Indikator Pemahaman Prosedur pajak

32 Populasi dalam penelitian relevan ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi WPOP yang terdaftar pada KPP Pratama Yogyakarta. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 110 Wajib Pajak KPP Pratama Yogyakarta. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian relevan ini menggunakan kuesioner. Kuesioner kemudian diuji validitas dan realibilitasnya sebelum melakukan pengumpulan data penelitian. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik, analisis regresi sederhana dan analisis regresi berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukan Pemahaman Prosedur Perpajakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. hal tersebut dibuktikan dengan nilai koefisien regresi bernilai 0,96 dan t hitung lebih besar jika dibandingkan dengan t tabel 8,025 1,290 pada signifikansi 0,000 10. Sanksi Denda berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien regresi bernilai positif 1,059 dan t hitung lebih besar jika dibandingkan dengan t tabel 11,041 1,290 pada signifikansi 0,000 10. Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien regresi bernilai positif 1,143 dan t hitung lebih besar jika dibandingkan dengan t tabel 12,181 1,290 pada signifikansi 0,000 10. Pemahaman Prosedur Pajak, Sanksi Denda dan Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, hal tersebut dapat dilihat dari nilai koefisien 33 regresi bernilai positif 0,399; 0,307; 0,716 dan nilai F hitung lebih besar jika dibandingkan dengan F tabel 72,269 2,180 pada signifikansi 0,000 10. Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah sama-sama menggunakan variabel Kepatuhan Wajib Pajak dan Pemahaman Prosedur Pajak, dimana Pemahaman Prosedur Perpajakan akan mempengaruhi Kepatuahan Wajib Pajak dalam menjalankan kewajiban pajaknya. Kedua penelitian tersebut sama-sama menggunakan kuesioner dan dalam pengolahan datanya sama-sama menggunakan uji asumsi klasik dan analisis regresi sederhana dan berganda. Perbedaan objek pajak penelitian ini adalah WPOP di KPP Pratama Yogyakarta sedangkan penelitian penyusun menggunakan objek pajak PBB P2 di Kota Magelang serta variabel yang digunakan dalam penelitian ini berbeda yaitu Sanksi Denda dan Kesadaran Wajib Pajak. 2. Penelitian dari Kadek Suciningsih, Wayan Bagia dan Wayan Cipta dalam Jurnal Penelitian tahun 2015 Kode Jurnal: jpmanajemendd150028 yang berjudul “Pengaruh Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kualitas Pelayanan serta Dampaknya pada Kepatuhan Wajib Pajak dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan. ” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel yang teruji tentang pengaruh: Sanksi Perpajakan terhadap Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kualitas 34 Pelayanan, Sanksi Perpajakan terhadap Kualitas Pelayanan, Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kualitas Pelayanan, Kualitas Pelayanan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, dan Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan PBB di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Buleleng. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif kausal. Populasi dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak PBB di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Buleleng yang terdiri dari 5 Kecamatan sedangkan sampel dalam penelitian ini menggunakan 100 sampel. Data dikumpulkan dengan teknik kuesioner, kemudian dianalisis menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan dari Sanksi Perpajakan terhadap Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kualitas Pelayanan, Sanksi Perpajakan terhadap Kualitas Pelayanan, Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kualitas Pelayanan, Kualitas Pelayanan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan PBB di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Buleleng. 35 Persamaan penelitian penulis dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang Kepatuhan Wajib Pajak dalam membayarkan PBB. Perbedaan penelitian penyusun dengan penelitian ini adalah variabel yang digunakan berbeda. Dalam penelian penyusun menggunakan Sosialisasi Perpajakan dan Pemahaman Prosedur Perpajakan sedangkan penelitian ini menggunakan Sanksi Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak dan Kualitas Pelayanan. 3. Penelitian dari Gede Pani Esa Dharma dan Ketut Alit Suardana dalam jurnal penelitian yang berjudul “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Sosialisasi Perpajakan, Kualitas Pelayanan pada Kepatuhan Wajib Pajak tahun 2015. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Sosialisasi Perpajakan, dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar Pajak Kendaraan Bermotor PKB dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor PBBNKB pada Kantor Bersama SAMSAT Denpasar baik secara serempak uji F maupun secara parsial uji t. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode insidental, yaitu Wajib Pajak yang melakukan pembayaran PKB dan PBBNKB yang kebetulan ditemui pada saat penelitian ini dilakukan. Responden sampel ditentukan dengan rumus slovin berjumlah 100 orang. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak Kesadaran Wajib 36 Pajak, Sosialisasi Perpajakan, dan Kualitas Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar PKB dan PBBNKB pada kantor bersama SAMSAT Denpasar. Kesadaran Wajib Pajak, Sosialisasi Perpajakan, dan Kualitas Pelayanan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar PKB dan PBBNKB pada Kantor Bersama SAMSAT Denpasar. Persamaan penelitian penyusun denngan penelitian ini adalah sama- sama mengunakan analisis regresi linier berganda dan metode pengambilan sample insidental serta memiliki persaman variabel yang diteliti yaitu Sosialisasi Perpajakan dan Kepatuhan Wajib Pajak. Perbedaan penelitian penulis dengan penelitiaan ini adalah objek pajaknya, dimana penelitian penulis menggunakan PBB sebagai objek pajaknya sedangkan penelitian ini menggunakan PKB dan PBBNKB.

C. Kerangka Berfikir

1. Pengaruh Sosialisasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Sosialisasi adalah proses interaksi antara manusia dengan manusia dan proses interaksi dengan mahkluk hidup lain sepanjng waktu guna memperoleh informasi. Peran sosialisasi dalam konteks perpajakan sangat penting atau yang biasa disebut Sosialisasi Perpajakan yang merupakan bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa yaitu membangun masyarakat khususnya Wajib Pajak yang cerdas, jujur, dan 37 benar-benar menyadari perannya di dalam pembangunan bangsa dan negara. Sosialisasi Perpajakan dapat dilakukan melalui seminar, atau dapat diinformasikan melalui media elektronik dan media masa yang diadakan oleh Direktorat Jendral Pajak yang dapat membawa kesadaran masyarakat dalam kepatuhan membayar pajak serta meningkatkan pengetahuan dan peraturan perpajakan. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi Sosialisasi Perpajakan maka semakin tinggi pula Kepatuhan Wajib Pajak dalam melakukan kewajiban pajaknya. Hal ini disebabkan munculnya Kesadaran Wajib Pajak dalam melakukan kewajiban pajaknya dikarenakan tingginya Sosialisasi Perpajakan yang memberikan informasi pentingnya fungsi pajak bagi masyarakat. 2. Pengaruh Pemahaman Prosedur Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Pemahaman adalah suatu kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya. Jadi dalam hal ini, Pemahaman Prosedur Perpajakan dapat diartikan sebagai suatu proses mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang prosedur dan tata cara perpajakan. 38 Wajib Pajak perlu memiliki Pemahaman Perpajakan agar dalam menjalankan kewajiban perpajakannya tidak mengalami kesulitan, jika demikian akan meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak dalam melakukan kewajiban pajaknya karena memahami aspek-aspek Prosedur Perpajakan. 3. Pengaruh Sosialisasi Perpajakan dan Pemahaman Prosedur Perpajakan

Dokumen yang terkait

Kesadaran Dan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Sektor Perkotaan (Studi Di Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai)

5 92 143

Pengaruh Sosialisasi, Pelayanan Fiskus, dan Pengetahuan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan Perkotaan (PBB-P2) di Kabupaten Ponorogo

0 23 15

PENGARUH PEMAHAMAN PROSEDUR PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN PAJAK PENGHASILAN DI KPP PRATAMA KLATEN.

0 1 9

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN.

2 14 111

Peralihan Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan Dan Perkotaan (PBB-P2) Sebagai Pajak Daerah Di Kota Surakarta bab1

0 0 25

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat

0 0 11

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat

0 0 44

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN PERPAJAKAN, DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

3 58 12

KINERJA PELAYANAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB-P2) DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (UPT PBB-P2) KECAMATAN SERANG KOTA SERANG

0 0 197

ADMINISTRASI PERPAJAKAN DAERAH PADA PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB-P2) DI UNIT PELAYANAN PAJAK DAERAH (UPPD) PENJARINGAN KOTA JAKARTA UTARA

0 0 147