Pertambahan Jumlah Kependudukan Rencana Kependudukan

4.2.5. Kegiatan Prospektif Hulu‐Hilir

Kegiatan prospek hulu‐hilir di kawasan KTM Mahalona belum berjalan baik yang diindikasikan dengan belum terpenuhinya kebutuhan sarana produksi pertanian penyediaan infrastruktur wilayah. Dari hasil observasi ditemukan masih banyak lahan terutama sawah untuk tanaman pangan belum mendapatkan pasokan air dan belum dioptimalkannya potensi tenaga kerja untuk mengolah lahan sehingga produksi pertanian sebagai sektor basis unggulan sangat terbatas. Untuk sarana pengolahan dan pemasaran dianggap belum mendesak di kawasan ini, karena produksi pertanian yang dihasilkan dalam jumlah yang masih terbatas lebih bersifat konsumtif. Kalaupun ada yang dipasarkan, sudah cukup dengan pasar desa yang ada saat ini. Oleh karena itu, upaya peningkatan hasil produksi harus didukung oleh kegiatan‐kegiatan yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan pengembangan komoditas unggulan menjadi kebutuhan mendesak dalam kawasan KTM Mahalona.

4.3. Analisis Keberlanjutan Pengembangan Perumahan dan Permukiman

4.3.1. Rencana Kependudukan

Faktor kepepndudukan adalah salah satu aspek yang sangat berpengaruh terhadap pengembangan kawasan perumahan dan permukiman. Pada kawasan KTM Mahalona, pendekatan yang digunakan untuk melakukan analisis kependudukan adalah jumlah penduduk berdasarkan satuan luas. Aspek kependudukan yang ditinjau adalah kondisi awal penduduk dan proyeksi rencana pertambahan jumlah penduduk sesuai dengan laju pertumbuhan penduduk dan tahun perencanaan.

4.3.1.1 Pertambahan Jumlah Kependudukan

Oleh karena tujuan perencanaan wilayah dan kota adalah mensejahterakan masyarakat dalam suatu wilayah atau kota, maka kajian tentang jumlah dan perkembangan penduduk memegang peran penting dalam penyusunan rencana pengembangan kawasan KTM Mahalona. Jumlah penduduk KTM Mahalona direncanakan mengalami pertambahan yang pesat dalam tahun perencanaan dimana rata ‐rata pertahun akan meningkat 710 KK dengan proyeksi 1 KK sebanyak 4‐5 orang sehingga pertambahan penduduk rata‐rata 2.880‐3.550 orang setiap tahunnya. Data panduduk yang ada saat ini adalah 2.135 orangjiwa sejak kawasan KTM ini dihuni 3 tahun silam. Pertambahan ini disebabkan oleh dua hal yaitu 1 pertambahan alamiah penduduk kota karena angka kelahiran dikurangi angka kematian, dan 2 selisih yang besar antara migrasi masuk dengan migrasi keluar. Prediksi angka pertambahan penduduk KTM Mahalona dipertimbangkan terhadap program Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang akan mengembangkan Mahalona sebagai Kota Terpadu Mandiri KTM dalam program khusus transmigrasi yang direncanakan penambahan transmigran rata‐rata 710 KK setiap tahunnya hingga akhir tahun program tahun 2021. Jika jumlah penduduk sekarang adalah 2.135 jiwa dengan angka laju pertumbuhan penduduk mengikuti kecenderungan pertambahan jumlah penduduk Kecamatan Towuti sebesar 6,18, maka dapat dihitung jumlah penduduk pada 12 tahun mendatang 2009–2021 dengan menggunakan rumus bunga berganda, maka penduduk KTM Mahalona pada tahun 2021 diperkirakan mencapai 64.905 jiwa dengan asumsi pertumbuhan normal angka kematian, angka kelahiran, migrasi ke dalam dan migrasi ke luar serta rencana pertambahan penduduk 3.550 jiwa setiap tahun. Selengkapnya angka proyeksi pertambahan penduduk KTM Mahalona sebagai dasar penyusunan Rencana Umum Tata Ruang Kota Mahalona tahun 2007‐2021 sebagaimana tersaji pada Tabel IV.6 berikut : TABEL IV.6 PROYEKSI PENDUDUK KTM MAHALONA THN 2007‐2021 No. Tahun Jumlah jiwa Pertambahan Keterangan Angka 1. 2007 1.075 ‐ ‐ 2. 2008 1.486 411 38,29 3. 2009 2.135 648 43,66 Lanjutan Tabel IV.6 4. 2010 5.817 3.681 172,4 7 Pertambahan penduduk transmigran diperkirakan 3.550 jiwatahun 5. 2011 9.726 3.909 67,21 6. 2012 13.877 4.151 42,68 7. 2016 33.210 5.276 18,89 sejak tahun 2010 8 2021 64.905 7.121 12,32 Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2009

4.3.1.2. Tingkat Kepadatan Penduduk