Uji Validitas Tata Cara Penelitian 1. Observasi Iklan Susu Formula Anak

Uji coba skala dilakukan terhadap ibu- ibu yang mempunyai anak yang mengkonsumsi susu formula di daerah Kanjengan Klaten dan Timbulrejo Yogyakarta dengan mengambil 30 responden. Menurut Azwar 1997 jumlah minimal responden untuk uji coba yaitu 30 responden. Hasil uji coba ini untuk menghitung validitas dan reliabilitas instrumen penelitian.

3. Uji Validitas

Validitas merupakan tingkat kemampuan suatu instrumen untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran yang dilakukan dengan instrumen tersebut. Validitas ini berkaitan dengan hasil pengukuran, yaitu menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran yang diperoleh benar-benar mencerminkan pengamatan apa yang hendak diukur Dwiatmoko,2003. Terdapat dua ciri validitas suatu pengukuran yaitu: ketepatukuran dan ketelitian, kecermatan. Ketepatukuran berarti, disamping secara tepat mengukur apa yang memang akan diukur sensitivitas, juga dengan pengukuran tersebut tidak terukur hal lain selain yang akan diukur spesifitas. Sedangkan ciri ketelitian adalah penggambaran bahwa pengukuran yang dilakukan memenuhi syarat reliabilitas Pratiknya, 2001. Uji validitas dalam kuisioner ini adalah untuk mengetahui tingkat kepahaman bahasa sehingga diperoleh bahasa yang sederhana, mudah dipahami dan dimengerti oleh responden. Selain itu juga uji validitas ini bertujuan supaya tidak terdapat makna ganda dalam setiap pernyataan, yaitu untuk mendapatkan pernyataan yang relevan untuk analisis, sehingga jawaban reponden dapat diarahkan ke arah setuju atau ke arah tidak setuju. 40 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Suatu alat ukur dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat tersebut dapat mengungkapkan secara jitu gejala yang hendak diukur dan seberapa jauh alat memilki ketelitian dalam memberikan status Hadi,1991. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan terhadap skala persepsi, motivasi dan tindakan yang terdiri dari 25 pertanyaan. Uji validitas ini dilakukan terhadap 30 orang responden untuk mengisi kuisioner. Peneliti mengawasi jalannya pengisian kuisioner oleh responden secara langsung. Hal ini bertujuan apabila ada pertanyaan mengenai bahasa yang kurang dimengerti oleh responden maka responden dapat langsung bertanya kepada peneliti. Kuisioner pada penelitian ini dapat dinyatakan valid. Hal ini dikarenakan dari seluruh kuisioner yang disebar dan diisi oleh responden secara langsung ternyata tidak ada pertanyaan mengenai bahasa yang kurang dimengerti oleh responden.

4. Uji Reliabilitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kebiasaan Mengkonsumsi Susu Formula Terhadap Kualitas Tidur Batita di Kelurahan Panji Dabutar Kecamatan Sitinjo

0 45 135

Persepsi Ibu Rumah Tangga Terhadap Iklan Produk Susu Bayi (Studi Deskriptif Persepsi Ibu-Ibu Di Komplek Tasbi (Taman Setia Budi Indah) Terhadap Iklan Susu Enfagrow+

0 28 99

Hubungan Perilaku Ibu Tentang Pemberian Susu Formula Terhadap Resiko Obesitas Pada Bayi Usia 6-12 bulan di Puskesmas Darusalam Medan Kota

6 88 65

PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TENTANG PENAMPILAN MODEL IKLAN FRESTEA GREEN MY BODY ( Studi Persepsi Ibu-ibu Anggota PKK Kelurahan Merjosari Kota Malang )

0 17 2

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP TINDAKAN PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN DIARE DI POSYANDU Hubungan Pengetahuan Ibu Terhadap Tindakan Pencegahan Dan Pengobatan Diare Di Posyandu Gonilan Kartasura.

0 0 10

PERSEPSI IBU-IBU DI SURABAYA TERHADAP ISI SLOGAN “DUA ANAK LEBIH BAIK” DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI TELEVISI (Studi Deskriptif Persepsi Ibu-Ibu Di Surabaya Terhadap Isi Slogan “Dua Anak Lebih Baik Dalam Iklan Layanan Masyar

0 2 93

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP IKLAN SUSU FORMULA DI TELEVISI DAN PENGETAHUAN GIZI IBU DENGAN TINDAKAN IBU DALAM PEMBERIAN SUSU FORMULA.

0 0 96

HUBUNGAN MOTIVASI, PERSEPSI, DAN PENGETAHUAN IBU PADA MASA KEHAMILAN DAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU

0 0 7

IBU DAN IKLAN TELEVISI (TINJAUAN TERHADAP IKLAN PRODUK UNTUK BALITA DI TELEVISI)

0 0 16

PERSEPSI IBU-IBU DI SURABAYA TERHADAP ISI SLOGAN “DUA ANAK LEBIH BAIK” DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI TELEVISI (Studi Deskriptif Persepsi Ibu-Ibu Di Surabaya Terhadap Isi Slogan “Dua Anak Lebih Baik Dalam Iklan Layanan Masyar

0 0 19