Teknik Pengumpulan Data Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

kebutuhan yang ditetapkan dari setiap kelompok yang berkenaan dengan usaha-usaha yang sistematik dan meningkatkan kemampuan organisasi secara terus menerus mencapai kebutuhannya secara efektif. Instrumen kuesioner digunakan untuk dapat mengukur variabel yang diteliti. Instrumen kuesioner untuk mengukur tentang good governance menggunakan instrumen Jubaedah 2007, diukur dengan menggunakan lima prinsip yang disebutkan oleh Organisation for Economic Co- operation and Development OECD, yaitu 1 transparansi, adalah keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materil dan relevan mengenai organisasi; 2 kemandirian, adalah organisasi dikelola secara profesional tanpa ada kepentingan dari pejabat tertentu; 3 akuntabilitas, menyangkut kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organisasi sehingga pengelolaan organisasi terlaksana secara efektif; 4 pertanggungjawaban, kesesuaian di dalam pengelolaan organisasi terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan 5 kewajaran, yaitu berhubungan dengan kesetaraan dan kewajaran dalam memenuhi hak-hak stakeholder. Instrumen kuesioner untuk pengukuran pengendalian internal menggunakan instrumen Mahmudah 2014, pernyataan yang diajukan meliputi lima komponen yang saling berhubungan COSO, 1992 yaitu lingkungan pengendalian, penilaian resiko, prosedur pengendalian pemantauan, serta informasi dan komunikasi. Instrumen untuk pengukuran kinerja organisasi, terkait dengan pegawai tingkat atas, menengah, dan bawah, menggunakan instrumen kinerja organisasi yang disusun berdasarkan konsep kinerja organisasi yang dikemukan oleh Wibowo 2008. Kinerja organisasi dalam hal ini merupakan hasil kerja pegawai di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman dilihat dari persepsi pegawai. Skala pengukuran digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur yang dalam penelitian ini adalah kuesioner bila digunakan dalam pengkuran akan menghasilkan data kuantitatif. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi responden tentang variabel penelitian yang ada sebagai fenomena sosial. Kuesioner penelitian akan disusun dengan menggunakan skala likert sebagai berikut: Tabel 3.1 Nilai Kategori Jawaban Skala Likert Kategori Jawaban Skor Positif Sangat Setuju SS 5 Setuju S 4 Netral N 3 Tidak Setuju TS 2 Sangat Tidak Setuju STS 1 Sumber: Sugiyono, 2010 Berikut ini merupakan jumlah butir pertanyaan pada masing-masing variabel dalam penelitian ini; Tabel 3.2 Jumlah Butir Pernyataan Variabel Penelitian Variabel Aspek Jumlah Pernyataan Good Governance a. Transparansi b. Kemandirian c. Akuntabilitas d. Pertanggungjawaban e. Kewajaran 6 5 5 5 4 Pengendalian Internal a. lingkungan pengendalian, b. penelitian resiko, prosedur c. pengendalian, pemantauana d. informasi e. komunikasi 10 Kinerja Organisasi a. masukan, b. proses pelaksanaan kinerja, c. keluaran atau hasil kinerja, d. manfaat atau dampak 10 Total 45 Sumber: Data diolah

G. Teknik Pengujian Instrumen

Menurut Siregar 2013: 46, instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk memperoleh, mengolah dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama. Instrumen penelitian yang baik, paling tidak memenuhi kriteria antara lain: 1. Validitas. Menurut Yusuf 2013: 235, validitas menunjukkan tingkat sejauh mana suatu alat pengukur mengukur apa yang ingin diukur. Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas butir item instrumen penelitian ini yaitu teknik product moment dari Karl Pearson validitas isi atau content validity . Teknik product moment correlation yaitu setiap skor tiap item dikorelasikan dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Jika r hitung lebih besar dari r tabel maka data dapat dikatakan valid. 2. Reliabilitas Menurut Yusuf 2013: 242, reliabilitas adalah suatu ukuran konsistensi atau kestabilan skor suatu instrumen penelitian terhadap individu yang sama, dan diberikan dalam waktu yang berbeda Ghozali, 2006. Pengujian reliabilitas menggunakan cronbach alpha. Suatu alat dikatakan handal jika nilai cronbach alpha 0,60. Perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 16.00.

H. Teknik Pengujian Normalitas Data

Pengujian normalitas digunakan untuk menguji apakah sampel terdistribusi dengan normal atau tidak, juga untuk menghindari bias. Dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji P-Plot Normality, yaitu dengan menetapkan derajat keyakinan α=0,05 dengan kriteria pengujiannya jika sebaran data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi berdistribusi normal, sedangkan jika sebaran data jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak berdistribusi normal Ghozali, 2006.

I. Teknik Pengujian Asumsi Klasik

Model penelitian yang digunakan untuk dapat melakukan estimasi, dilakukan terlebih dahulu pengujian terhadap penyimpangan asumsi klasik yaitu: a. Uji Multikolinearitas Priyatno 2010: 8, mengemukakan bahwa uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linier antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan Variance Inflation Factor VIF. Menurut Santoso 2004, Apabila VIF lebih kecil dari 0,01 atau lebih besar dari 10 maka terjadi multikolinearitas. Sebaliknya tidak terjadi multikolinearitas antar variabel jika nilai VIF berada pada kisaran 0,10 sampai 10. b. Uji Heteroskedastisitas Priyatno 2010: 83, mengemukakan bahwa uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya heterokedastisitas. Untuk menguji adanya gejala heteroskedastisitas ini dilakukan melalui metode scatter plot, yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatter plot. Jika terdapat pola tertentu, seperti titik-titik poin-poin yang ada membentuk pola tertentu yang teratur

Dokumen yang terkait

Pengaruh Peranan Audit Internal Dan Budaya Organisasi Terhadap Penerapan Prinsip Good Corporate Governance Pada Pt. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Medan

10 91 134

Komunikasi Organisasi dan Kinerja Pegawai (Studi Korelasional mengenai Pengaruh Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Toba Samosir)

4 105 194

Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance terhadap Efektivitas Kerja Pegawai (Studi pada Kantor Camat Binjai, Kabupaten Langkat)

11 98 106

Implikasi Tata Pemerintahan Yang Baik (Good Governance) Terhadap Efektivitas Perencanaan Pembangunan (Studi Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Binjai).

13 180 165

Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai

0 44 109

Pengaruh Budaya Paternalistik Dan Komitmen Organisasi terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dan Kinerja Manajerial Pada PDAM Tirtanadi Propinsi Sumatera Utara

1 31 108

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, BUDAYA ORGANISASI, PENGENDALIAN INTERNAL DAN PENERAPAN GOOD GOVERNMENT GOVERNNACE TERHADAP KINERJA ORGANISASI

0 3 80

Analisis Pengaruh Penerapan Good Governance dan Pengendalian Internal Organisasi terhadap Kinerja Organisasi pada Pemerintah Kota Balikpapan

0 3 12

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, GOOD GOVERNANCE, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG.

2 9 240

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, PENGENDALIAN INTERNAL DAN PENERAPAN GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) SUNGAILIAT

1 4 17