Tujuan Pemberian Kompensasi Kompensasi 1. Pengertian

Kompensasi non kompensasi dibagi kedalam kompensasi dalam bentuk pekerjaan dan kompensasi dalam bentuk lingkungan pekerjaan. Kompensasi dalam bentuk pekerjaan terdiri dari variasi tugas, identifikasi tugas, otonomi dan umpan balik. Sedangkan kompensasi dalam bentuk lingkungan pekerjaan terdiri dari hak suara, rekan kerja yang menyenangkan, pemberian status yang sesuai, kondisi kerja yang nyaman dan pembagian kerja.

2.2.2.4. Tujuan Pemberian Kompensasi

Salah satu tujuan sesorang menjadi karyawan adalah karena adanya kompensasi. Dengan kompensasi yang diterimanya ini karyawan berharap dapat memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu setiap perusahaan dalam menetapkan besarnya kompensasi kepada para karyawannya harus di uahakan sedemikian rupa sehingga kompensasi yang di berikan dapat memenuhi kebutuhan mereka . Tujuan pemberian kompensasi kepada karyawan antara lain : menjamin sumber nafkah beserta kelarganya, meningkatkan prestasi kerja, meningkatkan harga diri para karyawan, mempererat hubungan kerja antara karyawan, mencegah karyawan, meninggalkan perusahaan, meningkatkan disiplin kerja, efisisnsi tenaga karyawan yang potensial, perusahaan dapat bersaing dengan tenaga kerja di pasar, mempermudah perusahaan mencapai tujuan, melaksanakan peraturan perundang- undangan yang berlaku dan perusahaan dapat memberikan teknologi baru. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pemberian kompensasi yang ditetapkan oleh suatu organisasi atau perusahaan tentunya memiliki tujuan-tujuan tertentu. Manurut Schuler dan Jackson 1999:111 adalah :  Menarik orang –orang yang berpotensial atau berkalitas untuk bergabng dengan perusahaan. Dalam hubungannya dengan upaya rekrukment program kompensasi yang baik dapat membantu untuk mendapatkan orang yang potensial atau berkualitas sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahan. hal ini disebabkan karena orang-orang dengan kualitas yang baik akan merasa tertantang untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu, dengan kompensasi yang dianggap layak dan cukup baik.  Mempertahankan karyawan yang baik Jika program kompensasi dirasakan adil secara internal dan kompetitif, secara eksternal maka karyawan yang baik yang ingin dipertahankan oleh perusahaan akan merasa puas, sebaliknya. Apabila kompensasi dirasakan tidak adil maka akan menimbulkan rasa kecewa, sehingga karyawan yang baik akan meninggalkan perusahaan. Oleh karena itu, agar dapat mempertahankan karyawan yang baik maka program kompensasi dibuat sedemikian rupa, sehingga karyawan yang potensial akan merasa dihargai dan bersedia untuk tetap bertahan di perusahaan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.  Meraih keunggulan kompetitif Adanya program kompensasi yang terbaik akan memudahkan perusahaan untuk mengetahui apakah besarnya kompensasi masih merupakan biaya yang signifikan untuk menjalankan bisnis dan meraih keunggulan kompetitif. Apabila sudah tidak signifikan lagi, maka perusahaan mugkin akan beralih dengan menggunakn sistem komputer dan mengurangi jumlah tenaga kerjanya atau berpindah ke daerah yang tenaga kerjanya lebih murah.  Memotivasi karyawan dalam meningkatkan produktifitas atau mencapai tingkat kinerja yang tinggi. Dengan adanya program kompensasi yang dirasakan adil, maka karyawan akan merasa puas dan sebagai dampaknya tentunya akan termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya.  Melakukan pembayaran sesuai aturan hukum. Dalam hal ini kompensasi yang diberikan kepada karyawan disesuaikan dengan aturan hukum yang berlaku.  Memudahkan sasaran strategis Suatu perusahaan mungkin ingin menjadi tempat kerja yang menarik, sehingga dapat menarik pelamar-pelamar terbaik.  Mengokohkan dan menentukan struktur. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Sistem kompensasi dapat membantu menentukan struktur organisasi, sehingga berdasarkan hierarhi statusnya, maka orang-orang dalam suatu posisi tertentu dapat mempengaruhi orang-oarng yang ada di posisi lainnya. Tujuan dari pemberian kompensasi tersebut saling terikat, artinya apabila pemberian kompensasi tersebut mampu mengundang orang-orang yang berpetensial untuk bergabung dengan perusahaan dan membuat karyawan yang baik untuk tetap bertahan di perusahaan, serta mampu memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. Berarti produktifitas juga akan meningkat dan perusahaan dapat menghasilkan produk dengan harga kompetitif, sehingga perusahaan lebih dimungkinkan ntk dapat mencapai sasaran strategisnya yaitu mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan usaha. Menurut Notoatmodjo 2003:155 pemberian kompensasi dalam suatu organisasi harus di atur sedemikian rupa sehingga merupakan sistem yang baik dalam organisasi. Dengan sistem yang baik ini akan di capai tujuan-tujuan, antara lain sebagai berikut : a. Mengahargai prestasi kerja b. Menjamin keadilan c. Mempertahankan karyawan d. Memperoleh karyawan yang bermutu e. Pengendalian biaya f. Memenuhi peraturan-peraturan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tujuan pemberian kompensasi ini hendaknya dapat memberikan kepuasan kepada semua pihak, karyawan dapat memenuhi kebutuhannya, pengusaha mendapat laba, peraturan pemerintah harus di taati dan konsumen mendapat barang yang baik dan harga yang pantas.

2.2.2.5. Komponen – Komponen Kompensasi