Desain Penelitian METODE PENELITIAN

43 mengenai perpajakan baik peraturan maupun tata cara perpajakan melalui metode-metode yang tepat menurut Susanto dalam Sugeng Wahono, 2012: 80. b. Pemahaman Prosedur Perpajakan X 2 Pemahaman Prosedur Perpajakan adalah proses mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan atau menafsirkan sesuatu dengan caranya sendiri tentang prosedur atau tatacara dalam perpajakan.

D. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak di Kota Magelang sebanyak 119.935 Wajib Pajak. Sampel dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak PBB pada 3 kecamatan di Kota Magelang yang terbagi dalam 17 kelurahan kemudian diambil 10 kelurahan sebagai sampel penelitian yaitu: Cacaban, Gelangan, Kemirirejo, Panjang, Jurangombo Selatan, Jurang Ombo Utara, Magersari, Kedungsari, Potrobangsan dan Wates lihat lampiran halaman 102. Setiap kelurahan yang digunakan sebagai sampel diberikan 10 angket untuk 10 responden yang dipilih, jadi totalnya ada 100 angket. Responden yang dipilih harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: Dewasa secara usia minimal 17 Tahun sudah ber KTP, pernah membayar PBB, dan sehat secara mental. Kriteria utama untuk sampel dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak PBB P2 Kota Magelang Menurut Suharisimi 2006: 131, “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari 44 populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel ”. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Menurut Sugiyono 2009: 77 accidental sampling adalah: teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sebagai sampel penelitian bila dipandang orang tersebut cocok sebagai sumber data. Sampel yang sesuai dengan persyaratan akan di gunakan dalam penelitian. Menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut: Jonathan Sarwono, 2006: 120 Keterangan: n: Ukuran sampel N: Ukuran populasi d: Error Sampling berdasarkan rumus di atas dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

Kesadaran Dan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Sektor Perkotaan (Studi Di Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai)

5 92 143

Pengaruh Sosialisasi, Pelayanan Fiskus, dan Pengetahuan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan Perkotaan (PBB-P2) di Kabupaten Ponorogo

0 23 15

PENGARUH PEMAHAMAN PROSEDUR PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN PAJAK PENGHASILAN DI KPP PRATAMA KLATEN.

0 1 9

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN.

2 14 111

Peralihan Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan Dan Perkotaan (PBB-P2) Sebagai Pajak Daerah Di Kota Surakarta bab1

0 0 25

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat

0 0 11

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat

0 0 44

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN PERPAJAKAN, DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

3 58 12

KINERJA PELAYANAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB-P2) DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (UPT PBB-P2) KECAMATAN SERANG KOTA SERANG

0 0 197

ADMINISTRASI PERPAJAKAN DAERAH PADA PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB-P2) DI UNIT PELAYANAN PAJAK DAERAH (UPPD) PENJARINGAN KOTA JAKARTA UTARA

0 0 147