3.4.1. Vegetasi
Kondisi vegetasi di Kabupaten Luwu Timur termasuk Desa Mahalona memiliki keragaman, meliputi vegetasi hutan alam dengan berbagai jenis kayu
seperti agathis, palaquium, uru, kayu hitam, aren, rotan, rhyzophora, dan sagu. Juga terdapat vegetasi hutan tanaman dengan jenis kayu jati, gmelina, akasia,
eukaliptus dan kemiri. Kelompok vegetasi perkebunan meliputi kakao, kopi, cengkeh, kelapa, lada, vanili, jahe, pisang, dan nanas. Kelompok vegetasi
hortikultura meliputi sawi, buncis, bawang, kacang–kacangan, labu, bawang putih, cabe, terong, tomat, ketimun, kangkung, bayam, dll. Sedangkan kelompok
vegetasi buah – buahan meliputi durian, jeruk, mangga, langsat, dan rambutan. Namun demikian, potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Desa
Mahalona berupa vegetasi yang sangat beragam, perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak mengingat semakin banyaknya terjadi illegal logging. Pada
beberapa kawasan hutan ditemukan jalan sebagai jalur illegal logging. Tanpa adanya upanya pengendalian terhadap aktifitas illegal logging, maka kawasan
Kota Terpadu Mandiri KTM Mahalona sebagai sebuah kawasan permukiman berpotensi menjadi kawasan rawan bencana.
3.4.2. Status Kawasan
Bardasarkan Peta Penunjukan Kawasan Hutan, kawasan Kota Terpadu Mandiri KTM Mahalona awalnya masuk dalam kawasan hutan lindung. Namun,
kawasan tersebut telah dialihfungsikan enclave menjadi kawasan budidaya area penggunaan lain dan diperuntukkan bagi pembangunan dan pengembangan
kawasan perumahan dan permukiman.. Kawasan lainnya kurang lebih 5.000 hektar adalah kawasan kontrak
karya konsesi PT. Inco Tbk, namun berdasarkan perkembangan dan hasil kordinasi semua stakeholder, maka lahan tersebut akan dimanfaatkan jika layak
menjadi kawasan permukiman atau lahan usaha masyarakat. Saat ini, sudah dilakuakan kesepakatan secara lisan anaara Pemerintah Daerah dengan
Manajemen PT. Inco, T.bk tentang penyerahan lahan tersebut meskipun secara lisan, sehingga serah terima lahan konsesi secara administratif.
1376 1392
1566 1623
2099
500 1000
1500 2000
2500
2003 2004
2005 2006
2007
3.5. Kependudukan