Nilai gizi yang terkandung dalam air susu sapi lebih tinggi dibandingkan dengan nilai gizi ASI. Nilai gizi ASI yang lebih rendah ini bukan jaminan bahwa air susu
sapi lebih unggul, karena dalam ASI mengandung zat antibodi yang tidak terdapat
dalam air susu sapi.
Tabel diatas membandingkan rata-rata nilai ASI dan air susu sapi dan melukiskan perbedaan utama dalam konsentrasi protein komposisinya dan
seterusnya. Dalam preparasi formula bayi, air susu sapi diencerkan menjadi sepertiga kali agar konsentrasi proteinnya mendekati ASI, demikian juga kadar
mineralnya Ca,P,Na tetapi menyebabkan laktose dan vitamin lebih besar perbedaannya Linder,1992. Setiap komponen susu seperti yang tersebut diatas
memiliki peran yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak Susu formula sangat diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan anak, oleh karena itu perlu pemilihan susu yang tepat. Karena pemilihan susu yang tidak tepat dapat mengakibatkan gangguan beberapa fungsi
organ tubuh seperti diare, alergi, batuk dan sebagainya. Gangguan sistem tubuh ini akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak serta
mempengaruhi dan memperberat perilaku anak Judarwanto, 2006.
H. Asam Dokosaheksanoat dan Asam Arakhidonat
Susu formula yang beredar biasanya terdapat zat-zat tambahan yang penting yaitu DHA dan AA. Asam dokosaheksanoat DHA merupakan asam
lemak tak jenuh rantai panjang yang juga dikenal masyarakat sebagai omega-3. Berdasarkan penelitian komponen utama jaringan otak terdiri atas DHA dan AA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
asam arakhidonat. Sejumlah besar DHA ini terdapat dalam retina mata. DHA dan AA ini diperlukan untuk perkembangan otak dan ketajaman penglihatan.
DHA dan AA ini terbentuk lewat proses sintesis biokimia dengan bantuan enzim yang tersedia dalam sisitem saraf pusat dan hati. DHA dan AA ini merupakan
komponen struktural yang penting pada otak dan retina, asam lemak tak jenuh ganda terutama terdapat pada fosfolipid membran yang berperan penting dalam
sifat-sifat fisik dan juga fungsi membran. Yaitu berkembang dalam perkembangan saraf bayi.
Berdasarkan penelitian oleh para ahli bayi yang mendapat susu formula dengan penambahan DHA menunjukkan tampilan yang lebih baik dibandingkan
bayi dengan diet formula standar. Demikian juga dengan kadar DHA dan AA dalam sirkulasi lemak dan fosfolipid erithrosit juga lebih tinggi pada kelompok
ASI dan kelompok bayi dengan susu formula+DHA. Dengan penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa susu formula dengan tambahan DHA memberikan
keuntungan bagi perkembangan saraf bayi Gsianturi,2001.. Pada penelitian lain DHA juga berperan dalam fungsi saraf alur
penglihatan. Hal ini berdasarkan penelitian profil asam lemak pada erithrosit dan hubungannya dengan maturitas alur penglihatan dari VEP Visual Evoked
Potential . VEP adalah tes ketajaman penglihatan yang digunakan untuk
mengevaluasi keutuhan saraf pada alur retina ke cortex visual primer dan kemampuan bayi untuk melihat dan memberi respon motorik jika dirangsang
secara visual Gsianturi,2001. 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada dasarnya ASI secara alami memproduksi DHA, sehinga pada bayi sumber DHA yang tidak terkalahkan adalah air susu ibu. Penambahan DHA pada
berbagai susu formula dan makanan pada anak-anak sebenarnya adalah upaya industri untuk sedapat mungkin mendekati kualitas ASI.
DHA tidak selamanya menguntungkan, karena DHA mempunyai efek samping pendarahan dan gangguan sistem kekebalan. Menurut Nasar, 2001
asupan DHA berlebihan bisa membuat darah makin encer. Akibatnya anak akan mudah mengalami pendarahan dan sistem kekebalan menurun. Kelebihan DHA
akan mengganggu kerja enzim desaturase dan elongase. Dalam kondisi normal, dua enzim ini mengubah lemak menjadi asam linoleat dan asam alfa linoleat. Dua
asam inilah yang memprodukasi DHA dan asam arakidonat. Kelebihan DHA akan merangsang produksi prostaglandin yang mengencerkan darah dan memperlebar
pembuluh darah. Selain itu AA merangsang produksi trombosit yang membuat darah mengental dan mempersempit pembuluh darah. Berhubung kelebihan DHA,
enzim mengurangi produksi DHAnya, otomatis AA pun ikut berkurang. Akibatnya trombosit didalam berkurang maka darah akan lambat membeku
Gsianturi,2001.
I. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan dua proses utama yang terjadi pada anak. Anak yang tergolong sehat memiliki pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal. Pertumbuhan dan perkembangan anak ini sangat penting sebagai dasar untuk perkembangan selanjutnya yakni pada saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
prasekolah, sekolah, akil balik dan remaja. Oleh karena itu diperlukan kesehatan dan gizi yang optimal untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pertumbuhan dan perkembangan anak dapat didefinisikan seperti di bawah ini: 1.
Pertumbuhan Pertumbuhan dalam hal ini adalah bertambahnya ukuran fisik anak.
Pertumbuhan dinilai dengan pengukuran tinggi dan berat badan, lingkar kepala, ketebalan lipat kulit dan lain-lain Speirs, 1992.
a. Bayi
Setelah lahir kecepatan pertumbuhan paling pesat selama tahun pertama. Pada kegiatan di posyandu dilakukan pencatatan tinggi dan berat badan anak pada
Kartu Menuju Sehat KMS. b.
Anak kecil Panjang anggota gerak bertambah sehubungan dengan panjang badan. Anak yang
normal akan terus tumbuh dengan kecepatan kira-kira 2 kg per tahun pada kelompok usia ini Speirs, 1992.
c. Anak sekolah
Berat badan terus bertambah dengan kecepatan kira-kira 2-3 kg per tahun dan tinggi badan 5-6 cm per tahun Speirs, 1992.
2. Perkembangan
Perkembangan merupakan kemajuan tingkah laku dan kematangan emosional dan sosial. Perkembangan ditandai dengan perkembangan di daerah
aktivitas sosial, pendengaran dan bahasa, motorik kasar dan motorik halus. Menurut Departemen Kesehatan RI 1993 ciri anak sehat adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Tumbuh dengan baik, yang dapat dilihat dari naiknya berat dan tinggi badan
secara teratur dan proporsional. b.
Tingkat perkembanganya sesuai dengan tingkat umurnya. c.
Tampak aktif, gesit dan gembira. d.
Mata bersih dan bersinar. e.
Nafsu makan baik. f.
Bibir dan lidah tampak segar. g.
Pernafasan tidak berbau. h.
Kulit dan rambut tampak bersih dan tidak kering i.
Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan Santoso dan Ranti, 1999. Jika ciri-ciri tersebut telah dimiliki oleh anak, maka pertumbuhan dan
perkembangan anak biasanya dapat dikatakan wajar atau normal. 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN