81
Berdasarkan uji hipotesis tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel Pemahaman Prosedur Perpajakan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Hipotesis kedua H
2
yang menyatakan Pemahaman Prosedur Perpajakan berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam
memenuhi kewajiban Pajak Bumi dan Bangunan di Kota Magelang tahun 2015 diterima.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Perhitungan regresi mempermudah pengolahan data yang cukup banyak dengan bantuan program komputer SPSS 20. Hasil pengujian
terhadap model regresi berganda terhadap variabel Sosialisasi Perpajakan X
1
, Pemahaman Prosedur Perpajakan X
2
, yang
mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Y dilihat dari tabel berikut:
Tabel 18. Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda untuk Sosialisasi Perpajakan dan Pemahaman Prosedur Perpajakan terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak
Variabel Independen
Nilai R Nilai F
Sig. Kons-
tanta a
Kons- tanta
b
r
hitung
r
2
F
hitung
F
tabel
Sosialisasi Perpajakan
0,345
a
0,119 6,573 3,090 0,002 2,131 0,219
Pemahaman Prosedur
Perpajakan 0,273
Dependen variabel: Kepatuhan Wajib Pajak Sumber: data diolah tahun 2016
a. Persamaan Regresi Berganda
82
Berdasarkan tabel 18 dapat diketahui jika nilai konstanta sebesar 2,131 dan koefisien regresi Sosialisasi Perpajakan dan Pemahaman
Prosedur Perpajakan masing- masing sebesar 0,219 dan 0,273 sehingga hasil tersebut dapat dibuat persamaan regresi sebagai
berikut: Kepatuhan Wajib pajak= 2,131 + 0,219Sosialisasi Perpajakan +
0,273Pemahaman Prosedur Perpajakan Berdasarkan persamaan tersebut dapat diketahui:
1 Nilai kosntanta 2,131 berarti bahwa jika seluruh variabel independen dianggap konstan yaitu Sosialisasi Perpajakan dan
Pemahaman Prosedur Perpajakan maka nilai dependen variabel yang adalah Kepatuhan Wajib Pajak adalah 2,131.
2 Nilai koefisien regresi Sosialisasi Perpajakan sebesar 0,219 berarti jika terjadi kenaikan sebesar 1 poin maka nilai
Kepatuhan Wajib Pajak akan naik sebesar 0,219. 3 Nilai koefisien regresi Pemahaman Prosedur Perpajakan
sebesar 0,273 berarti jika terjadi kenaikan 1 poin Pemahaman Prosedur Perpajakan maka nilai Kepatuhan Wajib Pajak akan
naik sebesar 0,273. b. Koefisien Determinasi Sederhana
Berdasarkan tabel 18 dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi sederhana r
2
sebesar 0,119. Nilai ini menunjukan bahwa Kepatuhan Wajib Pajak PBB P2 di Kota Magelang tahun
83
2015 dipengaruhi oleh 11,9 variabel Sosialisasi Perpajakan dan Pemahaman Prosedur Perpajakan.
c. Uji signifikansi dengan uji F Nilai F
tabel
di ketahui dengan rumus: df
1
= k-1 3-1= 2 df
2
= n-k 100-3= 97 F
tabel
= 3,090 Berdasarkan tabel 18 dapat diketahui bahwa F
hitung
sebesar 6.573. Jika dibandingkan dengan F
tabel
pada tingkat signifikansi 5 yaitu sebesar 3,090 maka nilai F
hitung
lebih besar dari F
tabel
6,573 3,090. Nilai signifikansi 0,002 pada tabel 18 menunjukan bahwa
adanya pengaruh positif dan signifikan pada variabel Sosialisasi Perpajakan dan Pemahaman Prosedur Perpajakan terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak. hal ini disebabkan oleh nilai signifikansi 0,002 0,05
Berdasarkan uji hipotesis tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel Sosialisasi Perpajakan dan Pemahaman Prosedur
Perpajakan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak PBB P2 di Kota
Magelang tahun 2015.
D. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh Sosialisasi Perpajakan dan Pemahaman Prosedur Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam