efek yang ditimbulkan menurunkan daya sebar namun faktor ini kurang dominan untuk mempengaruhi daya sebar bila dibandingkan dengan faktor Tween 80.
Dengan demikian dengan sedikit penambahan Tween 80 akan sangat mempengaruhi peningkatan daya sebar dari sediaan cold cream.
2. Viskositas
Berdasarkan perhitungan nilai efek yang ditunjukkan pada tabel IV, faktor Span 80 dan interaksi antara Span 80 dan Tween 80 menyebabkan
terjadinya peningkatan respon viskositas nilai efek positif. Sedangkan faktor Tween 80 menyebabkan terjadinya penurunan respon viskositas nilai efek
negatif. Profil pengaruh Span 80 Gambar 5a dan Tween 80 Gambar 5b terhadap viskositas ditunjukkan pada grafik di bawah ini.
hubungan span 80 terhadap viskositas 48 jam
50 100
150
2 4
6 8
span 80 g v
is k
o s
ita s
d Pa
.s
Level rendah tween 80 Level tinggi tween 80
hubungan tween 80 terhadap viskositas 48 jam
50 100
150
1 2
3 4
tween 80 g
v is
k o
s ita
s d
Pa .s
Level rendah span 80 Level tinggi span 80
Gambar 5a Gambar 5b
Gambar 5. Profil pengaruh Span 80 a dan Tween 80 b terhadap respon viskositas sediaan cold cream
Profil pengaruh Span 80 yang ditunjukkan pada gambar 5a dapat dilihat bahwa semakin banyak Span 80 yang digunakan pada sediaan cold cream, pada
level rendah Tween 80 akan menyebabkan nilai respon viskositas semakin berkurang. Sedangkan semakin banyak Span 80 yang digunakan pada sediaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cold cream , pada level tinggi Tween 80 akan menyebabkan nilai respon viskositas
semakin bertambah. Pada gambar 5b dapat dilihat bahwa semakin banyak Tween 80 yang digunakan pada sediaan cold cream pada level rendah maupun level
tinggi Span 80 akan menyebabkan nilai respon viskositas semakin berkurang. Penurunan nilai respon viskositas lebih besar terjadi pada level rendah Span 80.
Hal ini ditunjukkan dengan adanya penurunan grafik yang lebih curam pada saat level rendah Span 80 daripada penurunan yang terjadi pada level tinggi Span 80.
Interaksi yang terjadi antara dua faktor, Span 80 dan Tween 80, ditunjukkan dengan adanya 2 garis pada grafik yang tidak saling sejajar berpotongan.
Analisis statistik dilakukan untuk melihat pengaruh yang ditimbulkan oleh penggunaan Span 80, Tween 80 atau interaksi keduanya terhadap nilai respon
viskositas. Analisis dengan perhitungan Yate’s treatment dengan taraf
kepercayaan 95 untuk respon viskositas ditampilkan pada tabel VI.
Tabel VI. Hasil perhitungan Yate’s treatment viskositas sediaan cold cream
Source of variation
Degrees of
freedom Sum of
squares Mean
squares F
hitung
F
0,05
Replicates 5
246,875 49,375
4,543 Treatment
3 3769,797
Tween 80 1
1584,375 1584,375
79,495 Bermakna Span 80
1 759,375
759,375 38,101 Bermakna
Interaksi 1
1426,042 1426,042
71,551 Bermakna Experimental
error 15
298,958 19,931
Total 23
Hasil perhitungan harga F
hitung
yang diperoleh dari Yate’s treatment yang
ditampilkan pada tabel VI menunjukkan bahwa F
hitung
faktor Tween 80, Span 80 dan interaksi keduanya terhadap respon respon viskositas lebih besar daripada
nilai F
tabel
. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa semua faktor Span 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan Tween 80 serta interaksi keduanya secara statistik memiliki pengaruh yang bermakna terhadap respon viskositas.
Berdasarkan perhitungan nilai efek secara desain faktorial tabel IV dan hasil perhitungan
Yate’s treatment tabel VI dapat diketahui bahwa faktor dominan yang secara statistik bermakna mempengaruhi respon viskositas sediaan
cold cream adalah faktor Tween 80. Berdasarkan hasil perhitungan efek Tween 80
bernotasi negatif yang berarti faktor ini memberikan efek menurunkan viskositas. Sedangkan hasil perhitungan efek menunjukkan bahwa Span 80 dan interaksi
antara Span 80 dan Tween 80 memiliki notasi positif yang menunjukkan efek yang ditimbulkan meningkatkan viskositas namun faktor ini kurang dominan
untuk mempengaruhi viskositas sediaan cold cream. Dengan demikian dengan sedikit penambahan Tween 80 akan sangat berpengaruh untuk menurunkan
viskositas dari sediaan cold cream.
3. Stabilitas fisik emulsi