dari bentuk sediaan. Optimasi yang dilakukan terhadap sediaan cold cream meliputi sifat fisis daya sebar dan viskositas dan stabilitas sediaan.
Viskositas yang terlalu tinggi dapat mempersulit saat pengeluaran sediaan dari pengemasan saat akan digunakan. Sedangkan viskositas yang terlalu
rendah akan menyebabkan kesulitan saat sediaan diaplikasikan di kulit. Daya sebar yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi dapat mempengaruhi pemerataan
sediaan pada saat aplikasi. Hasil optimasi diharapkan sediaan cold cream memiliki viskositas yang cukup dan daya sebar yang baik saat diaplikasikan pada
kulit. Hasil pengukuran dan perhitungan persamaan desain faktorial sifat fisis
dan stabilitas sediaan cold cream dapat dibuat contour plot. Berdasarkan contour plot
yang diperoleh tersebut dapat ditentukan aera optimum yaitu area yang memenui standar respon yang diinginkan. Area tersebut kemudian digabungkan
dalam superimposed contour plot sehingga akan dapat ditentukan area optimum sediaan cold cream yang memberikan respon yang optimal.
1. Daya Sebar
Berdasarkan data pengukuran respon daya sebar, dibuat persamaan regresi hubungan antara Span 80 dan Tween 80 dengan menggunakan metode
desain faktorial. Hasil perhitungan persamaan regresi desain faktorial dari respon daya sebar adalah Y = 1,295125 + 1,762625 A + 0,387625
B - 0,245875 AB. Melalui persamaan ini dapat dibuat contour plot yang dapat dilihat pada
gambar 9. Dengan contour plot daya sebar sediaan cold cream, dapat ditentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
area komposisi optimum cold cream untuk memperoleh respon daya sebar seperti yang dikehendaki, terbatas pada level bahan yang diteliti.
Gambar 9. Contour plot daya sebar sediaan cold cream
Dari grafik contour plot daya sebar dapat ditentukan area optimum yang mempunyai daya sebar 5
– 7 cm. Pada gambar 9, dari wilayah yang diarsir terlihat bahwa pada area tersebut memenuhi persyaratan daya sebar 5
– 7 cm. Diharapkan dengan diameter penyebaran 5
– 7 cm mempunyai karakteristik yang baik, sehingga mudah saat diaplikasikan dan nyaman saat digunakan oleh konsumen.
2. Viskositas
Berdasarkan data pengukuran respon viskositas, dibuat persamaan regresi hubungan antara Span 80 dan Tween 80 dengan menggunakan metode desain
faktorial. Hasil perhitungan persamaan regresi desain faktorial dari respon daya sebar adalah Y = 156,3525 - 4,271A - 4,8955
B + 3,854 AB. Melalui persamaan ini dapat dibuat contour plot yang dapat dilihat pada gambar 10.
Dengan contour plot viskositas cold cream, dapat ditentukan area komposisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
optimum cold cream untuk memperoleh respon viskositas seperti yang dikehendaki, terbatas pada level bahan yang diteliti.
Gambar 10. Contour plot viskositas sediaan cold cream
Dari grafik contour plot viskositas dapat ditentukan area optimum yang mempunyai viskositas kurang dari 100 d.Pa.s. Pada gambar 10, dari wilayah yang
diarsir terlihat bahwa pada area tersebut memenuhi persyaratan viskositas kurang dari 100 d.Pa.s. Diharapkan dengan viskositas kurang dari 100 d.Pa.s sediaan akan
lebih mudah saat diaplikasikan.
3. Stabilitas Fase