57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian
4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Bab ini penulis akan mengemukakan tentang sejarah singkat perusahaan UD. Morinaga Surabaya. Sebab dengan menggetahui sejarah singkat perusahaan, maka
akan diketahui perkembangan perusahaan dari mulai berdiri hingga saat ini UD. Morinaga didirikan oleh pasangan Bapak Joeng Riyanto dan Ibu Livia
Florensia pada tahun 1990 berlokasi di Jl.Rk 4 YKP Surabaya, dimana pada awalnya perusahaan ini adalah sebuah kontrakan home industri kecil yang memproduksi yang
sekaligus memasarkan produk sesuai dengan pesanan atau parti eceran di pemukiman sekitar dan produk yang dihasilkan hanya dua macam jenis produk roti
yaitu roti pia kering dan roti kacang. Serta kesedarhanaan prasarana yang mendukung, dari proses produksi hingga proses pemasaran dan penggesuban hasil
produksi. Karena pada saat itu usaha yang dilakukan pemiliki hasil produk yang
memiliki respon pasar yang positif dan permintaan semakin berkembang, maka terdapat pemikiran dan pelaksanaan untuk Bpk Riyanto melegalkan produk tersebut
pada tahun 2002 dengan no. Seri Izin kez.PIRT 206647201507. Dimana perkembangan dan tempat semakin tak memadai dan strategis maka
dilakukanlah juga pengembangan lokasi dengan berpindah ke tanah dan banggunan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
sendiri pada tahun. 2004 yang bertempat di Jl. Gunung Anyar sawah Rt.05 Rw.04, Surabaya sebagai UD.morinaga yang pertama.
Untuk melengkapi usaha yang dilakukan penambahan SDM dari beberapa saudara menjadi membuka untuk penerimaan karyawan luar. Pemanfaatan mesin
produksi semi manual meliputi mesin packing, rool penghalus dan blower memasak kacang. Penggembangan jenis produkpun semakin diperagam menjadi beberapa jenis
seperti aneka roti pia kering, pia basah, krispy, dan lapis legit. Hingga melakukan perluasan usaha dengan mendirikan cabang dimana saat ini telah merambah hingga
beberapa propinsi dari Jawa timur, Kaltim, Samarinda, Sulawesi, Lombok, Pekan baru, Bima, dan Pare- pare.
Namun dalam beberapa tahun terakhir ini, diduga terdapat penurunan permintaan minat pasar. Hingga terdapat kebijakan – kebijakan yang dilakukan
perusahaan seperti : - Setiap produk yang keluar harus telah terbayar, tidak dapat secara kredit.
- Tidak menerima produk kembali karena usang atau kadaluarsa. - Serta melakukan sistem borongan dengan target kepada karyawan.
Namun hal diatas belum juga dapat menggembalikan keadaan seperti masa puncak. Hingga saat ini Bpk Riyadi terus berusaha menjaga kelangsungan dan terus
berinovasi untuk UD.Morinaga.
4.2. Karakteristik Responden