Teknik Analisis Data Pengaruh persepsi karyawan pada lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan studi kasus pada karyawan PT Madu Baru Yogyakarta Divisi Sumber Daya Manusia dan Umum

c. Aspek Kepuasan Kerja Cara mengukur kepuasan kerja berbeda dari persepsi karena kepuasan membandingkan harapan dan kinerja yaitu dengan skor harapan – skor kinerja.dengan pengukuran sebagai berikut: Harapan – Kinerja 0 maka tidak puas Harapan – Kinerja ≤ 0 maka puas Tabel. V. 6 Hasil Analisis Kepuasan Kerja VARIABEL Y Responden Harapan – Kinerja Kategori 1 -0.16 Puas 2 0.08 Tidak puas 3 -0.17 Puas 4 -0.17 Puas 5 -0.17 Puas 6 -0.59 Puas 7 0.08 Tidak puas 8 0.17 Tidak puas 9 0.25 Tidak puas 10 -0.17 Puas 11 -0.34 Puas 12 0.00 Puas 13 0.00 Puas 14 0.42 Tidak puas 15 -0.25 Puas 16 0.58 Tidak puas 17 -0.17 Puas 18 -0.08 Puas 19 0.42 Tidak puas 20 0.08 Tidak puas 21 0.34 Tidak puas 22 0.67 Tidak puas 23 0.33 Tidak puas 24 0.16 Tidak puas 25 0.00 Puas 26 -0.17 Puas 27 0.00 Puas 28 -0.17 Puas 29 -0.25 Puas 30 0.25 Tidak puas 31 -0.25 Puas 32 0.25 Tidak puas Total 0.97 Rata-rata 0.03 Sumber : Data Primer yang Diolah 2014 Tabel V. 12 hasil analisis kepuasan kerja termasuk dalam ketegori tidak puas yaitu dengan nilai lebih besar dari 0.

C. Analisis Regresi Berganda

1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi ini ditemukan adanya korelasi tersebut. Apabila terjadi multikolinearitas, maka koefisien regresi dari variabel bebas akan tidak signifikan dan mempunyai standar eror yang tinggi. Semakin kecil korelasi antar variabel bebas, maka model regresi akan semakin baik. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dilihat dari nilai Variance Inflation Faktor VIF dan tolerance yang mendekati satu 1. Hasil nilai Variance Inflation Faktor VIF dengan menggunakan SPSS 16.0 yaitu untuk kedua variabel yaitu lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik sebesar 1,044 Tabel V. 7 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficient s t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleran ce VIF 1 Constant 33.339 19.134 1.742 .092 LingkunganKerjaF isik 1.081 .386 .457 2.801 .009 .958 1.044 LingkunganKerjaN onFisik 1.382 .668 .338 2.070 .047 .958 1.044 a. Dependent Variable: KepuasanKerja Sumber : Data Primer yang Diolah 2014 Dalam penelitian ini maka dijelaskan bahwa model regresi penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas. Hal ini dibuktikan dengan nilai VIF10 yaitu 1,044 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,1 yaitu 0,958 ini berarti tidak terjadi multikolonieritas. Dan dapat disimpulkan bahwa uji multikolonieritas terpenuhi. b. Uji Heterokedastisitas Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu analisis regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual, dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Untuk mendeteksi Heterokedastisitas, dapat dilihat pada grafik scatterplot diagram , dengan dasar mengambil keputusan adalah sebagai berikut: Apabila sebaran data berpencar disekitar angka 0 nol pada sumbu Y, baik diatas maupun dibawah, maka tidak terjadi heterokedastisitas Apabila sebaran tersebut membentuk pola atau trend garis tertentu maka telah terjadi heterokedastisitas Berikut adalah table hasil pengujian heterokedastisitas dapat dilihat dibawah ini. Gambar V. 1 Hasil Uji Heterokedastisitas Dari gambar diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar origin 0 pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola yang teratur. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terjadi gejala heterokedastisitas. c. Uji Autokorelasi Tabel V. 8 Hasil Uji Autokorelasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .510 a .260 .209 9.79657 1.620 a.Predictors:Constant,Lingkungan kerja fisik,LingkunganKerja NonFisik b.DependentVariable:KepuasanKerja Karyawan Uji autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: - Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif - Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi - Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negative. Berdasarkan hasil uji autokorelasi didapatnilai Durbin-Watson sebesar 1.620 yang berada diantara-2 dan+2 atau berada pada - 2 ≤+2, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi. d. Uji Normalitas Uji Normalitas data bertujuan untuk melihat sampel-sampel yang diambil mempunyai data yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang sering digunakan dalam program SPSS yaitu uji Kolmogorow-Smirnow Santoso, 2005, dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: Nilai signifikasi nilai Probabilitas ≤ 0,05 maka data tidak berdistribusi normal Nilai signifikasi nilai probabilitas 0,05 maka data berdistribusi normal. Berikut adalah tabel hasil pengujian normalitas dapat dilihat dibawah ini. Tabel V. 9 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test KepuasanKerja LingkunganKerjaFisik LingkunganKer jaNonFisik N 32 32 32 Normal Parameters a Mean 93.2500 32.2812 18.0938 Std. Deviation 11.01319 4.65753 2.69240 Most Extreme Differences Absolute .130 .132 .198 Positive .112 .097 .156 Negative -.130 -.132 -.198 Kolmogorov-Smirnov Z .734 .748 1.120 Asymp. Sig. 2-tailed .653 .631 .162 a. Test distribution is Normal. Dari hasil penghitungan uji normalitas dengan One SampleKolmogorov-Smirnow Test diatas didapatkan signifikansi untuk skor total dari semua variabel X1 sebesar 0,631, X2 sebesar 0,162 dan Y sebesar 0,653. Karena signifikansi seluruh variabel lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data pada variabel persepsi karyawan pada lingkungan fisik X1, persepsi karyawan pada lingungan kerja non fisik X2 dan kepuasan kerja Y berdistribusi normal. Grafik uji normalitas juga bisa dilihat dibawah ini

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENILAIAN KINERJA DAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA DIVISI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI PT. INTI (PERSERO) BANDUNG.

0 1 73

Pengaruh stres kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pt. Pos indonesia (persero) di bandung: studi pada karyawan divisi pelayanan sumber daya manusia.

4 25 64

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. INTI (PERSERO) BANDUNG : Studi pada Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia.

1 5 66

PENGARUH KOMPETENSI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN: Studi Persepsional Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia PT ULTRAJAYA TBK.

0 1 47

PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA PT KAI (PERSERO) BANDUNG.

0 2 43

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN : Survei Persepsional pada Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung.

0 0 72

Pengaruh persepsi karyawan pada lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan : studi kasus pada karyawan PT Madu Baru Yogyakarta Divisi Sumber Daya Manusia dan Umum.

0 0 143

112847 ID pengaruh kepuasan kerja terhadap prestas

0 0 12

Lingkungan kerja psikis dan efektivitas komunikasi menurut persepsi karyawan : studi kasus pada PT. Madu Baru Yogyakarta - USD Repository

0 1 148

Pengaruh persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan manajer terhadap kepuasan kerja karyawan : Studi kasus pada karyawan tetap bagian SDM dan umum PT. Madubaru Yogyakarta - USD Repository

0 0 97