xxxiii
1.10.3. Analisis LQ Location Quotient
Untuk menganalisis basis ekonomi suatu wilayah, maka dapat dilakukan
dengan
menggunakan analisis LQ Location Quotient yaitu untuk mengetahui seberapa
besar tingkat spesialisasi sektor‐sektor basis atau unggulan. Dalam teknik analisis LQ
berbagai perubah faktor dapat digunakan sebagai indikator pertumbuhan wilayah,
misalnya kesempatan kerja tenaga kerja dan Produk Domestik Regional Bruto PDRB,
dengan
menggunakan rumus :
LQ =
pspl PsPl
Di mana :
LQ =
Location Quotient ps
= Produksikesempatan kerja suatu sektor, pada tingkal lokal.
pl =
Produksikesempatan kerja total, pada tingkal lokal. Ps
= Produksikesempatan kerja suatu sektor, pada tingkal regional.
Pl =
Produksikesempatan kerja total, pada tingkal regional. Berdasarkan
hasil perhitungan LQ, dapat dianalisis dan disimpulkan sebagai berikut
: Jika LQ 1 disebut sektor basis, yaitu sektor yang spesialisasinya lebih besar daripada
tingkat wilayah acuannya.
Jika LQ 1 disebut sektor nonbasis, yaitu sektor yang tingkat spesialisasinya lebih kecil
daripada tingkat wilayah acuan. Jika LQ =1 tingkat spesialisasinya sama dengan wilayah acuan.
1.10.4. Analisis SWOT
Untuk merumuskan strategi pengembangan kawasan perumahan dan
permukiman pada KTM Mahalona, digunakan analisis SWOT. Analisis SWOT Strength‐
Weakness ‐opportunity‐Threat pada dasarnya merupakan model analisis strategi dengan
mensintesa aspek internal berupa kekuatan dan kelemahan serta aspek internal berupa
peluang dan tantangan dalam bentuk matriks. Analisis ini digunakan untuk menentukan
potensi dan kendala pengembangan kawasan Freddy Rangkuty, 2004. Analisis SWOT
membandingkan antara faktor internal dan eksternal serta dibagi dalam kuadran‐
kuadran yang masing‐masing kuadran berisi strategi seperti pada Gambar 1.4 berikut :
xxxiv
Kuadran I
: merupakan situasi yang sangat menguntungkan, memiliki peluang
dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.
Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung
kebijakan pertumbuhan yang agresif.
Kuadran II
: Memiliki peluang pasar yang cukup besar tetapi di lain pihak
menghadapi beberapa kendalakelemahan. Fokus strategi ini adalah
meminimalkan masalah‐masalah internal sehingga dapat merebut
peluang pasar yang lebih baik.
Kuadran III
: Merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, manghadapi
berbagai ancaman dengan kelemahan yang ada.
Kuadran IV
: Meskipun menghadapi berbagai ancaman tetapi memiliki kekuatan
internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan
peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi
penganekaragaman. Selanjutnya,
alat yang digunakan untuk menyusun faktor‐faktor strategi adalah matriks
SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas interaksi antara faktor internal
dan faktor eksternal. Suatu interaksi dimana peluang dan ancaman eksternal Strategi Agresif
P b
Opportunity peluang
Threat peluang Weakness
kelemahan Strategi Stabilsasi
P h t
Strategi Devensif B t h
Strategi Diversifikasi
Penganekara- Strength
Kekuatan KUADRAN I
KUADRAN II
KUADRAN IV KUADRAN III
GAMBAR 1.4
DIAGRAM ANALISIS SWOT
Sumber : Freddy Rangkuti, 2004
xxxv yang
dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan internal yang dimilikinya,
dapat menghasilkan 4 empat alternatif strategi seperti tersaji dalam Tabel I.2
berikut :
TABEL I.2
INTERAKSI ANTAR FAKTOR MATRIKS SWOT
INTERNAL EKSTERNAL
Strengths S
Tentukan faktor
‐faktor kekuatan
internal
Weakness W
Tentukan faktor
‐faktor kelemahan
internal
Oppotunities O
Tentukan faktor‐faktor
peluang eksternal
Strategi S‐O
Ciptakan strategi
yang menggunakan
kekuatan untuk
memanfaatkan peluang
Strategi W‐O
Ciptakan strategi
yang meminimalkan
kelemahan untuk
memanfaatkan peluang
Threats T
Tentukan faktor‐faktor
ancaman eksternal
Strategi S‐T
Ciptakan strategi
yang menggunakan
kekuatan untuk
mengatasi ancaman
Strategi W‐T
Ciptakan strategi
yang meminimalkan
kelemahan untuk
mengatasi ancaman
Strategi S‐O
: Strategi ini dibuat berdasarkan jalan fikiran, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan
peluang sebesar‐besarnya.
Strategi S‐T
: Strategi yang digunakan dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki
untuk mengatasi ancaman.
Strategi W‐O : Strategi ini diterpkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada
untuk meminimalkan kelemahan.
Strategi W‐T
: Strategi ini didasarkan kegiatan yang bersifat defensif dan berubah
meminimalkan kelemahan serta menghindari ancaman.
Menurut Freddy Rangkuti 2004 secara garis besar, langkah‐langkah
menyusun analisis SWOT, sebagai berikut :
1 Mengidentifikasi dan menghimpun informasi berupa daftar faktor‐faktor internal
dan eksternal yang memiliki dampak penting terhadap kesuksesan dan kegagalan.
xxxvi 2
Menyusun matriks faktor internal dan faktor eksternal sebagai informasi dasar guna merumuskan
langkah‐langkah untuk mengembangkan kawasan perumahan dan permukiman
pada KTM Mahalona Kabupaten Luwu Timur. Matriks ini diperoleh dengan
nilai pembobotan dan rating dari faktor‐faktor internal dan eksternal. a.
Langkah‐langkah dalam menyusun matriks faktor internal adalah : Tentukan faktor‐faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan dalam
pengembangan kawasan perumahan dan permukiman pada KTM Mahalona
kolom 2.
Beri nilai pengaruh kolom 3 untuk kekuatan dan kelemahan dengan skala mulai
dari angka 1 tidak penting, 2 agak penting, 3 penting dan 4 sangat penting.
Kemudian bagi nilai‐nilai pengaruh tersebut dengan total jumlah nilai
pengaruh untuk mendapatkan bobot kolom 4, sehingga apabila semua
bobot dijumlahkan hasilnya adalah 1.
Hitung rating kekuatan kolom 5 untuk masing‐masing indikator dengan skala
mulai dari 1 tidak baik, 2 agak baik, 3 baik dan 4 sangat baik. Hitung rating kelemahan kolom 5 untuk masing‐masing indikator dengan
skala mulai dari ‐1 tidak buruk, ‐2 agak buruk, ‐3 buruk dan ‐4 sangat
buruk. Kalikan masing‐masing bobot kekuatan dan kelemahan kolom 4 dengan
rating pada kolom 5 untuk mendapatkan total nilai kolom 6.
Jumlahkan nilai total kekuatan + dan kelemahan ‐ untuk memperoleh jumlah
akhir. Angka akhir ini menunjukkan posisi pengembangan kawasan perumahan
dan permukiman dalam analisis kuadran, apakah dalam posisi kekuatan
atau kelemahan. b.
Langkah‐langkah dalam menyusun matriks faktor eksternal adalah : Tentukan faktor‐faktor yang menjadi peluang dan tantangan dalam
pengembangan kawasan perumahan dan permukiman pada KTM Mahalona
kolom 2.
Beri nilai pengaruh kolom 3 untuk peluang dan tantangan dengan skala mulai
dari angka 1 tidak penting, 2 agak penting, 3 penting dan 4 sangat penting.
xxxvii Kemudian bagi nilai‐nilai pengaruh tersebut dengan total jumlah nilai
pengaruh untuk mendapatkan bobot kolom 4, sehingga apabila semua
bobot dijumlahkan hasilnya adalah 1.
Hitung rating peluang kolom 5 untuk masing‐masing indikator dengan skala mulai
dari 1 tidak baik, 2 agak baik, 3 baik dan 4 sangat baik. Hitung rating tantangan kolom 5 untuk masing‐masing indikator dengan
skala mulai dari ‐1 tidak buruk, ‐2 agak buruk, ‐3 buruk dan ‐4 sangat
buruk. Kalikan masing‐masing bobot peluang dan tantangan kolom 4 dengan
rating pada kolom 5 untuk mendapatkan total nilai kolom 6.
Jumlahkan nilai total peluang + dan tantangan ‐ untuk memperoleh jumlah akhir
yang menunjukkan posisi pengembangan kawasan perumahan dan permukiman
pada KTM Mahalona dalam analisis kuadran, apakah dalam posisi
peluang atau tantangan. 3
Menggambarkan posisi dalam kuadran SWOT berdasarkan jumlah nilai akhir analisis matriks
faktor internal dan faktor eksternal. 4
Menyusun matrik analisis SWOT berdasarkan informasi faktor internal dan eksternal
serta analisis faktor internal dan eksternal. 5
Berdasarkan analisis kuadran dan analisis SWOT akan dirumuskan strategi dan tindakan
‐tindakan yang diperlukan untuk mengembangkan kawasan perumahan dan
permukiman pada KTM Mahalona Kabupaten Luwu Timur.
xxxviii
GAMBAR 1.5
SKEMA KERANGKA ANALISIS
OUT PUT ANALISIS
IN PUT
Kesimpulan dan
Rekomendasi Strategi
Pengembangan Kawasan
Perumahan dan Permukiman
KTM Mahalona
Analisis SWOT
A n
ali sis
Ku ali
tatif
Deskriptif
Perumahan Permukiman
• Jumlah Kebutuhan Rumah
•
Jumlah Rumah Terbangun
•
Jumlah Lahan Terbangun
•
Jumlah Lahan Clear Clean
•
Jumlah Kebutuhan Lahan
Prasarana dan Sarana
Permukiamn
• Jaringan Jalan • Jaringan Air Bersih
• Drainase • Persampahan
• Jaringan Listrik • Jaringan Telepon
• Sarana Pemerintahan • Sarana Pendidikan
• Sarana Kesehatan • Sarana Olahraga dan Rekreasi
• Sarana Sosial dan Budaya • Sarana Transportasi
• Sarana Perdagangan
d i
Aktifitas Ekonomi
Basis Agrobisnis
Agroindustri
• Tenaga Kerja • Kondisi Fisik Lahan Usaha
• Jenis Komoditas • Sistem
Distribusi
Arah Kebijakan
Pemerintah Daerah
• RPJP Kabupaten • RTRW Kabupaten
A n
a lisi
s Pem
e nu
ha n
Pembanguna n
Perum a
han da
n Pe
rmu k
im an
sert a
A n
a lisi
s Akti
fi tas
Usa h
a Ekonomi
Anal is
is Arah
Ke b
ijakan Pembanguna
n
An alisis
Lo cation
Q u
otie nt
LQ
A n
ali sis
Kuan ti
tatif da n
Kl ii
f Dk
i if
Rencana Pengembanga
n Luas Lahan
Kondisi dan Status
K Tenaga Kerja
Kondisi Lahan Usaha
Sektor Basis Unggulan
Sarana Produksi
Jumlah Penduduk
Kepadatan Penduduk
Penyediaan Perumahan
Penyediaan Sarpras
xxxix
1.11. Sistematika Penulisan