b. Daya Sebar
Daya sebar spreadibility berkaitan dengan sudut kontak tetesan air atau sediaan semisolid pada substrat dan merupakan parameter dari lubricity,
yang berkaitan langsung dengan koefisien gesekan. Daya sebar merupakan faktor penting karena bertanggung jawab terhadap pemberian
dosis yang tepat pada tempat aplikasi, kemudahan dalam aplikasi dan mempengaruhi penerimaan konsumen Garg et al., 2002. Daya sebar
dipengaruhi oleh konsistensi dari formula, kecepatan dan lama pengaplikasian, temperatur permukaan substrat, viskositas, kecepatan
penguapan pelarut dan peningkatan viskositas akibat penguapan pelarut tersebut Garg, et al., 2002.
c. Tipe Emulsi
Menurut Voigt 1984, untuk menentukan tipe emulsi terdapat sejumlah cara pengujian yang dapat digunakan, antara lain:
1. Metode Warna Beberapa tetes larutan bahan pewarna air methylen blue
dicampurkan ke dalam contoh sediaan emulsi. Jika warna sediaan biru merata pada medium dispers, maka emulsi yang diuji bertipe
ma. Sampel dapat diuji dengan beberapa tetes larutan sudan III dalam minyak. Hasil warna oranye merata pada medium dispers
hanya akan terjadi pada emulsi am.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Metode pengenceran Metode ini berdasar atas adanya kenyataan bahwa fase luar emulsi
dapat diencerkan. Jika ke dalam sampel ditambahkan air, dan setelah pengocokan atau pengadukan diperoleh kembali sediaan
yang homogen, maka emulsi bertipe ma. Jika sampel dicampur minyak, maka hal ini akan menyebabkan pecahnya emulsi. Pada
emulsi am akan diperoleh hasil yang sebaliknya. 3. Pengukuran Daya Hantar
Identitas tipe emulsi yang paling meyakinkan dapat dihasilkan melalui pengujian daya hantar. Jika dua kawat yang dihubungkan
dengan baterai lampu senter dicelupkan ke dalam sampel emulsi, maka hanya emulsi ma yang akan terjadi simpangan pada
miliamperemeter. Hanya air sebagai fase luar yang dapat memberikan aliran listrik.
2. Stabilitas Sediaan a. Analisis Ukuran Droplet