Risk for compromised human dignity Risk for loneliness

a. Kaji dan mendokumentasikan kemungkinan bunuh diri b. pantau efek dan kemampuan membuat keputusan c. pantau nutrisi : asupan dan berat badan d. kaji kebutuhan spiritual e. tentukan keadekuatan hubungan dan dukungan sosial f. berikan tentang sumber-sumber dikomunitas g. ajarkan pengenalan terhadap realita dengan meninjau situasi dan membuat rencana yang mungkin h. beri kesempatan pada pasien untuk terlibat dalam kegiatan kelompok pendukung i. dukung partisipasi aktif dalam aktifitas kelompok untuk memberikan kesempatan terhadap dukungan sosial penyelesaian masalah j. gali faktor yang berkontribusi terhadap perasaan keputusasaan pasien NIC : Membangun harapan a. bantu pasien dan keluarga untuk mengidentifikasi area harapan dalam kehidupan b. demonstrasikan harapan dengan mengenalkan penilaian intristik pasien dan memandang penyakitnya hanya dari sudut pandang individu c. bantu pasien memperluas spiritual diri d. arahkan mengingat kembali kehidupan atau mengungkap kenangan sesuai dengan kebutuhan e. hindari menutup kebenaran f. libatkan pasien secara aktif untuk merawat dirinya g. dukung hubungan teraupetik dengan orang yang berarti.

2. Risk for compromised human dignity

Adalah resiko merasa hilangnya penghargaan dan kehormatan NOC : a. Kepuasan klien : perlindungan hak hal:150 Dibuktikan dengan indikator 1-5 : tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering atau menunjukkan secara konsisten  Pemeliharaan privasi  Perawatan yang konsisten dengan kebutuhan agama dan spiritual  Kerahasiaan pemeliharaan informasi kesehatan klien  Meminta dihargai  Mengizinkan untuk memilih diantara pilihan perawatan NIC : Perlindungan hak pasien a. Berikan kepada pasien dengan “hak pasien” b. Berikan lingkungan yang konduktif untuk berbincang-bincang dengan pasien, keluarga dan tenaga kesehatan professional c. Lindungi privasi pasien selama aktivitas hygiene, eliminasi, dan urusan yag lain d. Tentukan harapan pasien tenatang kesehatan yang diketahui dan berikan nasehat langsung e. Hormati hak pasien untuk menerima manajemen nyeri secara tepat untuk kondisi akut, kronik dan kondisi terminal f. Bekerja sama dengan tim medis lain dan juga administrasi rumah sakit untuk menghormati harapan pasien dan keluarga g. Batasi untuk memaksakan terapi

3. Risk for loneliness

Kriteria hasil NOC: a. Loneliness severity ditunjukan dengan indicator 1-5 : tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering atau menunjukkan secara konsisten  Perasaan takut tidak berdasar  Perasaan depresi  Perasaan kehilangan  Perasaan tidak memiliki b. Tingkat kecemasan sosial ditunjukkan dengan indicator 1-5 : tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering atau menunjukkan secara konsisten  Menghindari situasi sosial  Menghindari orang-orang yang tidak dikenal  Menghindari keluar rumah NIC : terapi aktifitas a. Tentukan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas spesifik b. Kolaborasi dengan terapi okupasional, fisikal, dan rekreasional dalam merencanakan dan memantau program aktivitas jika diperlukan c. Tentukan komitmen pasien untuk meningkatkan frekuensi dan rentang aktivitas d. Kaji pasien untuk mengungkapkan makna hidup dalam setiap aktivitas e. Bantu pasien untuk fokus pada kemampuan diri f. Bantu pasien menentukan ketersedian sumber g. Tingkatkan kreativitas dalam aktivitas sehari-hari h. Buat lingkungan aman i. Izinkan keluarga untuk berpartisipasi dalam aktivitas NIC : Sosialization enchancment a. Dorong untuk meningkatkan kesiapan hubungan b. Dorong pasien dalam mengembangkan hubungan c. Dorong untuk aktivitas sosial dan komunitas d. Tingkatkan sharing setiap masalah dengan yang lainya e. Dorong kejujuran diri f. Dorong untuk menghargai hak orang lain g. Fasilitasi penggunaan alat-alat untuk defisit sensori seperti kaca mata dan alat bantu dengar h. Dorong partisipasi dalam grup i. Fasilitasi keikutsetertaan pasien dalam groups storyteliing j. Fasilitasi pasien untuk mempersiapkan aktivitas selanjutnya Nic : family integrity promotion a. Menjadi pendengar untuk anggota keluarga b. Bina hubungan saling percaya dengan anggota keluarga c. Tentukan ketidakmengertian anggota keluarga d. Pantau hubungan anggota keluarga yang ada e. Identifikasi mekanisme koping keluarga f. Bantu keluarga untuk menyelesaikan konflik yang ada g. Sediakan privasi untuk keluarga h. Berikan anggota keluarga informasi tentang kondisi pasien secara berkala berdasarkan referensi yang ada i. Kolaborasi dengan keluarga pemecahan masalah dan membuat keputusan j. Dorong keluarga untuk memelihara hubungan yang positif k. Sediakan perawatan pasien dan keluarga l. Fasilitasi kunjungan keluarga

4. Disturbed personal idendity

Dokumen yang terkait

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Pasien dengan Halusinasi Pendengaran di Ruang Sipiso-Piso Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

9 98 138

Asuhan Keperawatan dengan Aplikasi Mileu Therapy pada Klien dengan Masalah Self Perception di Ruang Sipiso-piso Rumah Sakit Jiwa Prof. M. Ildrem Medan

5 96 92

Asuhan Keperawatan pada Ny. N dengan prioritas masalah Gangguan Kebutuhan Tidur pada Klien Halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Prof. Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera Utara Medan

0 27 46

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN GANGGUAN JIWA DENGAN MASALAH UTAMA HALUSINASI DENGAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN GANGGUAN JIWA DENGAN MASALAH UTAMA HALUSINASI DENGAR DI RUANG ARJUNA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH KLATEN.

1 2 11

Asuhan Keperawatan dengan Aplikasi Mileu Therapy pada Klien dengan Masalah Self Perception di Ruang Sipiso-piso Rumah Sakit Jiwa Prof. M. Ildrem Medan

0 0 11

Asuhan Keperawatan dengan Aplikasi Mileu Therapy pada Klien dengan Masalah Self Perception di Ruang Sipiso-piso Rumah Sakit Jiwa Prof. M. Ildrem Medan

0 0 2

Asuhan Keperawatan dengan Aplikasi Mileu Therapy pada Klien dengan Masalah Self Perception di Ruang Sipiso-piso Rumah Sakit Jiwa Prof. M. Ildrem Medan

0 0 4

Asuhan Keperawatan dengan Aplikasi Mileu Therapy pada Klien dengan Masalah Self Perception di Ruang Sipiso-piso Rumah Sakit Jiwa Prof. M. Ildrem Medan

0 0 2

Asuhan Keperawatan pada Ny. N dengan prioritas masalah Gangguan Kebutuhan Tidur pada Klien Halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Prof. Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera Utara Medan

0 0 10

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Pasien dengan Halusinasi Pendengaran di Ruang Sipiso-Piso Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

0 0 60