Dari uraian dan teory diatas maka dapat disimpulkan bahwa kompensasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, dimana hal ini di dukung oleh jurnal
Nitisemito 1996 yang mengatakan bahwa pengaruh kompensasi terhadap karyawan sangatlah besar. Semangat kerja yang tinggi, keresahan dan loyalitas karyawan
banyak dipengaruhi oleh besarnya kompensasi. Pada umumnya, pemogokan kerja yang sering terjadi di negara kita ini, sebagian besar disebabkan karena masalah upah.
2.2.6 Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan
Hasibuan 2002 mengatakan bahwa salah satu tujan pemberian kompensasi adalah motivasi. Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah
memotivasi bawahannya. Menurut Robbins 2007:218 motivasi merupakan proses yang berperan pada intensitas, arah dan lamanya berlangsung upaya individu kearah
pencapaian sasaran. Sehingga apabila seorang karyawan menganggap bahwa kompensasi yang diberikan oleh perusahaan sesuai dengan yang karyawan harapkan,
maka akan memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Seseorang yang termotivasi mampu melaksanakan upaya substansial guna
menunjang tujuan-tujuan produksi kesatuan kerjanya, dan organisasi dimana ia bekerja. Seseorang yang tidak termotivasi hanya memberikan upaya minimum dalam
hal bekerja. Konsep motivasi merupakan sebuak konsep penting dalam studi tentang kinerja karyawan. Motivasi bekerja untuk menghasilkan syarat pokok bagi manusia
yang langsung berpengaruh terhadap tingkat dan mutu bekerja.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Kekuatan relatif dari dorongan yang timbul dalam diri pengawai untuk berusaha seoptimal mungkin dalam mencapai tujuan yang dipengaruhi oleh
kemampuan usaha untuk memuaskan kebutuhan adalah motivasi. Dengan demikian motivasi dapat diartikan sebagai keadaan kejiwaan dan
sikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan atau mengerakkan dan mengarahkan atau menyalurkan perilaku kearah mencapai
kebutuhan yang memberikan kepuasan atau mengurangi keseimbangan. Jadi dengan memberikan motivasi kepada karywan semangat gairah kerja karyawan diharapkan
dapat timbul dan terus meningkat, disatu pihak dari segi pasif, motivasi tampak sebagai kebutuhan dan sekaligus sebagai pendorong yang dapat menggerakkan semua
potensi baik tenaga kerja maupun sumber daya lainnya. Di lain pihak dari segi aktif, motivasi tampak sebagai suatu saha pasif dalam menggerakkan daya dan potensi
tenaga kerja agar secara prodktif berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa motivasi berpengaruh positif, dimana hal ini di dukung oleh Haryanto 2005, dan Ratnasari 2003, yang
menyatakan bahwa motivasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.3. Kerangka Konseptual
Kompensasi Langsung
X.
1.1
Kompensasi Tidak Langsung
X.
1.2
Kompensasi X
1
Kinerja Karyawan
Y
Motivasi X.
2
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.