c. Variabel pengacau tak terkendali
Sebagai variabel pengacau tak terkendali adalah temperatur dan kelembaban ruangan pada saat penyimpanan cold cream.
2. Definisi Operasional a. Sediaan cold cream adalah krim ekstrak daun binahong yang dibuat
dari ekstrak daun binahong sesuai dengan formula yang telah ditentukan pada penelitian ini.
b. Ekstrak daun binahong adalah ekstrak yang diperoleh dengan cara
mengekstraksi daun binahong secara maserasi menggunakan larutan penyari etanol 96 .
c. Surfaktan adalah suatu zat yang memiliki gugus hidrofil dan lipofil
sekaligus dalam molekulnya.
d. Faktor adalah setiap besaran yang mempengaruhi respon, dalam
penelitian ini digunakan 2 faktor yaitu Tween 80 dan Span 80.
e. Level adalah nilai atau tetapan untuk faktor, dalam penelitian ini
terdapat dua level, yaitu level rendah dan level tinggi. Level rendah Tween 80 dinyatakan dalam jumlah bahan sebanyak 1 g sedangkan
level tinggi sebanyak 3 g. Level rendah Span 80 dinyatakan dalam jumlah bahan sebanyak 3 g dan level tinggi sebanyak 7 g.
f. Respon adalah besaran yang dapat dikuantifikasikan dan diamati.
Dalam penelitian ini respon adalah hasil percobaan sifat fisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ukuran partikel, viskositas dan daya sebar dan stabilitas krim stabilitas fase emulsi.
g. Efek adalah perubahan respon yang disebabkan variasi level dan
faktor. Besarnya efek dapat dicari dengan menghitung selisih antara rata-rata respon pada level rendah dan rata-rata respon pada level
tinggi.
h. Contour plot adalah grafik yang merupakan hasil dari respon sifat
fisis dan stabilitas krim.
i. Superimposed contour plot adalah grafik area pertemuan yang
memuat semua arsiran dalam contour plot yang diprediksi sebagai area optimal.
j. Daya sebar optimal adalah diameter penyebaran krim dengan nilai