Kafein dapat menyuplai energi namun  ketergantungan kafein dapat menyebabkan agitasi.    Penggunaan  nikotin  mungkin  dapat  meningkatkan  lama  waktu
konsentrasi  dan  memori  pada  klien  dengan  skizofrenia  mungkin  menurunkan efikasi  neuroleptik.    Ketergantungan  nikotin  mungkin  menunjukkan  agitasi  atau
depresi.
f. Riwayat Penggunaan Obat
Perawat  harus  menetapkan  penyakit  secara  signifikan,  injuris  dan pengobatan  terdahulu.    Klien  harus  dicek  alergi  dan  efek  samping  pengobatan
baik  terdahulu  maupun sekarang.   Pengukuran  abnormal involuntari  movement scale harus selesai diukur untuk mengukur efek samping pengobatan psikotropik
yang  menginduksi  pergerakan.      Dalam  melakukan  pengukuran  AIMS  perawat mengobservasi perubahan pergerakan otot yang abnormal ketika klien melakukan
serangkaian  pergerakan  yang  simpel.      Klien  wanita  harus  ditanyakan  mengenai siklus menstruasi, kehamilan dan menopause.   Perubahan hormon mungkin akan
berpengaruh  secara  signifikan  terhadap  kesehatan  mental  pasien.    Perawat  harus memperkirakan  risiko  jatuh  dan  kerusakan  kulit  serta  memperhatikan  alat  bantu
yang dipakai oleh pasien kacamata,alat bantu pendengaran,gigi palsu, alat bantu jalan dan tongkat
g. Riwayat Keluarga
Keluarga  tidak  lagi  disalahkan  dalammenyebabkan  gangguan  jiwa melainkan  mereka  diajarkan  tentang  kondisi  dan  terlibat  dalam  proses
pengobatan.    Memperoleh  riwayat  kesehatan  mental  keluarga  sangat  penting karena  banyak  dari  gangguan  jiwa  diturunkan.    Gangguan  bipolar  dan  unipolar,
skizofrenia  dan  gangguan  perhatian  merupakan  komponen  signifikan  yang diturunkan.    Respon  klien  terhadap  intervensi  dapat  diwariskan  dan  harus
dimasukkan juga kedalam riwayat keluarga . h.
Riwayat Perkembangan
Riwayat perkembangan merupakan catatan pertumbuhan klien mulai bayi, anak-anak dan dewasa yang mungkinmemberikan petunjuk awal tentang perilaku
dan  bantuan  untuk  mendiagnosa.    Ericson  1963  membuat  sebuah  jadwal  tahap
perkembangan untuk mengidentifikasi adaptasi psikososial yang diperlukan pada setiap  tahap  kehidupan.    Semua  tahapan  dimulai  dari  kelahiran  sampai  menua
dicirikan  oleh  tugas  perkembangan.    Keberhasilan  dalam  memenuhi  tugas perkembangan  akan  mempengaruhi  terhadap  keberhasilan  dalam  memenuhi
tugas-tugas  perkembangan  berikutnya.  Sebaliknya  kegagalan  dalam  memenuhi tahap  perkembangan  akan  mempengaruhi  tahap  perkembangan  berikutnya  dan
mungkin  perkembangan  psikologi.    Harga  diri,  kontrol  diri  dan  kemandirian muncul selama masa balita dan puncaknya pada tahap inferiority 6 tahun sampai
usia pubertas.
Gangguan  jiwa  pada  balita,  tempramen  dan  gaya  hubungan  interpersonal mungkin akan metetap sampai pasien menjadi  dewasa.  Selain itu, trauma psikis
contoh,  diabaikan,  dicaci  maki,  kehilangan  orang  tua  dialami  pasien  selama masih  kecil  dapat  merugikan  perkembangan  otak,  menyebabkan  masalah  impuls
kontrol,  gangguan  kepribadian,  gangguan  stress  post  traumatic,  depresi  atau penyakit psikiatri lainnya Terr,1991.
i. Riwayat Sosial