Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

51 bahwa butir pernyataan dalam variabel penelitian adalah handal dan dapat digunakan untuk penelitian.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket. Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden. Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden Sutopo, 2006: 82. Angket digunakan dengan mengedarkan forrnulir yang berisi beberapa pertanyaan kepada beberapa subjek penelitian responden untuk mendapat tanggapan secara tertulis. Angket merupakan sebuah set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, setiap pertanyaan merupakan jawaban yang mempunyai makna dalam menjawab permasalahan penelitian. Pengisian angket dapat dilakukan langsung oleh responden, dan jika responden tidak mampu mengisi sendiri dapat diisikan oleh penyusun dengan membacakan pertanyaan pada angket. Pertanyaan pada angket biasanya meliputi 1. Fakta, yaitu informasi yang diketahui responden, misalnya pendidikan, pendapatan, jumlah tanggungan. 2. Pendapat, yaitu pertanyaan yang dapat dijawab dengan baik atau tidak baik, setuju atau tidak setuju, dan sebagainya. 52 3. Persepsi diri, yaitu pertanyaan tentang cara responden menilai diri sendiri, misalnya bagaimana pandangan responden terhadap kegiatan tetangganya. Dalam angket ini berisi pernyataan seputar Sosialisasi Perpajakan, Pemahaman Prosedur Perpajakan, dan Kepatuhan Wajib Pajak.

G. Teknik Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Hal yang termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean Sugiyono, 2009: 148.

2. Uji Asumsi Klasik

Pengujian gejala asumsi klasik dilakukan agar hasil analisis memenuhi kriteria BLUE Best, Linier, Unbiased Estimator. Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, heteroskedastisitas dan multikolinieritas. a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang diperoleh dari penelitian mempunyai distribusi sebaran yang normal atau tidak. Data yang terdistribusi normal memiliki makna bahwa data tersebut dapat mewakili populasi. Uji normalitas ini 53 dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov KS sebagai berikut: Keterangan: = Harga Kolmogorof Smirnov yang dicari = Jumlah data yang diobservasidiperoleh = Jumlah data yang diharapkan Hasil perhitungan ini kemudian dibandingkan dengan α= 5 yaitu 0,05. Apabila dari perhitungan nilai Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 maka data tersebut terdistribusi normal.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui kedua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity dengan pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi Linearity lebih dari 0,05. Untuk mengetahui hal tersebut digunakan uji F dengan rumus:

Dokumen yang terkait

Kesadaran Dan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Sektor Perkotaan (Studi Di Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai)

5 92 143

Pengaruh Sosialisasi, Pelayanan Fiskus, dan Pengetahuan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan Perkotaan (PBB-P2) di Kabupaten Ponorogo

0 23 15

PENGARUH PEMAHAMAN PROSEDUR PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN PAJAK PENGHASILAN DI KPP PRATAMA KLATEN.

0 1 9

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN.

2 14 111

Peralihan Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan Dan Perkotaan (PBB-P2) Sebagai Pajak Daerah Di Kota Surakarta bab1

0 0 25

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat

0 0 11

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat

0 0 44

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN PERPAJAKAN, DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

3 58 12

KINERJA PELAYANAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB-P2) DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (UPT PBB-P2) KECAMATAN SERANG KOTA SERANG

0 0 197

ADMINISTRASI PERPAJAKAN DAERAH PADA PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB-P2) DI UNIT PELAYANAN PAJAK DAERAH (UPPD) PENJARINGAN KOTA JAKARTA UTARA

0 0 147