xxxi tidak
ada sampel acak tetapi sampel bertujuan purposive sampling yaitu sampel yang dipilih
menurut tujuan penelitian sehingga peneliti membutuhkan data langsung dari sumber
informasi.
1.10. Teknik Analisis
Taknik analisis dalam studi ini diarahkan sebagai tindak lanjut setelah tahap
pengumpulan data untuk memperoleh out put studi yang diharapkan yaitu menganalisis
pengembangan kawasan perumahan dan permukiman pada Kota Terpadu Mandiri
KTM Mahalona terkait dengan arahan kebijakan, aktifitas usaha ekonomi dan
penyediaan perumahan serta prasarana dan sarana permukiman. Dalam tahap ini, ada
beberapa asumsi pendekatan yang dapat dipilih, antara lain :
1.10.1. Analisis Deskriptif Kualitatif
Analisis deskriptif kualitatif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan
masalah yang diselidiki dengan menggambarkanmelukiskan keadaan subjek atau objek
penelitian berdasarkan fakta‐fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Usaha
mendeskripsikan fakta‐fakta itu pada tahap permulaanyang fokus pada usaha
mengemukakan gejala‐gejala secara lengkap dalam aspek yang dikaji.
Oleh karena itu, analisis deskriptif kualitatif tidak lebih dari kajian yang bersifat
penemuan fakta apa adanya dan tidak sekedar menunjukkan distribusinya, akan tetapi
termasuk usaha mengemukakan hubungan satu sama lain di dalam aspek‐aspek yang
diselidiki. Teknik ini digunakan untuk menganalisis komponen‐komponen
pengembangan kawasan perumahan dan permukiman menyangkut pengembangan
perumahan dan permukiman, penyediaan prasarana dan sarana pendukung serta
aktifitas ekonomi sektor pertanian dan perkebunan sebagai pendukung utama kota
agropolitan.
1.10.2. Analisis Deskriptif Kuantitatif
Analisis Deskriptif Kuantitatif dilakukan melalui perhitungan‐perhitungan
tertentu atau menggunakan unsur‐unsur tertentu yang bersifat kuantitatif. Pada studi
ini, digunakan untuk mengukur pemenuhan kebutuhan rumah dan kebutuhan prasarana
dan sarana serta mengetahui prosentase pemenuhan kebutuhan.
xxxii Deskriptif
kuantitatif digunakan untuk menghitung jumlah kebutuhan perumahan,
realisasi pembangunan perumahan, tingkat deviasi dan pencapaian target pada
akhir tahun rencana sehingga diperolah tingkat kebutuhan pembanguan perumahan
setiap tahun sesuai dengan target rencana. Teknik analisis ini juga digunakan
untuk menghitung jumlah penduduk awal dan proyeksi jumlah penduduk sesuai
dengan tahun rencana serta menghitung laju pertumbuhan penduduk dan tingkat kepadatan
penduduk dalam kawasan itu sehingga diperoleh jumlah dan tingkat kepadatan
penduduk pada akhir tahun rencana dengan menggunakan rumus bunga berganda
sesuai dengan Permendagri No. 2 Tahun 1987, yang dihitung berdasarkan angka
rata‐rata pertumbuhan r, yaitu :
Pt = Po r + 1
n
Dimana :
Pt =
Jumlah penduduk pada tahun rencana Po
= Jumlah penduduk tahun dasar
r =
Laju pertumbuhan n
=
Selisih tahun rencana dengan tahun dasar
Untuk mengetahui potensi penduduk berdasarkan mata pencaharian dan
tenaga kerja, dapat dianalisis berdasarkan angka beban tanggungan atau nilai rasio
ketergantungan dan tingkat partisipasi angkatan kerja. Rasio Ketergantungan RK
menggunakan rumus :
RK =
P
‐14
+
P
65
x 100
P
15 ‐64
Sementara Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK menggunakan rumus :
TPAK =
Jumlah Angkatan Kerja
x 100
Jumlah Penduduk Usia Kerja
Angka RK dan TPAK didasarkan pada penilaian :
Angka RKTPAK tinggi ≥ 70
Angka RKTPAK sedang =
51‐69 Angka RKTPAK rendah
50
xxxiii
1.10.3. Analisis LQ Location Quotient