Teknik Pengujian Instrumen METODE PENELITIAN

I. Teknik Pengujian Asumsi Klasik

Model penelitian yang digunakan untuk dapat melakukan estimasi, dilakukan terlebih dahulu pengujian terhadap penyimpangan asumsi klasik yaitu: a. Uji Multikolinearitas Priyatno 2010: 8, mengemukakan bahwa uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linier antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan Variance Inflation Factor VIF. Menurut Santoso 2004, Apabila VIF lebih kecil dari 0,01 atau lebih besar dari 10 maka terjadi multikolinearitas. Sebaliknya tidak terjadi multikolinearitas antar variabel jika nilai VIF berada pada kisaran 0,10 sampai 10. b. Uji Heteroskedastisitas Priyatno 2010: 83, mengemukakan bahwa uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya heterokedastisitas. Untuk menguji adanya gejala heteroskedastisitas ini dilakukan melalui metode scatter plot, yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatter plot. Jika terdapat pola tertentu, seperti titik-titik poin-poin yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, menyempit maka telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau apabila tingkat probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas. c. Uji Autokorelasi Menurut Priyatno 2010: 75, autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi dari residu untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disusun menurut runtun waktu. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah autokorelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin-Watson . Tes Durbin-Watson dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut: 1 Bila nilai Durbin-Watson DW terletak antara batas atas atau upper bound du dan 4-du, maka koefisien autokorelasi = 0, atau tidak ada autokorelasi. 2 Bila nilai DW lebih rendah dari batas bawah atau lower bound dl, maka koefisien autokorelasi 0 atau terdapat autokorelasi. 3 Bila nilai DW terletak di antara upper bound du dan lower bound dl atau nilai DW terletak antara 4-dl, maka tidak dapat ditarik kesimpulan terdapat autokorelasi atau tidak.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Peranan Audit Internal Dan Budaya Organisasi Terhadap Penerapan Prinsip Good Corporate Governance Pada Pt. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Medan

10 91 134

Komunikasi Organisasi dan Kinerja Pegawai (Studi Korelasional mengenai Pengaruh Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Toba Samosir)

4 105 194

Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance terhadap Efektivitas Kerja Pegawai (Studi pada Kantor Camat Binjai, Kabupaten Langkat)

11 98 106

Implikasi Tata Pemerintahan Yang Baik (Good Governance) Terhadap Efektivitas Perencanaan Pembangunan (Studi Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Binjai).

13 180 165

Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai

0 44 109

Pengaruh Budaya Paternalistik Dan Komitmen Organisasi terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dan Kinerja Manajerial Pada PDAM Tirtanadi Propinsi Sumatera Utara

1 31 108

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, BUDAYA ORGANISASI, PENGENDALIAN INTERNAL DAN PENERAPAN GOOD GOVERNMENT GOVERNNACE TERHADAP KINERJA ORGANISASI

0 3 80

Analisis Pengaruh Penerapan Good Governance dan Pengendalian Internal Organisasi terhadap Kinerja Organisasi pada Pemerintah Kota Balikpapan

0 3 12

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, GOOD GOVERNANCE, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIDANG KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG.

2 9 240

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, PENGENDALIAN INTERNAL DAN PENERAPAN GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) SUNGAILIAT

1 4 17