
Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa suatu obyek tertentu obyek material ternyata sangat dimungkinkan
didekati dan ditinjau dari segi atau sudut pandang yang berbeda-beda obyek formal. Misalnya: pembahasan
tentang mengenai manusia dapat melakukan pendekatan dan peninjauan dari aspek atau segi yang beraneka-ragam,
misalnya: biotis, psikis, sosial, yuridis, serta politis. Dan dengan pendekatan serta peninjauan dari aspek atau segi
yang berbeda-beda tersebut, tentu saja akan menghasilkan pengetahuan ilmiah yang berbeda-beda juga. Sehingga
kegiatan ilmiah tentang manusia dapat menghasilkan