Teori – Teori Motivasi Kerja

Penggunaannya, pertama kali pemimpin harus memberikan perhatian kepada karyawan tentang pentingnya tujuan dari suatu pekerjaan agar timbul minat pengawai terhadap pelaksanaan kerja, jika telah timbul minatnya maka hasratnya menjadi kuat untuk mengambil keputusan dan melakukan tindakan kerja dalam mencapai tujuan yang diharapkan oleh peminpin. Dengan demikian pengawai akan bekerja dengan motivasi tinggi dan merasa pas terhadap hasil keejanya.

2.2.3.4. Teori – Teori Motivasi Kerja

Teori motivasi yang terlihat karyawan yang menjadi fokus penelitian maka teori motivasinya menurut Thoha 2004:230 adalah : 1. Teori motivasi dari Herzberg Teori Herzberg, agar karyawan bisa termotivasi, maka mereka hendaknya mempuyai suatu pekerjaan dengan isi yang selalu merangsang untuk berprestasi. Adapun faktor yang dapat termotivasi para karyawan adalah : a. Faktor Hygiene Faktor Hygiene sebenarnya bersifat preventif dan memperhitungkan lingkungan yang berhubungan dengan kerja. Faktor Hygiene ini mencegah ketidakpuasan tetapi bukannya penyebeb terjadinya kepuasan. b. Faktor Motivator Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Faktor yang dapat memotivasi para karyawan adalah Motivator. Dan yag dapat membangkitkan semangat kerja seperti pencapaian prestasi, penghargaan pekerjaan sendiri dan tanggung jawab. Menurut teori ini faktor-faktor yang mendorong aspek motivasi adalah keberhasilan, pengakuan sifat pekerjaan yang menjadi tanggung jawab seseorang, kesempatan meraih kemajuan dan pertumbuhan. Sedangkan faktor yang Higiene yang menonjol adalah kebijaksanaan perusahaan dan Adm spervisi, hubungan dengan supervisi, kondisi kerja,dan gaji, hubungan dengan teman sebaya kehidupan pribadi, hubungan dengan bawahan status keamanan. 2. Teori motivasi Alderfer Alderfer’s ERG Theory Teori Erg berasal dari Existence, Relatedness dan Growth, Alderfer mengenalkan tiga kelompok inti dari kebutuhan-kebutuhan itu yaitu : a. Kebutuhan keberadaan Existence Need Suatu kebutuhan akan tetapi bisa hidup. b. Kebutuhan berhubungan Relatedness Need Suatu kebutuhan untuk menjalin hubungan sesamanya melakukan hubungan sosial dan bekerja sama dengan orang lain. c. Kebutuhan untuk berkembang Growth Need Suatu kebutuhan yang berhubungan dengan keinginan intrinsik dari seseorang untuk mengembangkan dirinya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 3. Teori motivasi Prestasi McClelland Menurut McClelland memusatkan perhatiannya pada tiga kebutuhan manusia, yaitu : a. Kebutuhan Prestasi Dorongan untuk unggul, untuk berprestasi berdasar seperangkat standard, untuk berusaha keras supaya sukses. b. Kebutuhan kekuasaan Kebutuhan untuk membuat orang lain berprilaku dalam suatu cara yang sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya. c. Kebutuhan afiliasi atau pertemanan Hasrat untuk berhubungan antarpribadi yang ramah dan akrab. Teori ini memfokuskan pada tiga kebutuhan yaitu kebutuhan prestasi, kebutuhan kekuasaan dan kebutuhan afiliasi atau pertemanan. Model motivasi ini ditemukan diberbagai lini organisasi , baik staff maupn manajer. Beberapa karyawan memiliki karakter yang merupakan berpaduan dari model tersebut. 4. Teori X dan Teori Y dari Douglas McGregor Douglas McGregor mengemukan dua pandangan yang jelas berbeda mengenai manusia yaitu : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. a. Teori X Menurut teori X ada 5 asumsi dari McGregor bahwa orang-orang ini pada hakikatnya adalah : 1. Tidak menyukai bekerja 2. Tidak menyukai kemauan dan ambisi untuk bertanggung jawab dan lebih menyukai diarahkan ata diperintah, 3. mempuyai kemampuan yang kecil untuk berkreasi mengatasi masalah-masalah organisasi, 4. hanya membutuhkan motivasi fisiologis dan keamanan saja, 5. harus diawasi secara ketat dan sering dipaksa untuk mencapai tujuan organisasi. b. Teori Y Secara keseluruhan ada 5 asumsi teori Y mengenai manusia adalah : 1. pekerjaan pada hakikatnya seperti bermain dapat memberikan kepuasan kepada orang lain, 2. manusia dapat mengawasi diri sendiri, dan hal itu tidak dapat dihindari dalam rangka mencapai tujuan-tujuan organisasi, 3. kemampuan untuk berkreativitas didalam memecahkan persoalan- persoalan organisasi secara luas didistribusikan kepada seluruh karyawan, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 4. motivasi tidak saja berlaku pada kebutuhan-kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri, 5. orang-orang dapat mengendalikan diri dan kreatif dalam bekerja jika dimotivasi secara tepat.

2.2.3.5. Indikator – Indikator Motivasi Kerja