Kondisi Wilayah Kabupaten PENGEMBANGAN KAWASAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN PADA KOTA TERPADU MANDIRI (KTM) MAHALONA KABUPATEN LUWU TIMUR - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

lxiii B A B III KAWASAN KOTA TERPADU MANDIRI KTM MAHALONA KABUPATEN LUWU TIMUR

3.1. Kondisi Wilayah Kabupaten

Secara geografis Kabupaten Luwu Timur terletak antara 2 03’00” – 3 03’25” Lintang Selatan dan 119 28’56” – 121 47’27” Bujur Timur dan posisi Kabupaten Luwu Timur ini cukup strategis karena berbatasan dengan beberapa provinsi, sejumlah kabupaten dan berada di wilayah pesisir Teluk Bone. Kabupaten Luwu Timur berada pada ketinggian 0–1.230 m diatas permukaan laut dpl. Struktur wilayah Kabupaten Luwu Timur terdiri atas dataran rendah, dataran tinggi dan wilayah pesisirdan memiliki keadaan topografi dan kelerengan yang sangat bervariasi. Secara adminitratif, Kabupaten Luwu Timur berbatasan dengan : ƒ Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Poso dan Morowali Provinsi Sulawesi Tengah ; ƒ Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Morowali Propinsi Sulawesi Tengah ; ƒ Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kendari dan Kolaka Utara Propinsi Sulawesi Tenggara dan Teluk Bone ; ƒ Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Luwu Utara. Menurut Undang–Undang No. 7 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Luwu Timur dan Mamuju Utara Provinsi Sulawesi Selatan, menguraikan bahwa Kabupaten Luwu Timur memiliki luas 6.944,88 km2 694.488 Ha atau sekitar 10,82 dari luas Provinsi Sulawesi Selatan dengan jumlah kecamatan sebanyak 8 kecamatan dan kemudian dimekarkan menjadi 11 kecamatan. Jumlah desa sebanyak 101 desa dan 17 desa diantaranya adalah bekas Unit Permukiman Tranmigrasi UPT dengan jumlah penduduk 47.686 KK dengan 211.031 jiwa dan 6.997 KK adalah masyarakat bekas tranmigran. 494 lxiv Sumber : RTRW Kabupaten GAMBAR 3.1 PETA ADMINISTRASI KABUPATEN LUWU TIMUR Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Timur No. 4 Tahun 2006, jumlah kecamatan yang terdapat di Kabupaten Luwu Timur bertambah dari 8 kecamatan menjadi 11 kecamatan yang setiap kecamatan dipimpin oleh seorang Camat dan 99 desa bertambah menjadi 106 desa yang setiap desa dipimpin oleh seorang Kepala Desa. Secara administratif, pembagian wilayah kecamatan dan desa terdiri dari : ƒ Kecamatan Towuti Desa Tokalimbo, Bantilang, Loeha, Timampu, Langkae Raya, Baruga, Lioka, Wawondalu, Pekaloa, Asuli, Mahalona; ƒ Kecamatan Nuha Desa Soroako, Nikkel, Magani, Matano, Nuha; ƒ Kecamatan Wasuponda Desa Ledu-Ledu, Tabarano, Wasuponda, Balambano, Kawata, Parumpanai; ƒ Kecamatan Malili Desa Harapan, Pongkeru, Laskap, Puncak Indah, Malili, Wewangriu, Balantang, Baruga, Ussu, Atue, Manurung, Lakawali, Tarabbi, UPT Malili SP I, UPT Malili SP II ; ƒ Kecamatan Angkona Desa Maliwowo, Tampinna, Lamaeto, Solo, Tawakua, Balirejo, Mantadulu, Taripa; ƒ Kecamatan Tomoni Desa Tadulako, Bangun Karya, Lestari, Bayondo, Bringin Jaya, Mandiri, Sumber Alam, Ujung Baru, Kalpataru, Tomoni, Bangun Jaya, Mulyasari; ƒ Kecamatan Tomoni Timur Desa Kertoraharjo, Margomulyo, Patengko, Cendana Hitam, Purwosari, Manunggal, Alam Buana; ƒ Kecamatan Mangkutana Desa Balai Kembang, Manggala, Wonorejo, Maleku, Panca Karsa, Margolembo, Kasintuwu, Teromu; ƒ Kecamatan Kalaena Desa Kalaena Kiri, Sumber Agung, Pertasi Kencana, Non Blok, Argomulyo; ƒ Kecamatan Wotu Desa Lera, Bawalipu, Lampenai, Bahari, Kalaena, Korombua, Kanawatu, Maramba, Tarengge, Cendana Hijau; ƒ Kecamatan Burau Desa Lauwo, Lagego, Burau, Lumbewe, Jalajja, Mabonta, Laro, Lewonu, Lanosi, Bonepute, Benteng, Lambarese, Cendana, Batu Putih.

3.2. Letak Geografis