36
3.8.3 Analisis Lebih Lanjut 3.8.3.1 Uji Perbandingan SkorPretest ke Posttest I
Uji perbandingan skor dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest I pada kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol. Teknik analisis yang digunakan adalah paired samples t-test
jika data terdistribusi dengan normal atau Wilcoxon jika data terdistribusi dengan tidak normal Field, 2009: 345. Teknik analisis data
menggunakan tingkat kepercayaan 95. Hipotesis analisisnya adalah sebagai berikut:
H
i
: Ada perbedaan skor yang signifikan dari skor pretest ke posttest I pada kelompok eksperimen dan atau kelompok kontrol. Dengan kata
lain terdapat penurunanpeningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest I pada kelompok eksperimen dan atau kelompok kontrol
terhadap kemampuan menjelaskan dan menginterpretasi.. H
null
: Tidak ada perbedaan skor yang signifikan dari skor pretest ke posttest I
kelompok eksperimen dan atau kelompok kontrol. Dengan kata lain tidak terdapat penurunanpeningkatan skor yang signifikan
dari pretest ke posttest I pada kelompok eksperimen dan atau kelompok
kontrol terhadap
kemampuan menjelaskan
dan menginterpretasi
. Kriteria yang digunakan untuk menolak H
null
adalah jika harga Sig.2- tailed
0,05 Field, 2009: 53. Persentase kenaikan skor pretest ke posttest I dihitung menggunakan rumus sebagai berikut Gunawan, 2006: 575.
Gambar 3.3 Rumus mencari kenaikanskor pretest ke posttest I
3.8.3.2 Uji Besar Efek Pengaruh Perlakuan
Uji besar pengaruh perlakuan dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perlakuan terhadap kemampuan menjelaskan dan menginterpretasi. Uji
37 signifikansi sering dianggap tidak memberikan informasi seberapa substansif
pengaruh perlakuan, untuk itu digunakan uji besar pengaruh perlakuan effect size
untuk lebih memastikan seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan Cohen, Manion, Morrison, 2007: 292.Jika data terdistribusi dengan normal digunakan
rumus koefisien korelasi Pearson sebagai berikut ini Field, 2009: 57 179.
r =
Gambar 3.4 Rumus Besar Efek Pengaruh Perlakuan untuk Data Normal
Keterangan: r = besar pengaruh effect size dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson
t = harga uji t df
= derajat kebebasan degree of freedom
Jika data terdistribusi dengan tidak normal besar pengaruh perlakuan dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut Field, 2009: 57.
Gambar 3.5 Rumus Besar Efek Pengaruh Perlakuan untuk Data Tidak Normal
Keteranagan : Z = harga Z yang diambil dari perhitungan statistik non parametrik dari program
SPSS N = dua kali jumlah responden yang dihitung atau yang bersangkutan
Besar pengaruh perlakuan dapat diklasifikasikan dengan kriteria sebagai berikut Field, 2009: 57
r = 0,10 termasuk efek kecil yang setara dengan 1 pengaruh perlakuan
38 r
= 0,30 termasuk efek menengah yang setara dengan 9 pengaruh perlakuan r
= 0,50 termasuk efek besar yang setara dengan 25 pengaruh perlakuan Presentase pengaruh perlakuan dihitung dengan mengkuadratkan harga r
harga koefisien korelasi Pearson yang didapat atau R
2
x 100 Field, 2009: 179.
3.8.3.3 Uji Retensi Pengaruh Perlakuan
Uji retensi pengaruh perlakuan dilakukan dengan posttest II sesudah sekian waktu dari posttest I untuk lebih mengetahui sensitivitas perbedaan
perlakuan Krathwohl, 2004: 546. Pengumpulan data dilakukan dalam waktu yang singkat untuk mengurangi bias karena eksperimen dilakukan terlalu lama
Krathwohl, 2004: 547. Uji retensi dilakukan untuk mengetahui apakah pengaruh perlakuan masih kuat sesudah satu bulan dilakukan perlakuan, untuk itu
digunakan data dari skor posttest I dan posttest II baik dari kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Uji statistik yang digunakan adalah paired samples t-
test jika data terdistribusi dengan normal atau dengan teknik statistik Wilcoxon
jika data terdistribusi dengan tidak normal. Teknik analisis data menggunakan tingkat kepercayaan 95. Hipotesis
statistiknya sebagai berikut:
H
i
= ada perbedaan skor yang signifikan dari posttest I ke posttest II pada kelompok eksperimen danatau kelompok kontrol. Dengan kata
lain terdapat penurunanpeningkatan skor yang signifikan dari posttest I
ke posttest IIpada kelompok eksperimen dan atau kelompok kontrol terhadap kemampuan menjelaskan dan
menginterpretasi .
H
null
= tidak ada perbedaan skor yang signifikan dari posttest I ke posttest II
pada kelompok eksperimen danatau kelompok kontrol. Dengan kata lain tidak terdapat penurunanpeningkatan skor
yang signifikan dari posttest I ke posttest IIpada kelompok eksperimen dan atau kelompok kontrol terhadap kemampuan
menjelaskan dan menginterpretasi.
39 Kriteria pengaruh perlakuan dalam uji retensi adalah sebagai berikut. Jika
harga Sig. 2-tailed 0,05 p 0,05, maka H
i
diterima dan H
null
ditolak, sedangkan jika harga Sig. 2-tailed 0,05p 0,05, maka H
i
ditolak dan H
null
diterima Field, 2009: 53. Persentase kenaikan skor pretest ke posttest menggunakan rumus sebagai berikut:
Gambar 3.6 Rumus Persentase Uji Retensi
3.8.3.4 Dampak Pengaruh Perlakuan