25
e. Subjek Pajak Bumi dan Bangunan
Subjek pajak dalam PBB adalah orang pribadi atau badan yang secara nyata mempunyai hak atas bumi, dan atau memperoleh
manfaat atas bumi, dan atau memiliki, meguasai, dan atau memperoleh manfaat atas bangunan. Penunjukan wajib pajak
tersebut oleh kantor pelayanan PBB atas nama DJP bukan merupakan penunjukan pemilikan hak tetapi semata-mata untuk
kepentingan perpajakan dan tidak ada kaitanya dengan status atau hak kepemilikan atas tanahbangunan tersebut.
f. Tarif Pajak Bumi dan Bangunan
PBB merupakan salah satu pajak daerah yang memliki tarif pajak untuk digunakan oleh wajib pajak dalam menghitung jumlah pajak
yang terutang sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pajak Bumi dan Bangunan
Perdesaan dan Perkotaan. Tarif PBB berdasarkan pasal 3 Perda
Kota Magelang Nomor 6 tahun 2012 ditetapkan besarnya Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak ditetapkan sebesar
Rp.10.000.000,00 sepuluh juta rupiah untuk setiap wajib pajak. Tarif pajak PBB P2 menurut pasal 7 Perda Kota Magelang Nomor
6 tahun 2012 ditetapkan untuk objek pajak dengan NJOP sampai dengan Rp. 1.000.000.000,00 satu miliar rupiah ditetapkan
sebesar 0,1 nol koma satu persen per tahun sedangkan objek pajak dengan NJOP diatas Rp. 1.000.000.000,00 satu miliar
26
rupiah ditetapkan sebesar 0,2 nol koma dua persen per tahun. Sanksi pajak juga di atur dalam pasal 16 ayat 2 Perda Kota
Magelang Nomor 6 tahun 2012 menjelaskan bahwa jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang bayar dalam STPD sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 ditambah sanksi administratif berupa bunga sebesar 2 dua persen setiap bulan.
4. Sosialisasi Perpajakan
a Pengertian Sosialisasi Pajak
Sosialisasi perpajakan adalah upaya yang dilakukan oleh Dirjen Pajak untuk memberikan sebuah pengetahuan kepada
masyarakat dan khususnya Wajib Pajak agar mengetahui tentang segala hal mengenai perpajakan baik peraturan maupun tata cara
perpajakan melalui metode-metode yang tepat menurut Susanto
dalam Sugeng Wahono, 2012: 80.
Meningkatkan kesadaran dan Kepatuhan Wajib Pajak dilakukan dengan Sosialisasi Perpajakan dalam berbagai bentuk
atau cara sosialisasi. Namun, kegiatan sosialisasi harus dilakukan secara efektif dan dilakukan dengan media-media yang lain yang
lebih diketahui masyarakat. Peran aktif pemerintah disini sangat dibutuhkan untuk menyadarkan masyarakat akan keberadaan pajak
melalui penyuluhan atau sosialisasi rutin ataupun berupa pelatihan secara intensif, agar kesadaran masyarakat untuk membayar pajak
dapat meningkat atau dengan kebijakan perpajakan dapat